Author's Pov
Hari ini adalah hari terakhir para murid mengikuti UN. Cepet banget ya udah hari terakhir, wkwk.
Kelas 12 merasa lega karena setelah ini mereka bebas. Iya, bebas karena sudah tidak belajar lagi, bebas karena tidak bertemu dengan guru killer lagi. Ya begitulah kalau anak sekolahan. Tapi suatu saat pastinya mereka akan merindukan masa putih abu-abu. Ramai dikelas, ledekin guru saat mengajar, yang ini emang kurang ajar, tapi terkadang ada yang kaya begitu.
Cassy juga merasa lega. Kenapa? karena dia akan menghilang dari kehidupan Nathan. Oh oke, jangan bicarakan soal Nathan. Karena semenjak kejadian itu, Cassy berniat untuk menjauh dari kehidupan seseorang yang mulai ia cintai sebenarnya. Tapi karena tidak mau ambil pusing, Cassy memilih untuk mengalah. Evan juga sering bilang kalau gadis itu tidak boleh sedih, karena Evan akan selalu berada disamping Cassy.
------
Para murid keluar dari ruang kelas masing-masing. Mereka menyusuri lorong yang lumayan ramai karena kelas 12 baru pada keluar. Kelas 10 dan 11 pastinya di liburkan dong.
"untuk anak kelas 12 jangan pada pulang dulu, langsung berkumpul dilapangan karena ada pengumuman. Terima kasih"
Terdengar desahan dari para murid kelas 12 yang berada di dalam lorong. Mereka langsung menuju kelapangan.
Setelah mereka berbaris dengan rapi. Kepala sekolah langsung melangkah ke modium dan mulai berbicara.
"Akhirnya sekolah kita sudah selesai mengikuti UN tahun ini, meski ada halangan sedikit. Tapi tidak mengurangi kelancaran bagi kalian untuk mengerjakan soal-soal yang mungkin membuat kalian penat dan sebagainya" ucap Pak Rahmat dengan tegas.
"Dan Bapak ucapkan selamat karena kalian sudah selesai mengikuti Ujian ini dengan baik"
Suara tepuk tangan beserta sorakan gembira terdengar dari para murid.
"Dan untuk akhir bulan depan. Sekolah kita akan mengadakan acara perpisahan sekolah ke Yogyakarta"
"waaaah asyik"
"yeay Jogja bro"
"udah gak sabar gue"
"Tanggal 27 Mei 2015 kita akan berangkat. Dan sambil menunggu, kalian bisa bersantai dirumah" tambahnya lagi yang disambut dengan sorakan gembira dari anak murid.
-------
18 Mei 2015
"Cass.. gue gak sabar banget buat ke Jogja" ucap Lizi dengan girang.
Cassy hanya menggelengkan kepalanya sambil menekan tuts tuts pada piano.
Sekarang ia sedang berada dirumah Lizi untuk belajar piano. Untuk apa? karena diacara perpisahan nanti, Cassy akan menampilkan sesuatu. Dan hanya Lizi yang mempunyai piano.
Cassy menghentikan aktivitasnya dan menoleh kearah Lizi.
"Sama gue juga gak sabar, dan gue juga gak sabar buat menampilkan bakat gue hihihi"
"Ciee yang mau nyanyi... buat Nathan ya" goda Lizi sambil menaik turunkan alisnya.
Cassy mendengus, "Berisik lo ah, gue mau latihan lagi. Biar nanti tampil perfect" ucapnya sambil lanjut memainkan tuts tuts pada piano.
Awalnya Cassy memainkam dengan baik, sampai Lizi tidak dapat bicara lagi dan ia menikmati alunan musik yang dimainkan Cassy.
Kemudian...
KAMU SEDANG MEMBACA
Wildest Dreams
Teen Fiction-SELESAI- Sama sekali aku tidak mengharapkan balasan cinta darimu. Sama sekali aku tidak inginkan kita menjalin suatu hubungan. Karena.... Sudah merasa cukup saat kamu tersenyum, tertawa, bahkan mengobrol denganku. Meski pada akhirnya, Aku memang h...