28. Marry You (Again)

9.9K 482 24
                                    


Mikha meneguhkan hatinya saat ia membuka pintu ruang rawat Reka. Pantas saja meskipun kondisi Reka sudah sangat aik tetapi dokter melarangnya untuk rawat jalan di rumah. Mikha masuk dan melihat suaminya itu sedang terlelap. Mikha duduk di sisi suaminya. Menyentuh pipi Reka dengan punggung tangannya. Enggan untuk membangunkan Reka, tetapi tiba-tiba tangan Reka terangkat dan menyentuh tangan Mikha dengan pelan.

Mikha tersenyum, "kamu pura-pura tidur?"

Reka balas tersenyum dan membuka mata dengan perlahan kemudian mengangguk. "Kenapa lama sekali? Aku kira Naoki menculikmu dan kamu tidak akan pernah kembali lagi."

Saking gemasnya dengan apa yang sudah diucapkan Reka, Mikha mengetuk-ngetuk dahi Reka dengan telunjuknya, "singkirkan pikiran-pikiran tidak masuk akal seperti itu."

"Aku hanya bercanda, Sayang. Oh iya, sampai kapan aku harus berada disini? Rasanya aku tidak betah. Aku sudah merasa sangat sehat."

Kata-kata Reka kemudian mengingatkan Mikha akan tujuannya untuk memberitahu perihal kondisi suaminya yang sebenarnya. Tapi ia harus memulai dari mana? Ia tidak ingin membuat Reka patah semangat. Ia sungguh tidak ingin menghilangkan senyum yang sekarang selalu mengembang di bibir Reka.

"Hmm... ada yang ingin aku sampaikan padamu," Mikha mencoba untuk serius.

"Kenapa tiba-tiba berubah menjadi sangat serius?" Reka mengangkat sebelah alisnya.

"Reka, aku harus mengatakan ini walaupun sungguh aku tidak ingin mengatakannya dan membuat kamu sedih lagi. Jadi bisakah kamu berjanji padaku untuk tidak bersedih?"

Mikha beranjak dari duduknya untuk berbaring di samping Reka. Ia memeluk Reka dan menyandarkan kepalanya di bahu Reka.

"Wah, sepertinya kamu mau menyampaikan kabar buruk, ya? Kalau kamu bilang kamu akan meninggalkanku bukan hanya sedih lebih baik aku menyusul Ara saja."

"Tidak, Reka. Jangan pernah sekali pun kamu berpikir bahwa aku akan meninggalkanmu. Ingatlah, ada anak kita dalam rahimku sekarang. Ia membutuhkan ayahnya. Dan aku membutuhkan kamu." Mikha semakin mengetatkan pelukannya. Sementara Reka mengelus-elus rambut Mikha.

"Lalu apa? Iya aku janji tidak akan sedih mendengarnya. Asal ada kamu disini aku yakin berita seburuk apapun bisa kita hadapi bersama-sama," tegas Reka yang membuat Mikha bernafas lega.

"Dokter memvonis kamu mengidap hepatitis alkoholik. Karena terlalu banyak mengkonsumsi alkohol sehingga membuat terjadi peradangan di hati. Tetapi kata dokter ini masih tahap awal, sehingga kemungkinan untuk sembuh masih sangat besar." Mikha menengadahkan kepalanya dan mencoba melihat bagaimana reaksi Reka saat mendengar berita ini.

Reka memandang langit-langit kamar. Suasana tiba-tiba menjadi hening.

"Mikha... maafkan aku yang sudah merusak diriku sendiri." Reka berujar parau dan penuh penyesalan.

"Tidak. Semuanya gara-gara aku. Seandainya aku tidak pernah pergi saat itu." Mikha menggeleng.

"Aku akan menjalani pengobatan apapun untuk sembuh, Mikha. Aku janji padamu. Aku ingin hidup lebih lama. Aku ingin merasakan menjadi seorang ayah. Aku ingin menemani kalian dalam waktu yang tidak sebentar."

"Kamu pasti sembuh, Sayang," bisik Mikha sambil mencium pipi Reka.

Reka tersenyum dan balas memeluk Mikha hingga mereka terlelap bersama-sama.

***

Oscar ternyata bekerja begitu cepat. Hanya dalam waktu tidak lebih dari satu bulan, lelaki itu sudah mempersiapkan pernikahan untuk dua pasangan sekaligus. Oscar memang selalu bisa diandalkan. Apalagi kali ini ada Naoki yang membantu juga dalam mengurus masalah pernikahan ini. Kehamilan Naoki sendiri masih memasuki awal bulan kedua sehingga tidak begitu terlihat.

Autumn's AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang