Bridal Tour (3)

231 15 5
                                    

Mataku mulai terbuka sedikit demi sedikit. Perlahan dapat ku lihat wajah Iqbaal dengan jelas. Posisi tidur kami masih berhadapan seperti malam itu. Malam pertama aku dan Iqbaal tidur dengan romantis. Aku tidak menyangka jika sakit akan membawa berkah. Padahal ia hanya memelukku semalam tapi hatiku di pagi hari ini sangat bahagia. Setiap hari tidur bersama, setiap aku bangun ia yang pertama ku lihat, kurang beruntung apa aku bisa menikahi pemuda tampan yang satu ini? Sungguh aku percaya aku lah gadis paling beruntung di dunia ini. Aku terus menatap wajah Iqbaal yang sempurna tanpa cela. Entah kenapa ia terlihat lebih tampan saat tidur. Wajahnya menggambarkan kedamaian. Aku pun hanya bisa terus tersenyum.

"Jelek" itulah kata pertama yang Iqbaal katakan padaku, saat baru membuka kedua matanya dan melihatku ada dihadapannya. Sungguh, hati ini rasanya nelangsa. Apa dia tidak bisa membuat aku bahagia lebih lama? Kemana Iqbaal yang semalam? Benar benar menjengkelkan.

"Kau tuh lebih jelek, ngiler lagi" kataku berbohong.

"Hm" jawabnya tidak peduli dan beranjak pergi. Aku menghela nafas. Iqbaal tetaplah Iqbaal. Mungkin semalam hanya khilaf.

***

Sekarang, aku dan Iqbaal sedang dalam perjalanan menuju Yunani. Dari perjalananku sebelumnya bersama Iqbaal, perjalanan kali ini lebih excited. Berbeda denganku, Iqbaal hanya menampakan wajah yang datar tanpa ekspresi, tapi aku tidak peduli. Karena bagiku yang penting adalah jalan - jalan. Perjalanan yang panjang membuatku bosan, aku meminta Iqbaal untuk bernyanyi awalnya ia menolak tapi setelah ku ancam dengan janjinya ia pun mulai bernyanyi hingga aku berada dalam alam mimpi.

"Akhirnya setelah 16 jam melayang sekarang kita udah sampai di Eleftherios Venizelos International Airport di Yunani" ungkapku dengan amat riang.  Dari Bandara kami mengendarai taxi menuju hotel. Setelah check in, kami pun langsung menuju kamar.

"Waah.. Gila bagus banget" aku takjub melihat pemandangan yunani dari balkon hotel. Iqbaal tiba tiba sudah berada disampingku. Ia menikmati setiap aliran angin yang menerpa wajah hingga rambutnya sedikit berkibar. Rasanya seperti mengulang kejadian di LA. Masih sama persis bedanya sekarang kami pasangan suami istri.

"Langsung jalan atau istirahat?"

"Langsung aja. Kan udah istirahat di pesawat" balasku cepat. Aku pikir seminggu disini juga rasanya kurang. Apalagi di potong waktu pulang dan pergi berarti aku hanya punya waktu 5 hari berada di Yunani.

"Beresin dulu noh!" kata Iqbaal dengan judes. Dia itu jagonya merusak suasana. Mau tidak mau aku harus menata barang bawaan kami terlebih dahulu sebelum pergi.

Rampung memasukkan baju kedalam lemari. Iqbaal mengajakku turun, ia bilang kita akan mencari makanan khas Yunani. Aku benar - benar excited. Apalagi di Yunani tidak ada orang yang mengenal kami, jadi lebih bebas dan tidak ada yang mengganggu.

"Tunggu!!" ucapku histeris.

"Kenapa?" tanya Iqbaal datar.

"Hpku ketinggalan" aku pun langsung keluar dari bus dan lari terbirit birit menuju hotel. Meminta kunci pada resepsionis dan langsung menuju kamar.

"Lah dasar bego. Hp di geletak di kasur terus kelupaan" padahal umurku masih muda, tapi kenapa sudah pelupa. Aku pun menepuk jidatku sendiri karena sifat teledor ini.

Takut ketinggalan bus dengan cepat aku keluar. Huft.. Betapa leganya aku melihat bus itu masih ada. Aku pun melangkahkan kaki ku santai.

