Aku kembali memasuki kamar bernomor 10235 ini lagi, untuk yang ke-sekian kalinya. Melihatnya terbaring lemah, dengan wajahnya yang damai membuat senyumku terangkat lagi. Aku sangat-sangat merindukannya.
Aku duduk disebelah kakinya yang kurus. "Hey, angel. Kapan kau bangun?" Aku memijat kakinya pelan.
"Kau tahu? Aku sudah bisa memasak sendiri sekarang. Ya, walaupun hanya sebatas mie instan, pancake, nasi goreng dengan bumbu racik, dan air. Kau harus mencobanya sekali-kali." Aku bergerak naik untuk duduk disamping wajahnya, mengelus rambutnya yang berantakan.
"Sekarang aku sudah bisa tidur sendiri, dan bangun di tengah malam untuk memberi anakmu susu. Walau kadang-kadang aku memarahinya karena ia pipis dimuka-ku." Aku melirik ke arah bayi mungil yang berada di gendonganku.
"Aku tidak sabar melihatnya bertengkar dengan adik tirinya nanti." Aku tersenyum sendiri membayangkan masa yang akan datang itu.
Ya, bayi mungil bernama Josh ini adalah anak angkatku dengan Grace. Kami sudah menikah 8 tahun yang lalu, sekarang saja aku sudah berusia kepala tiga. Namun Tuhan belum mengizinkan Zayn's junior lahir didalam dunia, karena Tuhan menakdirkan Grace tidak akan bisa mengandung. Ya, ia mandul.
Karena tidak sabaran akhirnya aku dan Grace mengadopsi anak yang kutemukan di rumah sakit ini. Tetapi itu sebelum kami mengetahui bahwa tidak ada Zayn's junior yang akan lahir. Setelah Grace mengetahui itu, ia sangat terpukul, sangat-sangat terpukul. Ia mengunci dirinya dikamar selama 3 hari! Aku menemukannya pingsan karena tidak makan maupun minum. Setelah sadar, ia menyuruhku untuk mencari penggantinya, yang bisa memberikanku keturunan.
Tentu saja aku menolaknya! Lalu ia mengucapkan kata maaf setiap harinya kepadaku, walaupun selalu aku mengatakan betapa aku menyayanginya, aku sangat beruntung dan bersyukur bisa memiliki istri sepertinya. Kukira dengan kata-kata itu ia akan percaya bahwa aku bisa menerima takdir kami, namun ternyata aku tidak berhasil. Ia semakin sering melamun hari demi harinya. Lalu yang paling terparah adalah ia hampir memotong urat nadinya, untung saja aku masih bisa mencegahnya.
Namun ia harus kembali ke rumah sakit jiwa. Aku sempat tidak setuju dengan pendapat keluarga kami. Aku yakin aku bisa menyembuhkannya tanpa bantuan alat-alat suntik seperti itu. 1 bulan aku merawatnya, namun ia tidak kunjung sembuh. Lalu, dengan bujukkan keluarga kami untuk yang kedua kalinya, akhirnya aku setuju untuk membawa Grace ke rumah sakit jiwa.
Aku sering diejek bahwa istriku gila. Dan hasilnya sudah 5 orang yang aku biaya-i untuk berobat di rumah sakit.
Aku yakin istriku tidak gila dan aku yakin akan ada Zayn's junior dalam waktu dekat maupun lama. Persetan dengan semua orang, aku tidak peduli. Selama aku bersama Grace, aku tidak peduli.
"Hey." sebuah suara membuyarkan lamunanku. Aku melihat sebuah senyuman dan suara yang akhirnya keluar dari bibir wanita hebatku ini. "Grace!" Aku memeluknya, lalu mencium dahinya berkali-kali.
"Josh.." Suaranya masih sangat lemah. Aku meletakkan Josh diatas tubuhnya. Aku menyeka air matanya yang terjatuh.
"Zayn," Dia melihat kearahku. "Aku minta maaf-"
"Ssh, Grace." Aku memotong perkataannya. "Jangan meminta maaf kembali, kumohon."
"Tapi, Zayn-"
"No, Grace. Fuck with the people. As long as you stay with me, the world is ours, I want the whole world to know, that I love you." Aku mencium dahinya. "I love you too, Zayn."
"That's all I want to hear, everyday." Aku mencium bibirnya singkat, karena Josh selalu menjauhkan wajahku dengan Grace. "Kau iri ya?" Aku mencubit pipinya gemas.
"Dadda, Momma." Aku tercengang setelah kedua kata itu tiba-tiba keluar dari mulut mungil Josh. Dibarengi dengan hujan yang tiba-tiba turun, padahal tadi terik matahari hampir membuat kulitku terbakar. Lalu aku mencium Grace dan Josh secara bergantian.
"Zayn, kau mengecat rambutmu?"
***
WKWK
AKU MAU NGAKAK NULISNYA BHAAAAAAAK
Aku buat ini soalnya OFFICIALLY RAIN REACH 6k++ VOTES DUUUH AKU TERHARUi just wanna say a massive thank you to everyone that have already read this story!
SO HERE WE ARE
UDAH GATAU MAH NGOMONG APALAGI
INTINYA MAKASIH UDAH BACA DUUHHHH
INI CERITA TUH ENGGA BANGET, BAHKAN TADINYA MAU DIHAPUS KARENA AKU GA PEDE BANGET HAYAAAAAAAAAINTINYA MAKASIH BANYAK NYAK NYAKKKK
MUCH FOOKING LOVE
-zayntentaclesxx-
KAMU SEDANG MEMBACA
OFFICIALLY RAIN {Zayn Malik Fanficition}
Fanfiction"Rain teaches us about everything. From the best things until the worst things. It will save me from the danger things. But the rain doesn't do it, but you are, the person who do it for me. You are my rain. You teach me about happiness and sadness...