Bridal Tour (4)

216 14 2
                                    

"Argh!" aku menghentakkan nafas kuat - kuat. Apanya yang laki - laki jika melindungi perempuan saja tidak bisa?

"Tenang, tenang.." beberapa kali ku coba agar hatiku lebih adem dan pikiranku menjadi jernih. Hal pertama adalah bagaimana caranya aku bisa menemukan nk? Mungkin aku harus kembali ke hotel lagi, siapa tau dia masih disana menunggu.

"Taxi..!" Kebetulan banget, ada taxi lewat. Tanpa pikir panjang aku langsung masuk ke dalam.

"Electra Metropolis hotel" kataku pada sang supir. Mobil pun melesat pergi.

***

Masalah pertama aku tersesat entah dimana, masalah kedua aku tidak punya uang, masalah ketiga handphoneku mati. Menghirup nafas dalam, hanya itu yang dapat aku lakukan sekarang. Aku tidak boleh panik, aku tidak boleh takut, aku harus berani, percayalah pasti ada orang baik yang mau membantu, dan yang lebih pasti Iqbaal mencariku, itu pasti. Mau dia cinta atau tidak tapi aku tau dia pasti akan menjagaku.

"Maaf, pak, kota ini namanya apa ya?" tanyaku pada lelaki paruh baya yang sedang duduk santai membaca koran. Sekarang aku berada di taman yang letaknya tak jauh dari pemberhentian bus tadi.

"Technopolis, kenapa? Maaf saya tidak terlalu pintar berbicara bahasa inggris" jawab lelaki berambut brunnette tersebut.

"Saya terpisah dari suami saya, dari sini ke Athena tidak jauh kan pak? Saya tidak punya uang, handphone saya juga mati, boleh saya pinjam handphone bapak untuk menelpon suami saya?" jelasku mendetail siapa tau bapak ini mau membantu. Ia diam sekejap, menatapku dari bawah hingga ke atas.

"Biar saya antar saja, jadi suami anda tidak perlu repot - repot menjemput anda kemari" hatiku bahagia mendegar jawaban lelaki paruh baya tersebut. Wah, ternyata orang di Yunani ini sangat ramah dan baik pada turis asing.

"Rumah saya tidak jauh dari sini, mari ikuti saya" Bapak itu berjalan memimpin di depan hingga kami sampai di rumah tempat ia tinggal. Rumahnya sepi, sepertinya ia hanya tinggal seorang diri.

"Minum dulu, kelihatannya anda lelah, nona" Ia menyodorkan segelas minum berisi sirup jeruk kepadaku, ia juga membawa beberapa makanan ringan. Sungguh baik bapak yang satu ini.

"Terimakasih, Pak. Saya sangat beruntung bertemu dengan orang sebaik anda" terangku.

"Sebagai sesama manusia memang sudah layaknya untuk saling tolong menolong, bukan begitu?" ia terkekeh kecil, aku pun mengangguk.

Rampung minum dan makan beberapa snack yang dihidangkan, kami pun berangkat menuju hotel, aku lupa nama hotel tadi apa, namun aku ingat bangunan gedungnya seperti apa. Lalu lintas memanglah padat namun perjalanan tetap lancar.

"Hoaamm.." entah kenapa rasa kantuk sangat cepat menyambar hingga akhirnya aku tertidur pulas.

***

Taxi sudah sampai di depan hotel, ternyata nk tidak ada disana. Aku coba masuk dan langsung menuju kamar tapi keberadaannya pun nihil. Satu persatu kutanyakan pada orang di sekitar namun beberapa dari mereka menggeleng tidak tahu, sedang lainnya mengatakan telah pergi dari hotel.

Suasana hatiku sudah tidak karuan. Jantungku berdebar kencang ketar ketir. Dia ada dimana? Pikiran buruk mulai menyeruak masuk dalam otakku. Segera kutapis bayangan negatif yang hendak bersarang di benakku. Aku yakin, Allah pasti melindunginya.

"Maaf, nona, bisakah aku melihat rekaman cctv yang ada di depan situ" pintaku pada bagian informasi hotel.

"Untuk apa?" tanyanya balik

"Istriku terpisah denganku, aku tidak tahu dia sekarang dimana, aku ingin tahu dia kemana" wanita berparas cantik itu pun mengangguk, ia menunjukkan jalan ke tempat pemantauan cctv. Disana aku bertemu dengan pria yang mungkin sudah berkepala empat, aku menjelaskan kejadiannya dan kapan itu terjadi. Setelah mengerti, dengan cepat bapak tersebut menunjukan rekaman cctv yg bersangkutan.

"Ah itu sepertinya nk" gumamku, setelah berbalik dan menghadap cctv jelas sudah bahwa dia nk. Ternyata dia menaiki bus setelah bus ku berangkat. Pantas saja jika kita terpisah.

"Bus itu ke arah mana ya, pak? Anda tahu?" tanyaku dalam bahasa Inggris.

"Saya jarang menggunakan bus, tapi sepertinya itu bus arah ke Technopolis" jawabnya dengan manggut - manggut. Aku mengucapkan terimakasih pada orang - orang yang telah membantu dan memutuskan langsung pergi ke kota yang disebutkan tadi.

Di dalam taxi, aku mencoba menelpon nk berkali kali namun nada sambungnya selalu berkata sama, 'nomer yang anda tuju sedang tidak dapat dihubungi, cobalah beberapa saat lagi'. "Shit!!" seketika ucapan kasar itu terlontar begitu saja dari mulutku. Kenapa juga handphonenya tidak aktif. Keadaan itu semakin mendukung kacaunya pikiranku.

"Maaf, sudah sampai di Technopolis" suara abang supir taxi membuatku kembali sadar.

Sekarang aku sudah berada di Technopolis. Lalu apa langkah selanjutnya? Huh! Andai saja handphone nya itu aktif. Dasar bodoh! Kenapa dia tak meng-charger handphonennya selama di perjalanan sih?!! Sudah begini kan susah! Bagaimana caranya aku bisa menemukan nk di tempat seluas ini?!!

Tidak. Tidak. Tidak. Ini bukan saatnya untuk marah marah pada nk bodoh. Yang penting adalah menemukan keberadaan dirinya.

"Maaf, apakah anda pernah melihat wanita ini?" ku tunjukan foto nk yang punya satu persatu pada orang yang ada disini.

"Banyak orang lalu lalang, aku tidak tahu" jawabannya benar juga, jika mereka berpapasan pun belum tentu ingat wajah nk. Tapi aku tak boleh menyerah, sampai ke ujung dunia pun aku harus mencari istriku satu - satunya. Ya gila aja! Ini acara bulan madu malah jadi acara kehilangan istri. Kan ga lucu. Jangan sampai liburan ini malah menjadi petaka bagi kami berdua.

*
*
*
*

Ay ay..
W up lagi nih
Besok udah mulai kuliah doain ya semoga lancar..

Terimakasih :))

Modern FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang