"jane !! jane, kemari jane ! jane kemari" teriak surya ayahanda dari syenna di depan pintu gerbang rumahnya
"jane aku merindukanmu jane, kenapa engkau pergi meninggalkan aku ?" teriak surya lagi sambil menggoyang-goyangkan pager besi rumahnya
ya surya memang melarikan diri dari rumah sakit jiwa dan sayangnnya ia tidak mengetahui rumah jane ibunda dari mila maka dari itu ia pulang ke rumahnya sendiri. surya memang mengalami kangguan kejiwaan tapi itu disebabkan karena tingkat depresi yang dialami surya sudah sangat parah sehingga mengganggu kejiwaannya. tapi beruntung penyaki kejiwaan yang dialami surya tidak separah pasien-pasien rumah sakit jiwa lainnya, banyak pasien rumah sakit jiwa lainnya nekat melakukan percobaan bunuh diri tapi tidak dengan surya, ia hanya berani menggertak para suster atau dokter rumah sakit tapi sama sekali tidak berani melakukan percobaan bunuh diri.
"papa !!!" teriak syenna yang sudah sampai di jakarta tepat pukul 1 malam
"jangan dekati saya ! saya ingin bertemu dengan jane" teriak papa surya kepada syenna
"pa udah dong jangan gini terus, syenna kan sedih liat papa terus-terusan kaya gini" ucap syenna sambil menenangkan papa surya yang terus-terusan meronta
"diam kamu ! kamu bukan jane, kamu bukan anak saya ! jangan pernah panggil saya papa" bentak papa surya kepada syenna sambil berusaha mendorong syenna
"pa ! papa tuh sadar dong ! kejadian tante jane ninggalin papa itu udah berlalu 5 tahun pa ! papa ga bisa dong kaya gini terus. pokoknya sekarang ayo kita masuk" ucap syenna sambil menarik papanya untuk masuk ke dalam mobil
~Syenna POV ~
aku berniat untuk mengembalikan papa ke rumah sakit jiwa, tapi sungguh aku sangat tidak tega untuk mengembalikan papa ke rumah sakit karena menurutku papa tidak mengalami gangguan kejiwaan. tapi ketika aku berpikir lagi dengan keras, akal sehat papa memang sudah hilang karena seorang wanita yang bernama Jane itu yang tidak lain dan tidak bukan adalah orangtua dari mila. aku yakin suatu saat aku dapat menemui tante jane dan aku akan meminta pertanggung jawabannya atas apa yang ia lakukan terhadap papaku dan sampai membuat papaku menjadi gila seperti ini.
"hei jangan kembalikan saya ke rumah sakit itu, disana banyak sekali orang yang ingin membunuh saya. biarkan saya mencari kekasih hati saya jane" ucap papa yang masih merancau tidak jelas, kini aku memutuskan untuk membawa papa masuk kedalam rumah
"oke pa kalo itu mau papa, aku bakal cari alamat rumah tante jane. kalo bisa besok kita temui tante jane" ucapku yang mulai tersulut emosi
"kamu serius? kamu akan bawa saya menemui jane ?" ucap papa yang kini sudah menatapku dengan tatapan yang penuh kebahagiaan
"ya saya serius, tapi 1 syarat. papa harus nurut sama ucapan syenna, maka dari itu syenna akan ajak papa untuk menemui tante jane besok" ucapku sambil mengajak papa menuju kamarnya
"baiklah saya akan menuruti semua perkataan kamu" ucap papa
"oke, sekarang syenna minta papa istirahat dan jangan pergi kemana-mana, besok siang syenna akan ajak papa ke rumah tante jane" ucapku sambil membaringkan papa diatas tempat tidurnya
"baiklah kalo begitu" ucap papa sambil tersenyum kepadaku
kini aku merasa sedikit lega karena papa tidak lagi menolak ucapanku atau perintah dariku, tapi bagaimana caranya aku mengetahui rumah tante jane? aku tidak mungkin bertanya pada mila, karena mila mungkin akan merasa aneh jika aku tiba-tiba menanyakan alamat rumahnya di jakarta. "ya gue punya ide ! jangan panggil syenna kalo gue ga punya ide brilian" ucapku dalam hati
calling on
Syenna : halo halo ky !
Ricky : aduh paan sih gue ngantuk nih

KAMU SEDANG MEMBACA
Mila
FanfictionKehidupan di Bandung tidak membuatku berubah menjadi seseorang yang lebih baik. tapi aku sangat menyukai kehidupan malam kota Bandung dan aku tidak pernah berpikir soal cinta. yang aku pikirkan hanyalah hartaku , clubbing , dan rokok ! this is my l...