Author's pov
Sepasang bola mata hazel itu pun masih memperhatikan gadis itu, yang berada dibawah guyuran hujan
Lelaki itu pun mendekati gadis itu. Ia menjulurkan tangannya, mengajak gadis itu berdansa.Gadis itu, Grace, menerima ajakan lelaki itu, walaupun Grace bingung, karena mereka tak mengenal satu sama lain.
Tangan kanan Grace berada di bahu lelaki itu, sedangkan tangan kirinya berpegangan dengan tangan kanan lelaki itu.
Lelaki itu memegang erat pinggang Grace yang terbentuk sempurna.Sepanjang mereka berdansa, lelaki itu menyanyikan nada yang tidak karuan tetapi membuat Grace merasa nyaman berada didekatnya.
Zayn mulai membuka suara,
"Aku Zayn. What's your name, miss?"
"G-" tiba-tiba hujan berhenti, Grace melepaskan tangannya dari pria itu.
"Maaf, aku harus pergi." ujar Grace terburu-buru, menggambil tas lalu berlari meninggalkan Zayn.
"wait!" Zayn berusaha mengejarnya. Namun, hasilnya nihil. Zayn kehilangan jejaknya
Zayn's pov
"Sial, aku kehilangan jejaknya." Gumamku kesal saat aku masuk apartment-ku
"Seorang wanita lagi?" ujar Liam yang tiba-tiba keluar dari kamarku.
"Seorang gadis, bukan wanita. Aku yakin." tambahku atau lebih tepat ralatku
"Tumben sekali seorang gadis, biasanya seorang wanita-
"Shut up! Hey! Kenapa kau masuk apartment-ku? Aku belum memberimu izin!" cerotosku.
"Kau memberiku ini." kata Liam sambil mengeluarkan kunci duplikat apartment-ku.
"Ck, kali ini kau ku izinikan, tapi nanti minta izinku dulu, bastard." kataku mengacak rambutku frustasi sambil berjalan meninggalkannya ke dapur.
"Kau ini sulit sekali, Zayn." teriak Liam
Siapa gadis itu.
Liam's pov
Aku kira Zayn baru- Ya, kau taulah, he's a bradford badboy.
Padahal keluarga nya tidak brutal seperti dia, mungkin dia anak angkat? entahlah."Acara membosankan." gumamku sambil sibuk mencari acara yang seru di tv ini dan akhirnya aku mematikan televisinya.
"Mem-bo-san-kan."
Kemana Zayn? Lama sekali di dapur?
Aku berjalan ke dapur pelan - pelan.
Dan mendapatkan Zayn sedang melamun di depan jendela dapur yang menghubungkan langsung dengan pemandangan kota London yang sedang diguyur hujan, tersenyum sendiri. Sedangkan jemarinya memutar-mutar mulut gelas.Dia ini sedang gila , gila cinta.
Zayn's pov
G ...
Apakah namanya Georgia ? Atau Geneva? Sial, tadi hujan langsung berhenti begitu saja."Zayn si bradford badboy sedang gila cinta pada gadis pertamanya." tiba-tiba suara Liam mengagetkanku.
"Apa yang kau inginkan, Liam? Kau gila, Liam. Untung kau temanku, Kalau kau ini orang gila yang nyasar kerumahku, aku akan memanggil polisi untuk segera membawa mu ke rumah saki jiwa!" jawabku sambil menatapnya dari atas ke bawah, bertujuan meledeknya, atau lebih bisa dibilang menyuruhnya untuk berhenti mengikutiku dan mengusirnya.
"Kau yang gila, Zayn. Tersenyum sendiri dari tadi. Kau yang aku akan masukkan ke dalam rumah sakit jiwa." Liam meledak ketawa meninggalkanku
"Berhentilah mentertawaiku, Demons!" jawabku sambil melemparnya dengan sekaleng acar timun lalu meninggalkannya di dapur.
***
Udah partnya cuma segini
Yang baca minta vote + commentnya yah ;)
Thx for reading!<3
KAMU SEDANG MEMBACA
OFFICIALLY RAIN {Zayn Malik Fanficition}
Фанфик"Rain teaches us about everything. From the best things until the worst things. It will save me from the danger things. But the rain doesn't do it, but you are, the person who do it for me. You are my rain. You teach me about happiness and sadness...