27. Happiness Face of Them

8.9K 484 2
                                    


"Saya tidak percaya bahwa anda benar-benar tega melakukan hal keji itu kepada istri dan darah daging anda sendiri." Oscar tidak dapat menahan rasa geramnya saat melihat Rendy yang saat ini terduduk lemas dengan wajah penuh penyesalan.

Huh, penyesalan memang selalu datang terlambat disaat semuanya sudah menghilang dan tidak akan pernah kembali lagi.

Istri, anak, dan harta.

Sekarang Rendy hanyalah seonggok daging yang tak berguna dan harus mendekam di dalam jeruji besi selama seumur hidup. Dijerat dengan pasal yang berlapislapis, pembunuhan berencana, pencucian uang perusahaan, dan dokumen-dokumen palsu untuk menguasai perusahaan ayah mertuanya. Oscar menggeleng karena tak habis pikir, memang harta dan kedudukan bisa membutakan mata hati seseorang.

"Saya mohon, Oscar, tolong beritahu Reka, dia pasti mau memaafkan ayahnya ini. Tolong," kata Rendy memelas.

"Justru dia yang meminta untuk memenjarakan anda. Dan ini sangat setimpal dengan apa yang sudah anda lakukan. Pertama, anda sengaja membuat seolah-olah kecelakaan itu adalah murni kecelakaan. Padahal anda telah dengan sengaja membuat kondisi mobil tidak baik dan rem yang blong. Beruntung, Reka masih selamat, dan anda dengan tega menafaatkan kecerdasannya untuk mendapatkan keuntungan yang banyak. Kedua, usaha pembunuhan Ara, dan beruntung lagi, ternyata usaha anda gagal. Ara tidak meninggal dalam kejadian itu."

Rendi melebarkan matanya, ia seolah kaget mendengar bahwa Ara tidak meninggal dalam kejadian itu. Memang kesalahannya tidak memantai tragedy itu terlalu jauh. Ia hanya menyuruh preman-preman yang sudah ia sewa untuk membakar studio Arad an ia mendengar bahwa dalam kebakaran itu telah memakan satu korban jiwa. Tetapi... kenyataan ini... lalu, dimana Ara sekarang?

"Jika anda bertanya-tanya dimana anak sulung anda saat ini, ia sudah tidur dalam damai. Tetapi ia meninggal dengan keadaan yang lebih terhormat. Ia bahkan sama sekali tidak menyalahkan anda atas apa yang menimpa hidupnya." Oscar seolah-olah bisa membaca apa yang dipikirkan oleh Rendy.

Rendy menutup wajahnya dengan kedua tangan. Ia terlihat sangat frustasi dengan apa yang sudah ia perbuat.

"Dan itu semua... anda lakukan hanya untuk mengeruk harta yang seharusnya menjadi milik istri anda dan anak-anak anda. Anda tahu bawa mertua anda telah mewariskan semua hartanya pada istri anda, kemudian istri anda mewariskan hartanya kepada Ara dan Reka, tanpa atertulis nama anda disana. Itu yang membuat anda takut dan akhirnya melakukan semua rencana pembunuhan itu kan? Anda benar-benar tamak. Karena ketamakan anda, anda sudah menghancurkan keluarga anda sendiri." Oscar membongkar semua kebusukan Rendy di hadapan lelaki paruh baya itu.

Tidak sia-sia Oscar menyewa detektif yang sangat bonafit dan kinerjanya cemerlang untuk menyelidiki kasus-kasus yang sudah sedikit basi ini. Tetapi bangkai suatu hari juga akan ketahuan walaupun disembunyikan di dalam lubang sekecil lubang jarum sekalipun.

Rendy diam, ia seperti mati kutu. Oscar hanya tersenyum sinis. Ia mengebrak meja sekali dan berdiri dengan angkuh. Matanya memandang Rendy yang hanya menunduk dengan pandangan penuh dengan ejekan dan merendahkan.

"Sampai bertemu di persidangan, Rendy. Sewa saja pengacara terbaik untuk membelamu, karena kamu sekarang ini sudah tidak memiliki harta apa-apa."

Oscar kemudian berlalu pergi. Meninggalkan Rendy yang semakin frustasi.

***

Langkah pelan Naoki terhenti di depan ruang rawat Reka. Ia dilanda keraguan, ingin rasanya masuk, tetapi kakinya seperti terpaku di tempatnya berpijak sekarang. Bagaimana jika Reka masih marah padanya? Bagaimana jika Reka tidak menerima kehadirannya? Pikiran-pikiran jelek itu berkecamuk di dalam otaknya. Tetapi hari ini ia sudah bertekad untuk meminta maaf pada Reka, apapun resikonya nanti.

Autumn's AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang