VIII

1.9K 105 10
                                    


Despite being in the crowd, someone will feel lonely without a love..

Meski ada di keramaian, seseorang akan merasa sepi tanpa adanya cinta





'''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''



Lagu berakhir, Jalal dan Jodha masih saling menatap satu sama lain. Hingga nenek Savitri memanggil mereka berdua. Jalal dan Jodha lalu tersadar dari lamunan mereka.

"Suara kamu bagus sekali, Jodha."

'Terima kasih, Nek. Lagu ini juga bagus. Apa nenek yang menulisnya?"

"Bukan. Yang menciptakan lagu itu adalah kakeknya Jalal. Itu adalah lagu kenangan suamiku." Nenek Savitri meneteskan air matanya.

Jalal mengusap air mata neneknya dan memeluknya.

"Nenek jangan menangis lagi. Ada aku yang akan selalu menyayangimu."

'Tapi Nenek tidak selamanya bisa bersamamu. Nanti akan ada seseorang yang menemanimu dan mencintaimu sampai akhir hayatmu."

"Kumohon, Nek. Jangan berkata seperti itu lagi." Jalal membelai pipi neneknya.

Jodha begitu terharu melihat cucu dan nenek yang saling meyayangi ini. Nenek savitri lalu memanggil Jodha untuk ikut memeluk dirinya. Kini Jodha dan Jalal berada di pelukan sisi kanan dan kiri nenek Savitri.

Hari sudah senja. ini waktunya Jalal dan Jodha pamit untuk kembali ke hotel.

"Nek, aku pamit pergi. Maaf aku tidak bisa lama disini karena aku banyak pekerjaan."

"Tidak apa-apa. Kau mengunjungi nenek saja, aku sudah senang. Nenek pesan 1 hal padamu. Jangan suka mempermainkan wanita lagi. Sudah saatnya kamu menikah dan mencintai seorang wanita yang bisa mencintaimu dengan tulus. Doa restu nenek selalu bersamamu." Nenek Savitri mencium kening jalal.

"Iya, My sweety. Sebentar lagi aku akan menikah. Aku akan selalu ingat kata-kata Nenek." Jalal mencium tangan neneknya.

Jodha menghampiri nenek Savitri dan memeluknya.

"Terima kasih sudah menerimaku, Nek. Aku senang sekali berada disini. Tempat ini begitu damai. Aku ingin sekali suatu saat nanti aku bisa kembali kesini."

Tak terasa air mata Jodha menetes di pipinya.

"Kau pasti akan kembali kesini, Jodha. Kau gadis yang baik. Nenek yakin kau juga akan mendapatkan laki-laki yang sangat mencintaimu. Dan ingatlah pesan nenek ini. Ikutilah kata hatimu karena dengan begitu kau akan bahagia."

Ucapan nenek Savitri membuat Jodha bertanya-tanya dalam hatinya. Dia tidak tahu apa maksudnya, tapi yang pasti, ucapan nenek savitri akan menjadi kenyataan.

Setelah berpamitan, Jodha dan Jalal kembali ke hotel. Mobil Jalal meluncur melewati keindahan danau gangstok. Dalam perjalanan, Jodha dan Jalal terdiam. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Sesekali Jalal melihat ke arah Jodha, tapi Jodha pura-pura tidak tahu. Jodha menoleh ke arah Jalal yang sedang mengemudi.

"Hari ini aku melihat sosokmu yang begitu lembut dan penyayang. Entah kenapa persepsiku sekarang berubah terhadapmu, Jalal. Apakah ini hanya sekedar kagum atau?"

"Jodha. Kau mengatakan sesuatu?" Jodha salah tingkah.

"Eh ... Tidak. Aku tidak berkata apa-apa."

"Kenapa dia bisa tahu apa yang aku bicarakan dalam hati. Pria yang aneh." Lanjutnya dalam hati.

TRUE LOVE (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang