Author's Pov
Ruangan itu dipenuhi dengan suara-suara lelaki yang sedang mondar-mandir itu. Dia bukan gila, dia waras. Tetapi dia sedang merangkai kata-kata. "Maukah, kau. Tidak,tidak, itu berlebihan. Bagaimana kalau, uhm." Lelaki itu bergumam sambil memijat-mijat dahinya.
"Aku akan.. Tidak, itu seperti anak remaja saja. Argh." laki-laki itu mengerang sambil mengacak-acak rambut berjambulnya itu.
Ia mengambil ponsel dari sakunya, dan mencari sebuah nama diponselnya. Setelah menemukan nama yang ia cari, bukannya segera menelfon seseorang dengan nama tersebut, ia malah membanting ponselnya ke kasur.
"Apa yang harus kulakukan?" katanya pasrah pada dirinya sendiri.
Lebih baik aku menanyakan langsung atau lebih baik aku tidak perlu mengungkapkannya selamanya, batinnya
"Aku harus mengungkapkannya. Tak peduli dia akan menolak atau menerimaku." ucapnya.
Grace's Pov
Aku sedang membolak-balikkan majalah remaja yang baru saja aku beli. Entah dorongan darimana aku membelinya.
Mataku terhenti pada sebuah artikel diujung atas kanan halaman 11 majalah ini.
Lupakan mantan, Eleanor Calder pacari teman sekolah.
Tunggu, Eleanor? Lalu aku melanjutkan membaca artikel itu.
Lupakan mantan, Eleanor Calder pacari teman sekolah
: Seusai berpacaran dengan Phillips 1 minggu yang lalu, photo-grapher nya sendiri, Eleanor Calder atau model yang sering dipanggil Ele ini dikabarkan sedang berpacaran dengan teman sekolahnya. Kamis (23/04/14), paps menangkap basah Ele dengan kekasihnya, yang diketahui bernama Louis Tomlinson di sebuah salah satu pusat perbelanjaan terbesar di London. Mereka mengumbar kemesraan didepan publik seperti gambar dibawah ini.
aku melihat foto Louis dengan Ele berciuman. Oke aku ulangi. Aku melihat foto Louis dengan Ele berciuman. Tunggu. Mengapa aku tidak merasakan panas dihatiku? Mengapa tidak ada air mata dipelupuk mataku? Biasanya mendengar namanya saja sudah membuat mataku berkaca-kaca. Apa aku sudah move on? Eh? Tapi kemana hatiku berlabuh sekarang? Sepertinya aku tidak sedang dekat dengan seseorang selain Zayn. Tunggu, tidak ..
Bunyi ponselku tiba-tiba mengagetkanku. Jika kau bertanya bagaimana aku mendapatkan ponselku kembali, Zayn membelikanku setelah aku pulang dari rumah sakit kemarin. Aku mengambil ponselku yang kuletakkan dikasurku, lalu aku melihat nama tertera disitu, Zayn.
"Hai." sapaku duluan
"Hai, bagaimana kabarmu?" Tanya disebrang sana. Entah kenapa mendengar suaranya membuat pipiku menarik mulutku sehingga aku tersenyum bahagia.
"Kabarku? Aku tentunya baik-baik saja. Mengapa?" Tanyaku
"Uhm, tidak." Katanya lalu aku dapat merasakan bahwa ia sedang melamun dibalik ponselnya.
"Zayn?" Panggilku
"Uh, iya. Maafkan aku. Kau sibuk malam ini?" Tanyanya. Seketika perutku mual.
"Tidak." jawabku singkat
"Aku ingin mengajakmu, uhm .." Ucapnya terpotong,
"Kencan, huh?" Lanjut Zayn yang membuat perutku semakin mual dan pipiku yang memanas. Kencan?
"Bagaimana?" Tanyanya lagi
"Zayn.. Aku- aku tidak .." Candaku
"Baiklah, aku ti-"
KAMU SEDANG MEMBACA
OFFICIALLY RAIN {Zayn Malik Fanficition}
Fanfic"Rain teaches us about everything. From the best things until the worst things. It will save me from the danger things. But the rain doesn't do it, but you are, the person who do it for me. You are my rain. You teach me about happiness and sadness...