22

1K 86 4
                                    

KONICHIWAA SENPAI😚😚😚😚😚

Author buntu mau nulis apa sebelum mulai chapter 22. So, Enjoy!

Happy reading, cheesecakes!

-

Luna's Pov

Gue menggosokkan handuk biar badan gue jadi kering. Memilih baju apa yang harus gue pakai buat ketemuan sama temen-temen Jamie bikin gue bingung nyaris bunuh diri. Oke, gue hiperbola. Tapi, sumpah, gue punyeng.

"Pake itu baju garis-garis item sama putih aja, Lun."

"EH SIANJING SEJAK KAPAN LO DISINI?!" Gue teriak saat melihat figur Emily yang udah berbaring nyaman di kasur gue.

"Lah, lo budek apa tuli? Gue udah ngetok pintu, gak ada yang jawab. Yauda, gue ngintip. Eh, lo cuman pake undies doang. Ya, bodoamat lah. Kita sama-sama cewek." Jelas Emily dengan muka flat tanpa dosa.

Dasar gila.

"DASAR SETAN ANCOL."

"Cepet pake baju sana. Lo bugil udah macem dugong." Emily membuka bungkus lolipop dan menjilatnya, "Gue bantuin gak nih?"

"Pilihin sepatu aja deh." Gue menggaruk-garuk kepala gue karna frustasi liat bule gak punya otak lagi obrak-abrik lemari sepatu gue.

Mata Emily terlihat berbinar saat melihat sepatu Vans x Star Wars yang dioleh-olehin Bang Chandra pas dia conference ke Taiwan. "Demi apa lo punya sepatu ini?"

"Demi Lovato." Gue memutar bola mata gue.

"Yee, diomong serius malah diajak bercanda. Sialan lo."

"Idih, santai bos. Ngambekan lo."

"Udah, udah, pake ini aja bagus, Lun. Cocok juga sama baju yang gue pilihin sama skinny jeans warna item gitu aja. Gue aja pake beginian." Emily menunduk dari bawah ke atas, menunjukkan outfitnya yang pakai crop tee Colorbox dan celana kain selutut Giordano ditambah sepatu flat Alexander McQueen. Super abstrak tapi dia gak peduli. Dia abstrak aja keliatan cantik lah, gue dandan masih aja kayak tai unicorn.

"Jamie dibawah?"

"Yes, he's lookin cute with black t-shirt." Goda Emily yang penuh dengan seringaian yang super licik.

Gue hanya membalas seringaian Emily dengan putaran bola mata tanda memalsukan perasaan gue yang sebenernya udah gak sabar ngeliat Jamie pake t-shirt hitam. You know lah, how cute when boys wear black t-shirt.

"Yuk, turun."

Di bawah, gue sudah melihat Jamie sedang duduk-duduk kaku dengan muka yang serius. Bukan hal yang asing. Rasya yang duduk di sebelahnya sedang memamerkan boneka Barney barunya. Jamie hanya tersenyum tipis melihat kelakuan Rasya.

"Kak Jamie suka barney?" Tanya Rasya tanpa melihat ke arah Jamie.

"Suka. Rasya gimana?"

"Suka dong. Terus, Kak Jamie suka kakakku?"

DEMI APAPUN RASYA BENER-BENER JENIUS. SAKING JENIUSNYA BIKIN ORANG JANTUNGAN. OH AKU BENAR-BENAR SAYANG DENGAN ADIKKU. RASYA MEMANG ADIK FAVORITKU.

Mungkin kalau dia saking sayangnya gue ke dia, kalau dia bukan adik gue, udah gue bunuh.

"Aku dan kakakmu kan berteman. Masa gak suka?"

Damn boy, you really know how to low my self-esteem, don't you? Jamie benar-benar such a heartbreaker.

"Jangan-jangan kakak masih suka orang lain ya?"

"Eh-"

Emily langsung menggendong Rasya dan mengajaknya bermain, "Rasya, ayo main lego Barney yuk? Ambil si BJ sana."

Gue frustasi sama adek gue sendiri. Dasar anak kecil kampret.

"Jamie! Hai!" Ucap gue dengan semangat untuk menutupi rasa canggung yang diciptakan oleh Rasya. Sekali lagi, Rasya sangat jenius.

"Kenapa kamu semangat sekali?" Tanya Jamie sambil tertawa kecil.

"Hah? Enggak kok. Biasa aja." Gue memberikan senyum Pepsodent yang awkward.

"Udah yuk, berangkat." Lanjut gue.

Centing.

"Eh, wait a minute."

Jamie meninggalkan gue ke depan teras rumah. Ada senyuman yang tampak di wajah Jamie saat membaca pesan penting. Namun, seketika senyumnya sirna begitu saja. Otomatis gue datengin dia. Dan kali ini, gue merasa gak beruntung, karna gue berhasil mengintip chat room sms di handphone Jamie.

Ya, chat room dengan seorang Bethany Jays.

Ya, mantan Jamie yang katanya super cantik, super pintar, dan super segalanya.

Ya, cewek yang merusak senyum gue waktu gue dan Jamie romantis-romantisan di rel kereta.

Sebaiknya, gue tiduran di rel kereta waktu itu.

-

Udah gue bilang kan, orang ketiga itu selalu negatif. So, let me repeat it, hati-hati penikung, guys! Penikung belum mesti merupakan hal baru bagi kehidupan doi, bisa aja dari masa lalunya.

So, watch out and stay tune!

Salam sayang,
Shasow, miaw!

AussieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang