READERS!!¡!!¡¡!
Maafin, Shasow. It's been a really really really looooong time for me to publish any part from Aussie. Dan sepertinya, #Lumie bakal banyak disini. Hati-hati penikung, guys!Enjoy!
Happy reading, apple pie!
-
Author's Pov
Jumat.
Keringat Luna sudah mulai menetes di pelipisnya. Ekskul basket yang ia ikuti itu adalah satu-satunya hal yang bisa mengalihkan pikirannya kepada Jamie. Walau, yah, Luna gak jago main basket sama sekali, at least, itu bisa kasih manfaat ke dia."Senin, latihan lagi. Bawa botol ukuran 1,5 liter sama lompat tali. Sebelum saya datang, sudah harus pemanasan, saya tidak mau buang-buang waktu saya cuma buat menunggu kalian pemanasan. Mengerti?" Suara lantang yang diucapkan Coach Rizki membuat Luna gugup.
"Mengerti!"
"Ayo, lanjutkan pendinginan. Selamat sore." Coach Rizki meninggalkan anak buahnya yang nafasnya tersengal-sengal.
Semua langsung melakukan apa yang disuruh oleh Coach. Setelah pendinginan, semuanya mengambil tas masing-masing dan pulang.
Drrt, drrt.
Ada getaran yang terasa di tangan Luna saat handphone-nya sudah mulai menyala. Ia menggeser layar dan memasukkan sandi.
Panggilan masuk dari Bang Chandra.
Simbol hijau yang ada di layar handphone-nya disentuh dan terdengar kekhawatiran di suara seberang.
"Iya, iya bang. Abis gini gue keluar."
"Iya, gue tahu."
"Coach gue tadi marah-marah."
"Ya mana gue tahu, bang."
"Iye, iyeeeee. Bye."
Drrt, drrt.
Luna memutar bola matanya saat merasakan getaran di handphone-nya. Lagi.
Centing.
You got a new message from Jamie!
Centing.
You got new messages from Jamie!
Detak jantung Luna terhenti saat melihat sender pesan yang barusan ia terima. Dengan cepat, Luna membuka pesan Line yang dikirimkan Jamie.
16.43
Jamie: Luna, are u free tom?
Nadira Luna: Emang kenapa, Jem?Ada pergerakan otot yang ada di bibirnya membentuk sebuah senyuman. Ada semacam boost yang membuatnya semangat untuk berlari ke dalam mobil Accord milik Bang Chandra. Luna membuka pintu belakang mobil dan melempar seluruh bawaannya dan membanting pintu, lalu menduduki shotgun.
"Lo kenapa sih? Banting-banting mobil gue. Hayo lagi seneng ya?" Selidik Bang Chandra.
Luna hanya bisa menjawab dengan senyuman yang super duper lebar.
"Cepet cerita sama abang." Bang Chandra mengecilkan volume lagu yang ia setel di mobilnya.
"Ya, biasa, cuman di chat sama-"
"Jamie?" Potong Chandra.
"Haha, abang mah."
"Hati-hati ya, dek. Sebaik-baiknya cowok, dia itu tetep cowok."
Omongan Chandra membuat hati Luna mencelos. Luna langsung berpikir ulang kalau dia gak boleh senang begitu saja.
Centing.
16.51
Jamie: Kamu masih ingat kalau teman-temanku yang sekolah di Australia bakal main kesini sebelum ke Bali untuk summer tahun ini. Kamu ikut ya?Nadira Luna: Yakin?
16.52
Jamie: Yakin16.53
Nadira Luna: Gue usahain ya.16.59
Jamie: Besok aku jemput jam 16.00 ya, Lun. Goodnite xx.GOODNIGHT? GOODNIGHT. OH MY FREAKIN GOD. I feel like flying from earth through the atmosphere. Kenapa dia harus buat gue sebahagia gini dengan cuma ucapan goodnight yang sesimpel itu. Gosh help me, Batin Luna.
-
Pendek ya? Slow. Author bakal sering update kok. UTS barusan aja selesai dan alhamdulillah, nilai author bagus-bagus. So, kalau author mau main hp kepek ortu gabakal dimarahin hahahahaha.
Btw, stay tune for the next chaps!
![](https://img.wattpad.com/cover/44600356-288-k401052.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Aussie
Teen Fiction"Bukankah SMA itu diisi sama masa bahagia yang bisa kita ceritakan ke cucu-cucu kita saat umur kita sudah bau tanah?" "Iya, kamu betul." "Dan lo bikin semua ini kacau." "Iya, kamu betul lagi. status: unedited and content harsh word. highest rank: #9...