Brak.. Duk! Aaaw!! Aduh supir bus nya gimana sih. Untung aku jatuh terduduk di kursi penumpang. Karena kepalaku yang terbentur mengakibatkan pandanganku sedikit kabur.

"Aduh Iqbaal mana ya" ucapku was was. Siapa tau aku menaiki bus yang salah. Tapi Iqbaal tidak akan meninggalkanku kan? Tak lama setelah pencarian aku melihat orang yang berperawakan seperti Iqbaal, warna kemejanya putih polos seperti baju yang tadi ia gunakan. Ah sudah pasti itu Iqbaal lebih baik aku duduk disini saja daripada berdiri disana.

***

"Hpku ketinggalan" katanya panik. Lah dasar teledor! Barang penting gitu bisa ketinggalan. Tapi emang dia mah jarang main hp jadi mungkin menurutnya ga terlalu penting. Aku hanya bisa menggeleng heran melihatnya lari terbirit birit seperti itu.

Ini kali pertamanya aku ke Yunani karena itu aku sering mencari berbagai informasi disini lewat google. Kalau di Antena sini banyaknya tentang sejarah. Ah mungkin cari makan sambil jalan saja. Sekilas aku melihat perempuan dengan baju putih polos dengan perawakan seperti nk. Dia itu benar nk tapi kenapa tidak mendekat padaku? Ah biarkan saja lah, biar dia juga tidak mengangguku.

Membuka instagram adalah salah satu hobiku. Sebagai artis, penyanyi, dan pengusaha aku senang berbagi apapun yang ingin aku share. Snap sudah ku buat tentang keadaan kota Athena dari dalam bus. Aku tidak memberi caption apapun agar tidak terlalu jelas.

Bus berhenti penumpang satu persatu turun. Setelah membayar aku turun dan menunggu nk dari pintu keluar sembari sibuk bermain instagram.

"Ayo jalan" kataku datar padanya.

"Sorry?? Can you speak english?"

Glek!! Mati!! Mendengar suara yang keluar berbeda dari perempuan berbaju putih polos itu membuatku seperti tersambar petir. Perlahan aku melongok untuk melihat sosoknya yang asli.

"Whaaat!!" kaget setengah mati setelah tau bahwa dia bukan nk tapi turis lain.

"Why?" tanyanya bingung.

"No, no, no, Im sorry. I think you are my wife" kataku dengan panik level tingkat dewa.

Matilah aku! Mati! Kenapa bego banget sih ga di cek dulu waktu di bus tadi! Kenapa malah main hp mulu. Berkali kali aku menepuk jidat sampai terasa panas. Aku harus kembali ke hotel. Pasti dia masih disana.

***

"Eh, eh, eh, ealah" ucapku kesal pada handphone yang tidak tau diri. Sudah susah payah aku dapatkan eh malah mati. Yah salahku juga sih engga charger handphone selama di perjalanan. Duh mana ga bawa power bank. Lebih baik susulin Iqbaal aja deh ke depan.

"Bal, Bal, Iqbaal" aneh daritadi aku panggil dia tak menjawab. Geram pada makhluk sok cool malah jatuhnya jadi budeg. Aku menepuk keras bahunya.

"Whats your problem, miss?!" Allahuakbar! Subhanallah! Masyaallah! Kenapa setelah balik badan plus mukanya beda. Maksudku dia bukan Iqbaal. Terus sekarang aku harus bagaimana??!!!

Bus berhenti semua orang turun setelah membayar. Aku tidak membawa dompet maupun uang sepeserpun. Aku takut berkata jujur bahwa aku tidak bisa membayar bus. Bagaimana jika aku dimaki dan dimarahi? Huaa tidak mau. Aku pun mencoba berbaur dengan kumpulan orang orang agar tidak terlihat petugas dan akhirnya aku bebas.

"Ya Allah, sekarang bagaimana? Dinegeri orang, ga ada saudara atau kenalan, handphone mati, uang juga ga ada, lengkap sudah penderitaanku" ucapku pasrah.
.
.
.
Uhuy?!! Apa kabar?!
Lama tak jumpa ya :)
Semoga suka part kali ini..
Btw ai lagi sibuk ospek wankawan maafkan ya :)
Eh btw
Jangan lupa voment nya sama add ke reading list :)
Makasiih :D

Modern FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang