Grace's pov"G !! Graceeee !!"
"siapa sih malam malam teriak" gerutuku
"GRACEEEEEEEEE" teriaknya lagi, sepertinya aku mengenal suara itu?
Aku membuka tirai jendelaku
Zayn ?
Karna aku hanya memakai tank top dan hotpants jadinya aku mengambil jaketku yang entah mengapa aku menyiapkannya daritadi, firasat?
"sebentar Zayn ...." aku lari menuruni tangga dan membukakan pintu untuk Zayn. "oh, hei. Apa aku mengganggu tidurmu?" tanyanya sambil tersenyum. "tidak, aku uhm .. Aku hanya sedang membaca novel, entah daritadi aku hanya tidak bisa tidur?" kataku dengan nada tanya. "jadi ada apa kau kemari Zayn? Kayaknya tadi kamu udah pulang deh?" tanyaku. "oh itu, iya, ehm. Ada yang ketinggalan" ketinggalan?"apa yang ketinggalan?" /WUSH(?)/ angin diluar makin kencang. "masuk dulu deh, it's cold outside" kataku sambil mempersilahkan Zayn masuk. Aku mengekor dibelakang Zayn, tiba-tiba dia berhenti mendadak ...
*BUKK* aku menabrak punggungnya
"eh, kau kenapa?" tanyanya "aduh, jelas jelas aja kau tiba-tiba berhenti dan membuat hidungku menabrak punggungmu, and great, ini sakit" aku mengusap hidungku yang tak kalah mancung dari Zayn. "sini, biar aku lihat" Kata Zayn mendekat padaku. "punggungmu itu terbuat dari apa sih Zayn? Kok bisa sampai begini?" aku menatap lurus Zayn kembali dan kini wajahnya sudah didepan mataku, jarak wajah kami sudah tinggal 1 cm dan .... "sudah ini tak apa" Zayn menyentuh hidungku dengan jari telunjuknya yang lentik. Aku masih mematung. "Grace?" tanyanya membuyar lamunanku. "tidak, ya, hidungku sudah tak apa, sungguh" aku tersenyum."jadi, kenapa kau balik lagi Zayn?" kataku setelah mempersilahkannya duduk. "anu .. itu ...." anu? "hah? Apaan?" kataku makin penasaran. "eh itu, nomor telfonmu" dia tersenyum, memperlihatkan deretan giginya yang putih dan rata 'khas Zayn' "APA? NOMOR TELFONKU? HAHAHAHAHAHA" aku tertawa terbahak-bahak. "ASTAGA ZAYN PERUTKU SAKIT ZAYN HAHAHA" aku tidak bisa memberhentikan tawaku "eh, itu tidak lucu G" ia menyipitkan matanya "aku serius G" lanjutnya, raut mukanya mulai serius. Tawaku mulai reda, oke stop this awkward. "oke, maafkan aku. Lagian kau itu lucu Zayn. Rumah kita hanya berbeda lima blok, ini sudah larut malam, dan kau datang kesini untuk menanyakan nomor telfonku, Zayn besok kita masih bisa bertemu kan?" aku bertanya sekaligus menjelaskan padanya. "ya, aku tahu. Tapi ya begitulah, aku panik? Aku panik karna aku belum punya kontakmu" 'astaga Zayn, segininya' batinku. "baiklah, ini nomor telfonku" aku menyerahkan iPhone-ku padanya. "baiklah, terimakasih G" ia berdiri dan menyerahkan iPhone-ku kembali. Tentunya aku juga ikut berdiri, dan mengantarnya ke depan pintu,
Ia mencium pipiku ..
It's frozen
Hey, why there are many butterflies in my stomach?
"goodnight, lagi" katanya, lalu ia masuk kedalam mobilnya dan menghilang dari penglihatanku
Aku masih mematung
Aku berjalan ke kamarku tanpa merubah raut muka-ku
Membanting tubuhku ke kasurku yang tersayang ini ...
Kenapa ini ?
Kenapa pipiku gatal, seperti ada yang menarik pipiku untuk tersenyum ?
-------------------------------------------
HEY ! Sorry for late update lagi xx
Maaf juga kalo ceritanya makin gaje mungkin(?)
Maklum pemula :D
Happy New Year 2014 (telat)
Bentar lagi masuk sekolah gaaaaah xxxxxxxMungkin makin sering late update gara gara sekolah
Butuh sesuatu yang lebih seru lagi dari cerita ini?
So, KEEP VOTE AND COMMENT GUYS! I NEED VOMMENTS!
Thank you for reading
-mrs. Zouisxxxxxxxx-
KAMU SEDANG MEMBACA
OFFICIALLY RAIN {Zayn Malik Fanficition}
Fiksi Penggemar"Rain teaches us about everything. From the best things until the worst things. It will save me from the danger things. But the rain doesn't do it, but you are, the person who do it for me. You are my rain. You teach me about happiness and sadness...