I'll Never Let You Go

328 27 0
                                    

Iqbaal POV

Sudah sekitar dua bulan nk bersama keluargaku. Setelah kejadian yang menimpa nk, bunda menyuruhku menjadi seperti 'asisten' pribadinya
-lebih tepatnya 'private bodyguard of her' sound like ewww-. Selain itu, nk juga tidak boleh dibiarkan sendiri, bunda terkadang mengajak nk ke butik dan menyibukan nk menjadi model dari baju - baju rancangan bunda. Tbh, gue males bawa nk kalo ada urusan sama cjr, jadi akhiran ini gue ga pernah bawa dia lagi.

"BAL CEPETAN!!" Noh kan suara melengking nk yang bisa buat orang satu komplex budek.
"Baru jam 6, nan-"
"Engga bisa Iqbaal! Aku mau nyontek pr! Udah ah cepetan! Lelet!" Masih pagi udah ngajak ribut aja tuh cewe aaah, kudu sabar bal.
"Iya" ucapku malas.

Setelah berpamitan dengan bunda, kami pergi ke sekolah. sekolah masih sepi. Ya begitulah keadaannya.

Nk berlari masuk ke dalam kelas.
"LAAAAA!! Sivana belom berangkat AAAAAA!" Spontan aku langsung menutup kupingku. Ini anak suaranya berapa oktaf hah? Gila melengkingnya. Lagian ini tuh baru jam 6, panteslah kalo sekolah masih sepi nyenyep kayak kuburan.
"Iqbaaall" dia menarik - narik ujung bajuku manja. Dia kira gue apaan coba?
"Hm" aku hanya mendehem.
"Akuu nyoonteek yaa" dia mengedip - ngedipkan matanya dan ow puppy face nya, kalo ga kuat iman gue bisa ekhem ekhem disini :v.
"Ga!"jawabku tegas.
"Yaah aku bilangin bunda nanti loh" dia mengancam. Kalo udah pake nama bunda itu, 'SKAK'(!). Aku pun menyerahkan buku tugasku itu, huh menyebalkan!

SKIP

"Ahoy bal" tiba - tiba dia masuk ke kamar gue.

Jujur, gue masih kesel sama dia. Tadi noh, ada ulangan matematika mendadak masa dia dapet 100 gue cuma 80. Lah masalah pr tadi juga sama, dia dapet 90 gue 85, padahal dia kan nyontek gue, kok bisa nilainya lebih tinggi dari gue? Lagian besok mau ulangan biologi ngapain dia main kemari heeh! ganggu waktu belajar gue, fix gue sebel dia!

"Bal marah yah?" Dia menyenggol ku dengan sikutnya. Ga liat kalo gue lagi serius belajar hah? Ulangan biologi langsung tiga bab, bisa jebol nih otak.

"Ngapain heh?" Aku mengernyitkan dahiku.

"Mau minta maaf" dia meringis. Aku hanya meliriknya, dan kembali fokus ke buku biologi yang tebelnya ga ketulungan.

"Bal nih yah, yang pr itu iya aku nyontek kamu, tapi saat aku sadar jawaban kamu ada yang salah aku ganti, jadi nilai kita beda. Lah kan jadi aku ga ketahuan nyontek hehe" dia mencoba menjelaskan, tapi aku tak peduli.

"Pergi belajar gih huus"aku mengusirnya keluar. Tapi nihil, dia susah di usir. Nempel kaya jamur, dibasmi tumbuh lagi.

"Ngapain belajar? Emang ada apaan?" Tanyanya polos.

"Ulangan biologi"

Dia lalu pergi dari sini. Baguslah, aku bisa tenang dan jauh dari makhluk itu sebentar.

Aku kembali akan membaca buku bio ku itu, namun

'ceklek'

"bal, ikut belajar lah. Aku males belajar sendiri ya ya ya?"

Aku menoleh dan menatapnya seakan aku berkata 'ga, pergi dari sini atau gue gantung lo dari atas monas'. Tapi dia ga peka sama sekali, aku rapopo :'3.

"Oke terimakasih" dia malah bicara sendiri layaknya orang gila.

Aku duduk di kursi meja belajar, dan dia tidur tengkurap di atas tempat tidurku sambil membaca buku. Dia membuatku tak fokus belajar. Aku memperhatikannya, dia hanya mebolak - balik bukunya dengan membaca sesekali.

"Hmm virus, replikasi virus.. ah ini mah bisa, macam - macam virus yah, (baca sebentar) oh ini ah ya, hampir sama nama virus, sama penyakitnya, gampang ini" . Aneh, apa bisa masuk ke otak kalo cara belajarnya begitu? Aku hanya menggeleng - gelengkan kepala.

Modern FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang