Bridal Tour (11)

241 13 1
                                    

Aku sedang menunggu sunset dan menunggu makanan untuk siap dihidangkan bersama Iqbaal pastinya. Setelah dari laut merah tadi, kita jalan jalan di Byzantine Castle Ruin. Reruntuhan kastil ini, kata Iqbaal adalah tempat yang harus banget dikunjungin kalo ke Santorini. Letaknya ga jauh dari Oia. Warna putih masih mendominan pada bagian tembok dan warna biru muda sebagai warna dari kubah kastil tersebut. Kastil ini masih terawat dan terjaga dengan apik. Aku juga sempat berfoto di tempat paling indah di Yunani, menurutku.

 Aku juga sempat berfoto di tempat paling indah di Yunani, menurutku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari mulai lengser, senja menyapa, makanan telah disajikan. Bagi penikmat senja, sunset di Oia merupakan salah satu sunset terbaik di dunia. Apalagi jika kamu menikmati sunset bersama pasangan halal lebih romantis pastinya.

Semburat semburat orange, merah, dan kuning berpadu menjadi satu. Menghias langit yang mulai gelap kelabu. Matahari berada diantaranya dengan cahaya yang mulai meredup tenggelam seakan dimakan laut. Sinarnya terbiaskan oleh air laut. Mencerminkan bayangannya yang begitu elok. Sunset disini memang sangatlah indah.

Walau tiket pergi bunda yang beli, tetapi semua kebutuhan disini Iqbaal yang membayar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Walau tiket pergi bunda yang beli, tetapi semua kebutuhan disini Iqbaal yang membayar. Aku tidak dapat membayangkan sudah berapa banyak uang yang sudah ia keluarkan untuk liburan singkat kami ini. Meski singkat namun ia selalu memberikan yang terbaik, mulai dari hotel saat berada di Athena hingga di Santorini. Juga saat aku membeli oleh oleh yang tidak sedikit jumlahnya. Ditambah sekarang Iqbaal memberikanku dinner romantis dari balkon hotel seperti ini. Entah romantis atau tidak karena ia selalu sibuk dengan laptopnya, anggap saja ini romantis.

"Makasih ya Bal buat semuanya" celetukku, rasanya tidak pantas jika aku tak mengucapkan terimakasih.

"Hm" balasnya dengan tetap laptop. Dia sedang sibuk memindah video dari kamera ke laptop juga memilahnya. Kami makan seperti biasa, tak ada yang romantis sebenarnya hanya suasana senja saja membuat makan malam disini terasa romantis. Rampungannya kami kembali pada aktivitas masing - masing.

Sedari tadi Iqbaal sibuk dengan laptop. Katanya video itu akan diupload pada akun youtibe miliknya. Aku yang bosan menunggu Iqbaal pergi ke balkon dan memandang laut lepas. Udara di malam hari yang dingin membuatku tidak bisa berlama lama disana. Karena hotel kami juga dekat dengan laut ku pikir suhu disini cukup dingin, aku pun ke kamar untuk mencari baju tebal.

***

"Apaan nih" aku tercekat saat melihat suatu baju alias dress pendek transparant berawarna ungu tua dengan tali spageti dan renda di bawahnya. "Perasaan aku ga bawa baju ginian" aku membuka baju yang ditilap rapih itu dan jatuh secarik kertas bertuliskan :
Hallo menantu bunda yang paling manis, dipake ya lingerienya! Harus loh!

"Dasar bunda, ada ada aja, yah lumayan bagus juga sih lingerie nya. Tapi masa mau ku pakai dingin - dingin begini. Lagian kalo aku pakai ini.. Tunggu! Apa aku pakai saja?!" aku pun mencoba memakai lingerie tersebut. Karena baju ini menampakan bagian punggung hingga ke bawah kurasa tidak bagus memakai daleman. Aku pun melepas Bra yang kupakai dan hanya menyisakan celana dalam pasangan dari baju ini yang baru saja ku temukan. Aku bercermin dan waw! Oh my god! Ini baju niat dibuat ga si? Nge ekspos tubuh banget. Tapi jadi adem semilir juga sih. Not bad kalo buat musim panas.

Ku intip Iqbaal dari balik pintu yang terbuka sedikit. Dia masih sibuk berkutat dengan laptop diruangan luar. Aku tersenyum picik saat mendapatkan sebuah ide, "kayanya baju ini boleh dicoba nih" aku berpikir untuk menggoda iman suamiku sendiri, apa dia akan teguh pendirian atau oleng? Ga bakal dosa juga kan aku? Lagian kesel juga dicuekin mulu.

Memantapkan hati agar tidak ragu juga malu tetapi tidak dapat dipungkiri jika jantungku berdegup kencang. Nafasku ikut menderu. Aku pun menarik nafas dalam untuk menenangkan diri.

Brak!!!

Ku buka pintu kamar dengan keras secara sengaja agar Iqbaal menoleh kepadaku. Berhasil! Dia melihatku. Aku pun berjalan dari kamar menuju tempatnya yang kebetulan lurus sehingga seperti catwalk. Dia tidak dapat memalingkan matanya sekejap. Tapi hanya sekejap saja. Lalu kembali pada laptopnya. Huh! Betapa kesalnya aku. Emang apa bagusnya itu laptop?!

Tidak menyerah sampai situ. Perjuanganku belum selesai. Akupun menarik paksa laptop yang ia pegang dan menaruhnya dimeja. Lalu duduk dipangkuan Iqbaal tanpa permisi. Ku tarik dagunya agar ia menoleh menatap padaku. Ku lihat matanya mengamat dari atas sampai kebawah secara perlahan. Hingga akhirnya tatapan matanya itu tidak fokus antara wajahku dan bagian dadaku. Bibir bawahnya ia gigit secara keras. Dalam hati aku tertawa penuh kemenangan. Aku memeluknya erat, ku dengar Iqbaal menelan ludahnya yang terganjal diantara kerongkongan. Wah baju ini berhasil besar sepertinya.

"Kau harus bertanggungjawab karena juniorku terbangun"

"What?!! Apa maksudmu?!" pekikku keras saat Iqbaal menggengdongku ala bridal style ke kamar. Ia mengangkat sebelah alisnya dan membaringkanku diatas ranjang kamar.

"Anu, tapi, tapi, aku belum.."

"Bersiaplah" Iqbaal pun mematikan lampu tidur yang menerangi kami. Jangan bayangkan apa yang terjadi setelahnya. Karena aku pun tidak sanggup.

-The End-

Modern FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang