Bertemu dengan Oscar mungkin adalah kesalahan terbesar Naoki. Ia tidak menyangka bahwa Oscar sungguh laki-laki brengsek yang tega memperkosanya di dalam kantornya sendiri. Saat itu Naoki sangat marah, ia tidak segan-segan menampar Oscar dan bahkan akan melaporkan Oscar ke kantor polisi. Tetapi setelah ia berpikir lagi, ternyata hal itu membawa keuntungan yang besar bagi dirinya. Ia bisa memanfaatkan rasa bersalah Oscar dan memanfaatkan pria itu untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Jadi Naoki mengurungkan niat untuk memenjarakan Oscar, justru ia membuat janji dengan Oscar hari ini setelah beberapa hari Oscar selalu memohon maaf padanya namun selalu tidak ia gubris.
Naoki tersenyum sendiri, licik memang, tapi bagaimana lagi jika ia harus terpaksa melakukan ini semua. Memang benar kata orang bahwa ketika kita kehilangan justru kita akan menyadari perasaan cinta kita yang sesungguhnya. Begitu pula dengan Naoki, ia merutuki kebodohannya yang kabur begitu saja seminggu sebelum pernikahannya dengan Ara. Dulu, Naoki memang mementingkan kekayaan melebihi apapun dan itu yang tidak bisa diberikan oleh Ara. Naoki banyak menuntut Ara dengan gaya hidupnya yang glamour sebagai seorang model internasional yang terkenal. Ia bahkan mengatakan bahwa sudah menjadi konsekuensi Ara untuk bisa memenuhi kebutuhannya jika Ara memang berniat menikah dengannya. Naoki sadar, Ara dulu begitu patuh dengannya. Ara akan menjadi Ara yang ia inginkan. Naoki tau bagaimana besarnya cinta Ara untuknya. Hanya satu yang tidak bisa dikabulkan oleh Ara, yaitu harta, karena Ara tidak pernah menjanjikan harta melimpah pada Naoki.
Memang semua ini murni kesalahan Naoki. Jauh dalam lubuk hati Naoki mengakui bahwa Ara memang pantas tidak ingin bertemu dengannya. Tetapi harga dirinya terlalu tinggi untuk dilukai apalagi mendengar Ara sekarang sudah menikah. Ia tersenyum miris. Harga diri, dua kata yang saat ini menjadi momok bagi Naoki. Ia rela melakukan apa saja untuk bertemu dengan Ara untuk memenuhi egonya yang tinggi untuk mempertahankan harga dirinya. Tetapi? Oscar bahkan telah merenggut itu semua dalam sekejap. Tangan Naoki terkepal. Tidak bisa seperti ini! Ia paling tidak suka jika egonya dilukai. Bagaimanapun caranya ia harus bertemu dengan Ara!
"Maaf lama menungguku," Naoki menengadahkan kepalanya. Ia melihat Oscar sudah ada di depannya dengan membawa buket bunga. Naoki yang mengetahui maksud Oscar hanya tersenyum kecut padanya.
"Aku bukan anak remaja yang jika disogok dengan bunga maka aku akan dengan mudah memaafkanmu,Oscar!" pekik Naoki dengan nada angkuh. Oscar tetap meletakkan bunga itu di depan Naoki kemudian ia duduk menghadap Naoki.
"Aku akan bertanggung jawab atas apa yang sudah aku lakukan padamu," ucap Oscar tanpa basa-basi.
"Iya kamu memang harus bertanggung jawab! Tetapi aku tidak butuh kamu nikahi. Aku hanya butuh kamu membantuku mendapatkan Ara!" Naoki langsung pada tujuannya.
"Bagaimana jika kamu hamil? Ehm.. maksudku.. bisa saja itu terjadi apalagi aku melakukannya tanpa pengaman. Aku tidak ingin anakku tidak memiliki ayah."
Naoki memandang Oscar dengan ngeri, "kalaupun aku hamil, aku tetap tidak akan menikah denganmu. Aku bisa mengaborsi anakmu dengan mudah karena aku sama sekali tidak menginginkan anak."
Mendengar kalimat Naoki yang sangat kejam membuat Oscar naik darah. Tapi ia masih berusaha mengontrol emosinya. Jangan sampai ia mempermalukan dirinya sendiri di hadapan banyak pasang mata, apalagi mereka berada di tempat umu. Yang dibutuhkan Oscar saat ini hanya megikuti alur permainan Naoki.
"Baik jika memang itu yang kamu inginkan. Aku tau sampai kapanpun aku berharap kamu tetap tidak akan membalas perasaanku. Dan memang salahku sudah mencintai mantan tunangan sahabatku sendiri," Oscar berdehem pelan. Ia mencoba menetralkan nada suaranya.
"Jadi bagaimana? Aku hanya butuh Ara sekarang!"
Oscar terdiam. Ia tau dimana Ara sekarang. Tapi ia sudah berjanji untuk tidak memberitahukan rahasia terbesar Ara. Ia tau konsekuensi apa yang akan menantinya jika ia sampai salah bicara mengenai Ara. Lalu, bagaimana ia harus menjawab Naoki? Oscar memijat-mijat kepalanya yang tiba-tiba merasa pening. Apakah saat ini kesetiaan persahabatannya dengan Ara akan dipertaruhkan hanya demi gadis yang ia cintai? Ini adalah pilihan yang sulit dalam hidup Oscar. Seandainya saja ia tidak khilaf saat ada di kantor, tentu ia akan dengan mudah menolak permohonan Naoki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Autumn's Amour
RomanceNO COPAS/REMAKE TANPA IJIN AUTHOR!!! BELUM REVISI EYD... ---------------------------- "Bukan keinginanku untuk terlahir buta. Namun aku sungguh beruntung karena memiliki suami yang begitu mencintaiku dengan segala kekurangan fisik yang aku miliki. D...