17

1.2K 92 2
                                    

Wihiw, Author suka buka wattpad lagi. U guys such a lucky shit. Kasian itu Luna karatan gaada yang ngurus. Jadi, update lagi sounds so good😚

Enjoy!

-

Author's Pov

"Jadi, gini lo berdua jalan aja. Gue mau ke toilet ye." Jelas Gadis.

"Iya, buruan." Balas Chandra, sementara Tia hanya membalas dengan senyuman tipis.

"Kamu itu ya dari sebelum nonton sampai setelah nonton diem terus." Celoteh Chandra.

"Emang diem kok." Tia menunduk, Chandra menangkup muka Tia dengan tangannya. Menatap dalam kearah mata cewek yang berumur beberapa tahun lebih muda daripadanya. Membuat hati pemiliknya berdetak cepat.

"Boong banget." 2 kata yang diucapkan Chandra secara berbisik.

Hati Tia berdebar sangatlah kencang. Ada kembang api yang disulut dihatinya. Seperti merasa bukan di dunia lagi. Semburatan merah padam tersemprot di pipinya. Perasaan senang dan malu bercampur aduk di dadanya. Chandra tersenyum melihat salah tingkah Tia. Chandra melepaskan pegangannya dan menyandarkan badannya di tembok.

Sekitaran 5 menit, Gadis juga belum juga keluar. Membuat sepasang jiwa itu mati kutu karena kehabisan topik. Dan lagi-lagi, Chandra yang mengangkat suara terlebih dahulu.

"Menurut kamu, Gadis itu gimana?"

"Cantik, keliatan pinter."

"Dulu, aku itu pernah suka sama dia." Chandra tersenyum.

Deg. Bukan topik yang Tia suka untuk dibahas. Bukannya Tia cemburuan, tapi itu membakar semua kelakuan manis yang Chandra berikan terhadapnya. Lagian Tia juga paham betul kalau dia tidak hak untuk Chandra pernah menyukai sapa-sapa. Repeat, 'pernah' menyukai sapa-sapa. Masih ada pikiran positif di benak Tia.

"Dari masih TK sampai SMA kelas 2."

Hampir 13 tahun, Chandra menyukai Gadis. Ada kemungkinan Chandra masih ngestuck dengan Gadis. Bukan fun-fact yang Tia suka.

"Tapi, dia suka sama orang lain. Sejak dia kecil."

Sebuah pertanyaan mengganjal di benak Tia.

"Sapa?"

Chandra tersenyum masam sambil mengangan-angan, "Bang Dika, kakak sepupuku."

"Terus, sekarang abang masih suka?"

Bodoh, Tia. Lo ngapain tanya begituan? Tia mengutuk dirinya sendiri.

"Masih. Eh, maksud gue- aku gak-"

Ucapan Chandra terpotong dengan jawaban Tia, "Oh gitu."

Tia tahu kalau ada kenyataan pahit yang bakal ia dengar dari mulut Chandra.

"Gak gitu, Ti. Aku sudah gak suka sama Gadis." Chandra meyakinkan Tia.

Tia tersenyum tipis, "Kalau masih suka sih gak apa kok, bang. Tia gak ngelarang."

"Tapi-"

"Weits, pada ngomongin apa ini? Kayaknya seru amat." Gadis tiba-tiba muncul.

"Kak Gadis tadi sempet bilang kan mau lihat-lihat high-waist short di F21. Yuk, liat sama gue. Gue juga mau lihat leather skirt disana. " Tia berjalan meninggalkan Chandra. Chandra merasa bersalah melihat perubahan sifat Tia yang tiba-tiba 'sok' ceria.

"Ih, beneran? Ah, pacar lo baik banget dah, Chan. Yuk, Ti!" Gadis langsung saja menggandeng Tia. Sementara Chandra berjalan dibelakang mengutuk dirinya.

AussieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang