Malam terakhir...
Cassy, dengan dress berwarna merah maroon, dan rambut yang tergerai begitu saja. Tengah duduk ditepi ranjangnya. Ia sesekali melihat kearah teman-teman sekamarnya yang sedang berias diri untuk acara malam ini. Yap, malam ini mereka akan merayakan perpisahan kelas 12 di Aula Hotel Eden tersebut. Dan seperti sebelumnya, Cassy akan menampilkan sesuatu pada malam ini.
Jantungnya terus berdegup tak karu-karuan. Sejak Lizi mempoles dirinya dengan make up yang tipis, gadis itu tak henti-henti berkata "aku gugup, belum siap" Hingga sahabatnya itu bosan dan tak perduli dengan ucapan Cassy.
"Cass.. ayo kita udah siap nih. Kayanya sebentar lagi acara mau dimulai" ujar Stefa saat ia memakai sepatu sandalnya.
Cassy hanya mengangguk sembari tersenyum tipis. Ia meremas jemarinya kuat-kuat, menandakan kalau ia benar-benar gugup dan gak siap.
"Ayo, ih lama deh lo!" Lizi dengan tak sabarnya langsung menarik lengan Cassy dan beranjak keluar kamar.
Mereka keluar dan mengunci kamar. Kemudian berjalan menuju Aula Hotel Eden yang masih berada lantai dua, hanya saja dari kamar mereka harus melewati semacam jembatan kecil yang atapnya terdapat tumbuhan merambat.
Aula sudah mulai ramai. Semua anak sudah duduk dibangku yang sudah tersedia. Khusus acara perpisahan, semua anak perempuan diharuskan memakai dress. Lelakinya memakai kemeja putih dan jas hitam.
"Rame banget ya" suara Lizi membuat Cassy ikut melongok kedalam Aula. Dan dia menyapu pandangannya kepenjuru Aula dengan bola mata yang mendeskripsikan kecemasan.
"Duh Liz, gue gak jadi tampil deh kalau gitu" rengek Cassy saat ia mundur beberapa langkah dan enggan untuk masuk.
Lizi tak membalas perkataan Cassy, melainkan ia langsung menarik tangan Cassy saat matanya menangkap dua bangku yang masih kosong.
"Kita duduk sini" perintah Lizi saat mereka duduk dibarisan nomor dua.
Diseberang mereka, terdapat barisan laki-laki yang sudah sibuk dengan perbincangan, dan selfie. Tak ketingalan dibelakang mereka juga banyak anak perempuan yamg heboh dengan dress yang mereka pakai, sekaligus mengabadikan moment itu dengan berfoto.
Didepan mereka terdapa Gaby dan Lauren yang hendak ingin duduk. Saat Gaby sudah duduk, ia menoleh kebelakang dan tersenyum saat melihat Cassy.
"Good luck for you!!" ucapnya dan kembali menoleh kearah depan.
Cassy yang bingung maksud perkataan Gaby, hanya diam sambil mengerutkan keningnya. Namun setelah beberapa detik kemudian ia tersadar akan perkataan Gaby barusan. Ia sudah tau kalau Cassy akan tampil malam ini.
"Baiklah anak-anak, Bapak harap semuanya sudah berkumpul" terdengar suara pak kepala sekolah yang membuat semua murid terdiam.
"Malam ini adalah yang terakhir kita berlibur di Jogja. Bla....bla...bla...." setelah kepsek berbicara panjang lebar. Kemudian beranjak keacara selanjutnya.
Sambutan dari wakil kepala sekolah, disusul nyanyian lagu Indonesia Raya, kemudian pengumumam bagi anak yang berprestasi. Dan selanjutlah tampilan dari para murid.
"Dan sekarang.. kita langsung panggil. Cassy..." suara riuh tepuk tangan terdengar setelah MC memanggil nama Cassy.
***
Cassy's Pov
Aku menghela napas saat namaku dipanggil. Disampingku, Lizi terus memberi semangat. Aku berjalan santai keatas panggung. Disana sudah ada sebuah piano berwarna putih. Aku duduk dengan perlahan, sekilas aku menatap kearah penonton. Terutama Nathan, karena lagu yang kubawakan ini ada hubungannya dengan Nathan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dreams
Teen Fiction-SELESAI- Sama sekali aku tidak mengharapkan balasan cinta darimu. Sama sekali aku tidak inginkan kita menjalin suatu hubungan. Karena.... Sudah merasa cukup saat kamu tersenyum, tertawa, bahkan mengobrol denganku. Meski pada akhirnya, Aku memang h...