For redeem my laziness of writing chapter 12. So, I give you my longest chaps I've ever written. My dedication is all for you!
By the way,
Guys, disini kalau gak bisa pada bayangin muka Jamie itu gimana. Bayangin aja campuran antara Dylan O'Brien sama Nash Grier. Udah tuh rancak bana.
Happy reading!
XXXXXXXXXXX
.
Luna's Pov
Gue bangun dan disamping gue ada Cantika yang udah cantik dan rapi banget sambil ngesisir rambutnya.
"Morning, gue udah bikinin lo sarapan, Lun. Itu di atas meja belajar."
Cantika melirik ke arah meja belajar. Gue berjalan ke arah meja belajar dan melihat di meja belajar sudah ada English Breakfast kesukaan gue.
"Lo tau darimana kalau gue suka English Breakfast, Can?" Gue exctited mengambil garpu dan pisau yang ada di nampan dan duduk.
"I'm pretty lucky when comes to guess what other people's like." Cantika membetulkan mascara dan menebalkan lipsticknya.
"Morning, ladies." Bang Chandra mengetuk pintu kamar Gue yang sudah terbuka.
"Hey, Chandra. I will leave you both in here. Gue mau benerin kutek di deket kolam remang." Cantika berjalan keluar kamar dengan heels-nya yang menambah ketinggian dirinya.
"Dek, lo mau ngalahin si Cantika yang udah cantik gitu dan lo malah makan disitu udah kayak babi tau gak?" Bang Chandra menyandarkan badannya ke pintu kamar gue sehingga tertutup.
"Tapi, bacon buatan si Cantika enak banget." Gue mewek sambil mengangkat bacon dan muffin ke arah Bang Chandra.
"Sana cepet mandi. Gue yang pilih."
"Fine." Gue meneguk orange juice dan air putih secara bergantian.
Gue berjalan ke arah kamar mandi dengan piyama yang kebesaran. Gue mulai menyopot baju gue dan mengoleskan sabun ke seluruh tubuh serta sampo ke rambut gue. Kalau dalam hitungan waktu mandi cewek, gue sih cepet banget. Gue pun memakai lagi piyamanya dan mengeringkan rambut.
"Bajunya udah gue taruh di sebelah bilik ganti."
Bunda membelikan bilik ganti yang sudah kayak film tahun 80an karena seringnya gue lupa mengunci pintu saat ganti baju dan sering bikin heboh di rumah kalau kekuncian di kamar. "Widih, sepatunya juga. Gila ya lo jadi fashion stylist gue aja gimana?"
"Kalo gajinya gede sih gue gak masalah. Ya, udah, gue tinggal ya, jangan lupa kunci pintu lo, Lun."
Gue pun memakai piece by piece baju yang yang diambilin Bang Chandra. Rok kulit berwarna hitam diatas lutut Versace, blouse pale yellow Forever 21 dan high heels warna hitam Louboutin. Ditambah iket rambut warna hitam dan ada note disitu.
Gue suka liat adek gue rambutnya fishtail braided.
Chandra x
Sumpah ya, siapapun yang dapet abang gue jadi istrinya itu beruntung banget. Gue pun memakai red hot lipstick senada dengan handbag. Dan mengaca sambil merapikan pakaian gue.
"Gila, lo cantik banget." Ucap Chandra dan Cantika bebarengan. Cantika pun langsung menuruni tangga saat dipanggil oleh bunda.
"Thanks?"
"You are so welcome. Sumpah, lo gak kayak Luna yang gue liat setiap hari." Bang Chandra tersenyum bangga dengan hasil karyanya.
"Ah, lo bisa aja bang. Menurut lo, Jamie bakal suka gak, sama outfit gue?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Aussie
Teen Fiction"Bukankah SMA itu diisi sama masa bahagia yang bisa kita ceritakan ke cucu-cucu kita saat umur kita sudah bau tanah?" "Iya, kamu betul." "Dan lo bikin semua ini kacau." "Iya, kamu betul lagi. status: unedited and content harsh word. highest rank: #9...