Zayn's POV
Aku membuka berat mataku perlahan. Shit, akhirnya aku bisa tidur normal setelah 5 hari hanya tidur 2 jam perharinya.
Tentunya untuk mencari Grace, apa lagi yang bisa kuperbuat tanpa dirinya?
Rasanya seperti kau berjalan dengan satu buah sepatu. Kaki yang lain dengan nyaman berjalan diatas batu karena memakai sepatu, namun kaki yang satu lagi harus menahan sakit menginjak batu tajam. Tentunya apa arti satu buah sepatu itu?
Ditambah lagi dengan ketidakjelasan-nya. Sama sekali tidak ada tanda-tandanya. Sepupu nya yang sialan itu bahkan tidak bisa dihubungi sampai sekarang. Si keparat-Liam pun tidak bisa dihubungi, lagipula apa yang bisa kuharapkan darinya? Harry pun sama, aku tidak bisa mengharapkan apa-apa darinya, belum lagi dia sekarang meneruskan kuliahnya di Sydney.
Temannya sendiri pun-Berry, hanya membungkam mulutnya jika aku bertanya tentang Grace di kampus.
Aku sudah meminta bantuan polisi, namun belum ada kabar selanjutnya. Aku sangat berserah kepada Tuhan, meminta keajaiban untuk datang.Jika aku seorang cenayang tentunya sejak dahulu aku sudah menemukannya.
Aku sangat merindukannya. Mata biru cerahnya yang memancarkan keteduhan, hidungnya yang Tuhan bentuk terlalu sempurna, serta bibirnya yang aku sangat rindukan.
Ya Tuhan, aku sungguh-sungguh merindukannya. Kembalikan dia, aku hanya ingin dirinya sekarang juga, hanya dirinya. Sebelumnya aku tidak pernah merasakan kehilangan yang seperti ini, aku sungguh-sungguh kehilangannya. Setidaknya berilah petunjuk, sekecil apapun itu.
Aku menghapus cairan bening di ujung mata dengan punggung tanganku. Aku sungguh-sungguh tidak tahan. Aku harus menemukannya, akan kujalankan segala cara apapun, sesusah apapun halangannya, Grace harus kembali padaku. Aku tidak akan menyerah.
Author's POV
Hanya bunyi suara tamparan diruangan hampa itu. Tidak ada tanggapan apapun dari gadis malang itu. Mukanya yang penuh dengan lebam, hanya menunjukkan garis lurus pada bibirnya itu. Hanya cairan bening yang selalu keluar dari matanya, mata birunya yang sudah redup, serta lingkaran hitam yang menghiasi matanya. Tubuhnya sangatlah kurus, bukan dalam artian kurus yang lazim, namun sangatlah kurus, sungguh-sungguh tidak terurus. Tulangnya dapatlah dilihat, mulai dari tulang punggung hingga tulang telapak kaki. Bajunya yang sudah tidak diganti berhari-hari, sangatlah lusuh, seperti pemulung. Bukan, bukan. Bukan seperti pemulung lagi, melainkan mayat hidup.
"Kau lihat ini?" Tanya Pria itu. Hanya sebuah tatapan kosong sebagai jawabannya.
"Kau melihat ini tidak?!" Pria itu membentak kepadanya, tidak sabar menanti jawaban darinya. Hanya sebuah anggukan kecil, sangatlah tak berdaya.
"Kau tahu apa artinya? Tentunya tidak." Pria itu bertanya sendiri dan menjawabnya sendiri. Gila.
"Orang yang kau sayang sudah meninggalkanmu semua. Mereka mengabaikanmu, mereka menganggapmu sudah mati. Lihatlah ini! Louis, sudah memiliki keturunan, dan kau tahu apa artinya?"
"Dia benar-benar mengabaikanmu." Pria itu berbisik ditelinga-nya. Lalu merobek foto Louis dan Eleanor dengan perut Eleanor yang membesar karena hamil.
"Dan kau lihat ini?" Artikel tentang sebuah kecelakaan lalu lintas.
"Ini ayahmu. Dia sudah tewas, dan artinya ia juga sudah meninggalkanmu untuk selamanya!" Pria itu merobek artikel itu tepat didepan mukanya.
"Itu artinya, jangan pernah berpikir bahwa pacarmu itu juga akan mencarimu." Pria itu menggoreskan pisau dinginnya di pipi gadis itu, keluarlah darah segar. Jika kita akan merasakan kesakitan, tidak dengannya, ia tidak merasakan apapun, sedikitpun.
"Tunggu aku besok, aku akan kembali dan tak segan-segan membunuhmu dan kekasih sialanmu itu dengan perlahan." Pria itu berbisik sekali lagi ditelinganya lalu pergi diiringi dengan tawa iblisnya.
Jatuh, air mata itu jatuh lagi. Menetes, setetes, hingga membasahi tangannya sendiri. Jika ia masih bisa teriak, ia akan melakukannya, namun apa daya. Mengeluarkan suara sedikitpun sudah susah rasanya.
**********
Halo ......
Apa kabar:'D
Maap baru bisa updateMaap banget lagi, bagi yang nunggu2 aku tau ini mengecewakan syekali karena pendek2 gitu;( tapi aku harap masih ada yang nunggu2 .....
Aku seneng baca2 message ama comment, kaya greged gitu haha kalo mau message, gapapa tapi manggilnya jangan 'kak' hehe soalnya aku muda banget/? haha;(
Sekali lagi aku minta maap bangetdah;( mungkin nanti chapter sebelum2 ada yang aku hapus, karena aku baru kepikiran ending yang berpanjang2/? Karena gasuka banget kalo cerita itu banyak banget, maunya simple tapi keren gitu .. ga mau sampe yang kaya 50-an gitu, soalnya bukan ahlinya, yang ada bosen kalo aku bikin sampe banyak gitu
ini ga nyindir loh, aku cuma kasih tau aja hehe .. yang ada nyindir diri sendiri ... hahaOkedeh jangan lupa aja tinggalin VOTE(s) & COMMENT(s)
Makasih udah baca < 3
Jadi panjangan notenya kan .. HAHA ;(-zayntentaclesxx-
KAMU SEDANG MEMBACA
OFFICIALLY RAIN {Zayn Malik Fanficition}
Fanfiction"Rain teaches us about everything. From the best things until the worst things. It will save me from the danger things. But the rain doesn't do it, but you are, the person who do it for me. You are my rain. You teach me about happiness and sadness...