Hari udah semakin sore, tapi Nathan belum mau pulang juga. Katanya mah masih betah, aku seneng bukan main saat Nathan gak mau pulang. Gimana gak seneng coba, dia kan baru kali ini main kerumah.
"Eh iya Cass, gue boleh minta nomor hp lo gak? Id Line, BBM, Facebook" ucapnya sambil nyengir.
Aku cuman diam sambil mengangguk. Gila aja Nathan langsung minta nomor telpon dan lain-lain. Bener-bener deh hari ini double senengnya.
Setelah aku kasih semua yang diminta Nathan. Tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah mama dengan dua kantung plastik besar dikedua tangannya. Aku yang melihat itu langsung menghampiri mama dan mengambil satu kantung plastik itu kearah dapur.
"Eh ada Nathan" ucap Mama.
"Iya, sini Tante biar aku yang bawa" ucap Nathan sambil mengambil satu kantung plastik dan bawa kedapur juga.
"Mama kemana aja, kok baru pulang?" Tanyaku saat di dapur.
"Tadi mama ada acara dirumah temen, terus pulangnya mama mampir ke pasar dulu" Jawab mama sambil mengeluarkan isi yang ada di kantung plastik.
"Yaudah kalian tunggu di ruang tamu aja, nanti mama buatin makan malam. Nathan kamu makan malam disini ya?" Ajak mama. Dan Nathan menjawab dengan anggukan. Wah dalam hati gue senengnya bukan main.
Setelah itu aku dan Nathan kembali ke ruang tamu. Nathan mengajakku untuk menonton tv. Setelah itu aku pamit buat mandi. Setelah mandi aku kembali kebawah dan bau harum masakan mama sudah tercium olehku. Yeay, makan malam sebentar lagi. Kulihat Nathan udah gak ada di ruang tamu, pasti dia udah dimeja makan.
"Hm. pasti gue cariin ternyata udah disini" Dan dugaanku benar.
Nathan hanya nyengir, "Abis bau masakan nyokap lo bikin perut gue demo"
Aku langsung menghampiri meja makan sambil tertawa. Aku duduk disamping Nathan dan tak lama mama juga ikut duduk di hadapan kita. Makan malam dimulai setelah Nathan mimpin untuk berdoa. Aku bener-bener gak nyangka, Nathan bakalan makan malam bersamaku dan mama. Andai Papa ada disini juga, pasti kebahagiaanku malam ini sangat lengkap. Namun sejauh ini Nathan gak nanya soal keberadaan Papa. Aku jadi takut kalau tiba-tiba Nathan nanya.
"Oh iya, bokap lo kemana Cass?" Tuh kan dugaanku bener. Pasti Nathan bakalan nanya.
Aku diam sambil memandang mama. Sementara Nathan melihat kami secara bergantian.
"Papanya Cassy lagi kerja.. hm pulangnya gak tentu. Soalnya kerja diluar kota" Jawab mama yang buat aku terkejut. Tapi aku tau mama juga gak ada maksud untuk berbohong.
Aku melirik Nathan yang hanya mengangguk saja. Syukurlah kalau Nathan gak tanya lebih lanjut lagi. Makan malam berlanjut dengan nikmat.
"Ke balkon kamar gue yuk?" Ajakku setelah bantuin mama beresin meja makan.
"Boleh" Jawabnya.
Sampai di balkon, kami duduk di bangku panjang yang ada disana. Aku mendoangkan kepalaku, dan tersenyum saat melihat banyak bintang menghiasi langit. Aku melihat Nathan sekilas, yang sedang melakukan hal sama denganku.
Sumpah, Nathan dua kali lebih ganteng sekarang. Makan apa nih anak sampe ke gantengannta bertamba terus. Dan sekarang Nathan tersenyum sambil menatap langit. Entah apa yang ia sedang senyumkan, tapi senyuman itu akan menjadi favoritku.
"Nath" Panggilku, dan ia langsung menoleh.
"Thanks ya" Lanjutku disertai senyuman.
"Buat apa?" Tanyanya sambil mengernyitka kening.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dreams
Teen Fiction-SELESAI- Sama sekali aku tidak mengharapkan balasan cinta darimu. Sama sekali aku tidak inginkan kita menjalin suatu hubungan. Karena.... Sudah merasa cukup saat kamu tersenyum, tertawa, bahkan mengobrol denganku. Meski pada akhirnya, Aku memang h...