changed

283 24 0
                                    

Author POV

"Yaaah aduh baju aku" nk memegangi bajunya yang kotor dan basah gegara kesiram susu coklat.

"aduh maaf banget aku bener bener ga sengaja, tadi aku buru buru" ucap pria yang baru saja menabrak nk, dan es susu coklat yang di pegang nk malah menyiram dirinya sendiri akibat senggolan keras tadi.

"Yaudah lah lagian udah terjadi, salah aku juga jalannya nunduk, ngga liat liat keadaan sekitar" ungkap nk memberi penjelasan.

"Ngga, emang aku yang salah. Aku jadi ngga enak sama kamu, sini biar es nya aku ganti, kamu tunggu sini sebentar ya" laki laki itu langsung berlari ke arah kantin, sedangkan nk masih berdiri mematung disitu.

"Aih lo kenapa nk?" Tanya sivana yang tiba tiba lewat.

"Um aku kesiram susu, eh sini dong temenin, aku malu" nk menarik tangan sivana.

"Ini es nya" laki laki itu datang lagi. "Ini tisu buat bersihin baju kamu yang kotor" dia menyodorkan sekotak tisu. Nk masih bingung memikirkan nasib nya sekarang.

Sivana mengambil tisu yang diberikan tadi, dan mencoba membersihkan baju nk yg terkena tumpahan susu.

"Ini susah, soalnya udah ngeresep ke dalem" celoteh sivana.

"Terus baju aku gimana dong?" Kata nk lesu.

"Eh tunggu, aku bawa hodie. Aku ambil ya" laki laki itu kembali pergi.

"ini, pakailah" nk mengambil hodie itu dan langsung memakainya.

"Maaf sekali lagi" ucapnya.

"Engga papa, btw makasih ya. Aku kembaliin besok. Nama kamu siapa? Kelas berapa?" Tanya nk.

"Shawn,12 MIA 6"

"Oh kelas kita jauhan, pantas saja aku tak mengenalmu, aku nk, dan ini sivana" nk memperkenalkan diri, mereka saling berjabat tangan satu sama lain.

"Senang berkenalan denganmu, walau aku sudah mengenalmu" shawn menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Haha kau aneh, baiklah aku akan segera ke kelas, bye shawn" sivana dan nk bergegas pergi ke ruang kelas.

Iqbaal's POV

"Anak anak kelas kita kedatangan siswi baru. Silahkan masuk"

"Hai teman teman" sapa siswi baru itu. Walaupun siswi baru namun mukanya tak asing bagiku, emm bukannya itu.. "namaku arum, senang bisa bertemu kalian semua"

"Shit! Buat apa dia kesini. Gue harap semua bakal baik baik aja" ucapku dalam hati.

Apa dunia ini mengecil? Dimana mana aku bertemu denganya. Seperti terasa dunia ini hanya selebar jidat.

Skip

"Eh kok pintunnya ga mau di buka" aku mencoba membuka pintu gudang olahraga ini. Pak Caraka menyuruhku untuk menaroh bola basket disini. Tapi sekarang malah persetan dengan pintu gudang tua ini.
Argghhh... berkali kali aku mencoba membuka pintu ini namun hasilnya nothing. Mana sekarang udah jam pulang, pasti sepi. Siapa yang mau dimintain tolong? Udah gitu hp di dalem tas, huh.

"Hai bal, inget aku dong" aku menoleh ke belakang, namun keadaan disini remang remang jadi susah melihat orang itu.

Blugh!

Orang itu mencekekku dengan tiba - tiba.

"Siapa kau? Lepaskan! Keparat!" Aku mendorongnya keras hingga terjatuh.

"My sweety boy.. diem atau gue tusuk lo" sekarang pisau berada pas di depan leher ku.

"ARUM LO GILA!" Aku membentaknya.

Modern FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang