Wajah mereka begitu dekat. Hembusan nafas Jalal begitu terasa. Jodha merasakan tubuhnya menegang dan peluh keluar dari tubuhnya.
Lift berguncang dan lampunya berkedap-kedip. Jodha semakin panik dan takut. Dengan refleks, Jodha memeluk jalal dengan erat. Jalal terkejut, tapi tetap membalas pelukan Jodha untuk menenangkannya.
Tangan kiri Jalal memeluk pinggang Jodha sedangkan tangan kanannya berpegangan pada dinding lift.
Guncangan di lift semakin lama semakin keras lalu berhenti. Goncangan itu membuat tubuh Jalal dan Jodha jatuh ke bawah.
Posisi Jodha kini berada di atas Jalal dengan kepalanya di dada bidang Jalal. Sedangkan Jalal masih memeluk tubuh Jodha.
Pintu lift terbuka dengan sendirinya. Tanpa diduga ternyata banyak orang yang menunggu di luar lift. Mereka semua kaget dengan pemandangan yang mereka saksikan.
Ada seorang kakek yang melihat mereka dengan mulut terbuka.
Anak kecil melotot sambil membawa es krim di tangannya. Ibu dari anak itu lalu menutup mata si anak dengan kedua tangannya.
Seorang office boy melihat mereka tak berkedip.
Mereka semua terperangah dengan pemandangan gratis ini. Jodha menyadari lift berhenti. Dia mendongakkan wajahnya dan melihat wajah Jalal yang begitu dekat dengannya.
Jodha bangkit dari tempatnya. Betapa terkejutnya dia. Di luar banyak orang yang melihatnya. Jalal ikut berdiri sambil tersenyum.
Jodha benar-benar malu luar biasa.
"Dasar buaya darat!"
"Siapa dulu yang memelukku? Kamu bukan?"
Jodha semakin kesal. Ingin rasanya dia mencakar wajah tampan pria itu.
Apa? Tampan? Jodha pasti sudah gila karena menyebut pria cassanova itu tampan.
Semua orang masih melihat mereka berdua. Dengan rasa malu Jodha berlalu dari sana dengan wajah yang sangat kesal. Jalal hanya tersenyum.
Di kamarnya, Jodha menggerutu. Dia tidak habis pikir kenapa bisa bertemu dengan cassanova seperti Jalal. Untuk menenangkan dirinya. Jodha mencoba tidur sebentar sebelum mandi dan berganti pakaian.
*
Malam harinya, Jodha menuju restoran yang ada di hotel untuk makan malam. Dia memakai gaun malam berwarna hitam dengan rambutnya digelung ke atas. Sekali lagi dia bertemu dengan Jalal.
Jodha pura-pura tidak melihat. Dia langsung duduk dan memesan makanan.
Jalal sedang diatas panggung memainkan drum. Dengan lihainya dia menggebruk drum dengan penuh semangat. Semua orang yang ada di sana bertepuk tangan.
Setelah bermain drum, Jalal meraih microfon dan mulai menyanyi. Musik pun mengalun mengiringinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRUE LOVE (End)
FanfictionJALALUDDIN ASHWANI, sang Cassanova penakluk wanita. Tidak ada wanita yang tak tertarik dengan wajah rupawan dan kekayaan yang dia miliki. Dia gemar berpetualang cinta dengan mengencani mereka. Setelah puas, dia akan mencampakkan mereka dan mencari y...