II

2.9K 135 18
                                    


Kereta sudah tiba di Sikkim. Jodha dan Jalal turun dari kereta. Jodha naik taksi menuju hotel Sikkim Lounge. Sedangkan Jalal dijemput oleh seorang karyawan Jalal yang sebelumnya sudah tiba di Sikkim.

Jalal tiba di hotel Sikkim Lounge. Sebelum dia masuk ke kamarnya. Ada seorang wanita menyapanya.

"Hai, Jalal. Kamu ada disini? Kamu semakin tampan." Wanita itu menggoda Jalal sambil meletakkan tangannya di bahunya.

Jalal yang risih dengan wanita yang menganggap dirinya cantik ini langsung melepaskan tangan wanita itu.

"Maaf, Kakak. Aku sedang sibuk. Ok." Jalal berlalu begitu saja tanpa melihat wanita itu.

"Apa? Dia memanggilku kakak. Uh, memang dia tidak tau jika kecantikanku melebihi artis bollywood."
Wanita itu mengibaskan rambutnya dan berjalan lenggak lenggok bak model.

Setelah melakukan reservasi kamar hotel dan mendapat kartu pass. Jalal menuju ke kamarnya.

Tiba di kamar, Jalal memberikan tips kepada pegawai hotel Lalu dia mengambil sebuah majalah di meja sambil merebahkan tubuhnya di ranjang.

Dia menggeliat. Tangannya terbentang dan dia merasakan sesuatu. Dia meraba dan ternyata benda yang dipegangnya adalah sebuah selendang. Dia terkejut. Kenapa ada selendang wanita di ranjangnya? Dia mencium selendang itu yang baunya sangat harum.

Pintu kamar mandi terbuka dan muncullah seorang wanita memakai handuk yang menutupi sebagian tubuhnya dari bagian dada sampai pahanya.

Wanita itu adalah Jodha. Jalal terbelalak tak percaya dengan pemandangan indah di depan matanya.

"Aku benar-benar tidak menyangka jika hotel ini memiliki pelayanan VIP yang memuaskan." Jalal tersenyum menyeringai.

Jodha masih belum menyadari kehadiran Jalal karena membelakanginya.  Jodha mengusap rambutnya yang basah dengan handuk sambil bernyanyi. Jalal masih tetap diam menikmati keindahan tubuh Jodha.

Ketika Jodha akan membuka handuk di tubuhnya. dia berbalik ke arah Jalal dan berteriak.

"Aaarghh ...."

Jalal menutup telinganya karena suara teriakan Jodha. Jodha tidak jadi membuka handuknya karena dia kaget kenapa ada seseorang masuk ke kamarnya.

"Hei, kamu sedang apa  di sini? Ini kamarku." Jodha masih memegang handuknya.

Jalal menghampiri jodha dan berpura-pura marah.

"Seharusnya aku yang bertanya padamu. Apa yang kaulakukan di kamarku?"

"Ini kamarku! Kamu yang tidak sopan masuk kamar orang sembarangan.," bentak Jodha.

"Kamu belum tahu siapa aku? Kenalkan, aku Jalaluddin Ashwani."

Jalal mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis yang biasanya akan membuat para wanita meleleh.

"Oh ... Kamu Jalal si cassanova itu. Dasar penjahat kelamin! Akan kulaporkan kamu ke manajer hotel ini."

Jodha menuju ke meja. dia menelepon manajer hotel.

"Hallo. Tolong manajer hotel ini segera ke kamar saya. Kamar nomor 9. Ada seorang  pencuri disini."

Jodha menutup teleponnya. Jalal melepas jasnya lalu mendekatinya. Jodha mundur ke belakang sampai dia terhimpit di dinding.

"Apa yang kamu lakukan? Jangan macam-macam atau aku akan teriak."

Jodha ketakutan. Dia menyilangkan tangannya untuk menutupi tubuhnya.

Jalal tersenyum. Jarak mereka begitu dekat. Hingga Jalal bisa mencium aroma sabun di tubuh jodha. Jalal  menyodorkan jasnya.

TRUE LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang