"Jadi, maukah kamu menikah denganku?"
Suara lantang Ara menggema dalam pikiran Mikha. Ya Tuhan, bernarkan apa yang ia dengar saat ini? Apakah ini bukan mimpi. Mikha mencoba mencubit tangannya. Sakit! Ternyata ini memang bukan mimpi. Dia baru saja dilamar oleh seorang laki-laki yang baru saja dikenalnya? Mika merasakan pipinya memanas. Tiba-tiba sebuah tangan hangat menggenggam tangannya. Membawa tanganya ke dalam ciuman yang amat lembut. Mikha tersentak ketika tangan itu membopongnya. Kemudian mendudukkannya di sebuah kursi yang berbeda. Mikha merasakan Ara duduk disampingnya. Ia masih berharap Ara akan memberikan kejutan lagi.
Suara denting piano berbunyi. Mikha tidak kuat lagi menahan air matanya. Bukan air mata kesedihan, tetapi kebahagiaan. Kebahagiaan yang baru pertama kali ia rasakan. Mikha menarik bibirnya ke atas. Bibir indah itu membentuk sebuah senyuman. Sayangnya, saat Mikha tersenyum, Ara masih sibuk memainkan jari-jarinya pada tuts piano. Kemudian Ara menyanyikan lirik dari lagu yang sedang ia mainkan dengan suara merdu.
Look into my eyes you will see
What you mean to me.
Search your heart, search your soul
And when you find me there you'll search no more.
Don't tell me it's not worth tryin' for.
You can't tell me it's not worth dyin' for.
You know it's true
Everything I do, I do it for you.
I would fight for you, I'd lie for you,
Walk the wire for you, yeah, I'd die for you.
You know it's true
Everything I do, oh, I do it for you.
Bryan Adams (Everything I Do) I Do It For You
Sungguh betapa baiknya Tuhan yang masih memberi kesempatan Mikha untuk bisa merasakan apa itu bahagia. Memang belum lama ia mengenal Ara, tetapi hati tidak akan pernah berbohong. Saat selesai memainkan lagu itu, Ara kembali menghadap Mikha yang duduk disisinya. Ia menggenggam tangan Mikha sekali lagi. Mencium jari-jarinya dengan lembut.
"Bagaimana, Mikha? Apa jawabanmu?" tanya Ara penuh harap.
Dan untuk pertama kalinya, Ara melihat Mikha tersenyum! Senyum bahagia disertai dengan tetes air mata. Mata Mikha yang berbinar dan harapan Ara yang semakin besar agar Mikha mau menerima lamarannya. Kemudian Mikha mengangguk dengan pasti.
"Ya, Ara. Aku mau menikah denganmu."
***
"Hari ini kamu kemana saja? Kamu hampir saja membuat ibumu ini gila karena mencarimu!"
Mikha tidak dapat menyembunyikan rasa bersalahnya. Ia menghampiri ibunya dan memeluknya erat. "Maafkan aku, Ibu. Aku hanya ingin menikmati dunia baruku. Aku tahu Ibu tidak mungkin gila karena ibu tahu dimana aku berada."
Magda, Ibu Mikha, tertawa pelan. "Kamu memang pintar, anak manis. Kamu tidak akan pergi kemana-mana selain ke tempat itu bersama dengan teman laki-lakimu itu tentunya."
"Namanya Ara, Ibu."
"Siapapun namanya, sampaikan rasa terimakasih ibu padanya karena ia sudah mengantarmu dengan selamat."
"Sepertinya Ibu tidak perlu berterimakasih lagi, karena setiap kali ia selalu mengantarku pulang dengan selamat." Mikha mengingatkan ibunya. Ibunya terkikik geli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn's Amour
RomanceNO COPAS/REMAKE TANPA IJIN AUTHOR!!! BELUM REVISI EYD... ---------------------------- "Bukan keinginanku untuk terlahir buta. Namun aku sungguh beruntung karena memiliki suami yang begitu mencintaiku dengan segala kekurangan fisik yang aku miliki. D...