Author POV
Pagi menyingsing, matahari menyapa hangat gadis manis yang masih meringkuk di atas pulau kapuk empuknya itu.
"*nama kamu* bangun baby, udah pagi" bisik mom Arie tepat di telinga *nk*.
"Ah mom *nk* masih ngantuk nih" *nk* malah menarik selimutnya hingga menutupi seluruh badanya.
"Ayolah baby bangun, kita kumpul bareng gitu" kata Mom.
"Iya deh mom, aku mau mandi dulu" *nk* masuk kamar mandi.
"Mom sama Dad nunggu kamu di taman belakang yah" teriak mom dari depan pintu wc kamar *nk*.
Setelah selesai mandi, *nk* langsung menuju taman belakang rumahnya.
"Sugeng enjing rama, pripun kabaripun dinten niki (selamat pagi ayah, gimana kabarnya hari ini)?" Tanya *nk* sambil cengengesan.
"Ada apa nih, putri ayah tiba - tiba ngomong bahasa jawa gitu" tanya ayah *nk* keheranan.
"Engga yah, sebel aja sama bahasa jawa. Kaya serasa *nk* tuh masih oon di pelajaran bahasa jawa" curcol *nk* di mulai.
"Masa sih? Tadi tuh bisa" ayah *nk* meledek.
"Tau ah. *nk* jadi badmood ayaah" *nk* mengerucutkan bibirnya.
"Jangan gitu anak ayah tuh harus cantik" kata ayah *nk* menghibur.
"BTW, ayah pulang kapan? Perasaan *nk* baru liat. Ayah libur lama kan?" Tanya *nk*
"Waktu kamu di LA ayah pulang kesini buat nemenin mom, kasian kan mom kamu sendirian. Ayah ga libur, cuma ambil cuti libur aja selama tiga hari. Itu artinya ayah besok harus ke Papua lagi" Jelas ayah *nk*.
"Yah kok gitu, sebentar amat yah.. ambil cuti tuh harusnya satu tahun yah. Ehehe" kata *nk* sambil meringis.
"Enak yah kalo gitu. Enak di ayah, ga enak di kamu" timpal ayah *nk*
"Lah kok gitu? Aku malah seneng kalo ayah libur satu tahun" *nk* kebingungan.
"Kalo ayah ga kerja, ayah sih enak - enak aja oncang - oncang kaki di rumah seharian. Tapi nanti kamu ga sekolah, ga makan, ga bisa beli ini, beli itu.. hayooo" kata ayah *nk*.
"Oh iya" jawab *nk*.
"Nah ayah mau bilang sesuatu nih dek" Ungkap ayah *nk*
"Apa?" Tanya *nk*
"Jadi sekretaris ayah waktu itu tabrakan lah sekarang lagi koma, jadi ayah ngga punya sekretaris. Jadi daripada cari orang baru, ayah pikir ibu bisa sebagai sekretaris sementara. Gimana kamu setuju kan?" Tanya ayah *nk*, dia mengangkat satu alisnya.
"Berarti ibu juga mau ke Papua?" Tanya *nk*
"Iya, besok bareng sama ayah. Kita berdua udah diskusi tentang ini" kata ayah *nk*.
"Lah terus *nk*, anakmu satu - satunya ini gimana yah? Tega dan kejam jika dikau tinggalkan aku sendiri disini" kata *nk* memberi argumentasi.
"Kalo *nk* ikut ke Papua itu ngga mungkin, bukannya ayah ga mau sama kamu. Tapi ayah mikir masa depan kamu, ayah itu di Papua bagian terpencil. Sekolah jauh dari lokasi tempat kerja ayah." Kata Ayah *nk*.
"Aku sendirian gituh di rumah sebesar ini?" Tanya *nk* kesal.
"Mom sama Dad udah setuju kalo kamu kita titipin ke temen ayah kamu. Jadi besok kita ke bandara bareng, tapi kita beda tujuan. Kamu ke jakarta, kita ke papua" Jelas Mom Arie.
"Nah terus mom, aku di jakarta nya nanti gimana? Jakarta mana? Kan aku ga tau Jakarta mom.. ah mom" rengek *nk*
"Jadi nanti kamu di bandara Soekarno Hatta di jemput sama supir temen ayah disana, lah kamu tinggal disana dulu sementara, kamu juga nanti sekolahnya di urus sama temen ayah kamu, oh iya dia juga punya anak cowok sebaya kamu.. kalo ga salah namanya Fakhri, tapi mom juga liat waktu bayinya aja. semoga aja sekretaris ayah cepet sembuh" Jelas Mom Arie panjang lebar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Modern Fairytale
FanficBECAUSE LIFE IS A JOURNEY WE NEED TO WRITE OUR STORY TO BE A NEW HISTORY - Our love story just like another fairytale- -We love each other, and slay the world together- Cerita ini menjelaskan tentang hubungan cinta antara Iqbaal Dhifakhri Ramadhan y...