16

1.4K 95 6
                                    

Ya ampun, ya! Maafin author ya😭 Author sibuk sama tugas sama drama tentang cowok. Pacar author gak cuma Jamie kok, ada di dunia asli. Udah punya cuma satu, bajingan pula.

I'll try my best lah ya ngepost terus!

Enjoy!

-

Author's Pov

Gadis berkulit sawo matang itu menggigit-gigit bibir bagian bawah dan mengetik alas kakinya dengan ritme yang cepat. Grogi, sangat grogi. Dia sangat tidak ragu dengan keputusannya untuk menerima ajakan Chandra untuk nonton film berdua.

Seharusnya gue gak setuju. Apa baju gue terlalu feminim? Jangan-jangan Bang Chandra suka cewek tomboi. Gusti, bantu Tia, batin Tia.

Tok tok, suara pintu diketok.

"Tia, ada yang nunggu itu." Suara ibu Tia teralir ke dalam kamar Tia, membuat dirinya makin grogi saja. Tia menenangkan dirinya agar dirinya tetap classy didepan Chandra.

"Iya bu, Tia turun."

Tia melihat ulang figurnya di kaca secara keseluruhan. Mengecek setiap kolom list persiapan imajinasi. Tia berpegangan erat pada tali slingbag Kate Kidston motif polkadot biru angkatan laut dan putih. Rambut Tia yang asisten pribadinya, Tante Cera, kelabang model waterfall.

"Ya ampun, si Tia udah gede ya, udah pergi aja sama cowok lain." Ucap Tante Cera dengan nada menggoda.

"Tante Cera, jangan gitu deh." Semburat merah terpecah di pipi Tia.

Tia membuka pintu dan berjalan dengan tegak, seperti yang diajarkan Ibunya dari kecil. Menuruni tangga dari lantai 4 ke lantai 3, lantai 3 ke lantai 2, lantai 2 ke lantai 1. Kaki Tia sudah terbiasa dengan betapa jauhnya kamarnya dengan lantai terbawah. Di bawah sudah ada Chandra yang terlihat rapih dan ceria berbincang-bincang dengan Ibu Tia. Detak jantung Tia berdetak sangat cepat. Ibunya dan Chandra melihat kearahnya.

"Eh, Tia udah siap." Chandra memulai pembicaraan.

"Iya, mas." Tia tersenyum manis.

"Ya udah, nduk. Ibu masuk dulu ya. Chandra jagain Tia ya, nak."

Chandra menatap Tia dengan senyuman hangat, membuat Tia hatinya makin tidak karuan. Chandra pun berjalan berdampingan dengan Tia. Salah satu pesuruh di rumah Tia membukakan pintu yang mau Chandra bukakan untuk Tia. Tia berjalan kearah mobil sedan Accord yang hitam mengkilap.

Tia menarik gagang pintu mobil, "Eh ti-"

Disana terlihat perempuan seumuran dengan Chandra dengan gaya kasual yang terlihat edgy. Berbeda sekali dengan tampilan si Tia yang berkesan feminim dan young. "Eh....."

Perempuan itu mengambil suara, "Chan, gue gak bisa pindah belakang nih. Perut gue rada kram."

"Iya, lo disana aja." Chandra pun memutari mobil untuk membukakan pintu belakang, tapi sudah keduluan Tia membuka dan memasuki mobil. Chandra bingung dengan kecanggungan ini dan memutuskan untuk membuang jauh pikiran negatif.

Chandra pun menduduki kursi bagian supir dan menancap gas. "Oh, iya, dis, ini Tia. Tia, ini Gadis."

" Gadis." Perempuan itu menoleh kearah belakang, lebih tepatnya Gadis. Gadis mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Tia. Tia berusaha sebisa mungkin tersenyum dan mengaitkan tangannya ke tangan Gadis.

"Tia."

Di dalam mobil, Chandra seakan melupakan keberadaan si Tia. Berbincang-bincang dengan Gadis tanpa memedulikan perasaan Tia. Tia hanya mengarahkan pandangannya ke luar pintu jendela mobil dan menutup mulutnya serapat mungkin.

AussieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang