XXV

2.2K 126 26
                                    

Pratap sedang menerima tamu dirumahnya saat polisi datang berkunjung.

"Maaf tuan, ada beberapa polisi di luar ingin bertemu anda," ucap pelayannya menginteruksi percakapannya dengan tamu Pratap.

"Polisi? Untuk apa polisi datang kemari?" Kening Pratap berkerut.

"Baiklah. Aku akan menemui mereka di depan." Pelayan mengangguk lalu pergi meninggalkan mereka.

"Maaf, tuan-tuan. Saya keluar sebentar. Nanti kita lanjutkan."

"Iya, tuan Pratap. Silahkan."

Pratap beranjak dari duduknya dan berjalan dengan sedikit tertatih karena kakinya ditendang keras oleh Jalal.

"Selamat siang, tuan Pratap."

"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu, Pak." Pratap melihat ada beberapa orang polisi.

"Kami mendapat perintah untuk menangkap anda dalam kasus penyuapan dan korupsi serta ancaman teror kepada sebuah panti asuhan. Ini surat perintahnya."

Pratap terkejut dengan ucapan polisi itu. Dia menerima selembar kertas surat penangkapan dan membacanya.

"Ini tidak benar, Pak. Tuduhan ini fitnah." Pratap mulai gusar dan ketakutan.

"Benar tidaknya, bisa anda katakan di kantor polisi. Mari ikut kami dengan bersikap kooperatif."

Dua orang polisi maju dan memengang kedua tangan Pratap.

"Ini tidak benar. Saya akan laporkan kalian karena sudah memfitnah saya. Lepaskan!"

Mendengar suara keributan, para tamu mulai keluar untuk melihat. Mereka terkejut saat melihat Pratap ditarik paksa menuju mobil polisi.

"Tuan Pratap, ada apa ini?"

"Tuan Pratap kami tangkap atas tindakan penyuapan."

"Tidak. Itu tidak benar. Saya difitnah. Saya akan menghubungi pengacara untuk menjelaskan pada kalian."

Pratap masuk ke mobil dengan masih berteriak bahwa dia tidak bersalah. Para tamu mulai berkasak-kusuk. Sedangkan para pelayan hanya diam menyaksikan tuannya diseret polisi.

➿➿➿

Rencana pernikahan Jodha dan Jalal akan dilaksanakan sebulan lagi. Mereka mulai sibuk mempersiapkan acaranya dibantu dengan WO. Acara diadakan di hotel berbintang lima. Surya juga ikut membantu persiapan pernikahan. Meskipun dia tidak berjodoh dengan Jodha, setidaknya dia bisa membantu pernikahannya.

Hari ini Jalal dan Jodha melakukan foto pre wedding. Mereka memilih Sikkim sebagai lokasinya. Tempat mereka bertemu untuk pertama kali. Mereka melakukan sesi pemotretan di 2 tempat yaitu di hotel Sikkim lounge dan di rumah nenek Jalal sekaligus berkunjung ke makam nenek Savitri.

Hal itu adalah permintaan Jodha karena dia tidak bisa melihat nenek Savitri saat ajal menjemput wanita baik itu.

Di hotel Sikkim Lounge, mereka berfoto di taman dekat hotel. Jodha memakai baju sari berwarna hijau terang sedangkan Jalal memakai setelan jas warna hitam. Sang fotografer mengarahkan mereka berdua untuk berpelukan dimana Jodha membelakangi Jalal. Jalal meletakkan dagunya di bahu Jodha sambil tersenyum. Jalal bisa merasakan harum tubuh Jodha sedekat ini. Kedua tangan Jalal melingkar memeluk pinggang kekasihnya itu. Tangan Jodha memegang tangan Jalal. Dengan posisi seperti ini, Jalal jadi ingin menjahili Jodha.

Disaat fotografer sibuk memotret mereka, Jalal malah meniupkan nafasnya di telinga Jodha, membuat Jodha bergidik kegelian.

"Jalal, apa yang kaulakukan?" Jodha berbisik.

TRUE LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang