Confident

259 28 0
                                    

Bel masuk berbunyi. Semua murid sudah duduk di bangku masing - masing.

"Anak - anak pertemuan kali ini bapak akan ambil nilai dari kalian, semuanya segera ke ruang seni tari" perintahnya.

NAMA KAMU POV

"Semuanya berbaris mulai dari rendah ke yang tinggi" anak - anak pun berbaris.

"Kamu, kamu yang anak baru tuker tempat sama yang di belakang". Aku berpindah tempat dengan Sivana.

"Nah sekarang, baris pertama (cewek) sama baris pertama (cowok) dan seterusnya, nanti kalo yg ga ada pasanganya bisa pilih sendiri asal tingginya setara"kata pak itu lagi.

Setelah baris dan ternyataaaaa..
Aku...
Sama...
IQBAAL

"Kenapa aku harus sama kamu hadeeeeh". Aku menepuk jidatku.

"Pelajaran bapak kan dua jam, jadi satu jam buat latian, selebihnya penilaian. Waktunya maksimal 5 menit. Ya udah bapak tinggal" pak guru meninggalkan kami.

"Ayo bal latian" ajaku malas. Sialnya, dia hanya diam dan mematapku datar."BALLL!!" Aku berteriak.

"males"jawabnya singkat.

"Ya alloh pak kenapa aku harus sama satu orang ini" aku mengelus dada.

15 menit berjalan, namun Iqbaal masih duduk diam. sedangkan yang lain sedang berlatih. Aku juga sama seperti Iqbaal duduk manis di sebelahnya. Memandang mereka yang sedang berlatih, ya sesekali aku melirik Iqbaal. Tapi keliatanya ya gitu deh, mukanya masih sama. Tau ah lama - lama aku ga kuat, udah 20 menit loh. Berarti waktu tersisa tinggal 10 menit lagi.

"PENGUMUMAN.. SIAPA YANG MAU TUKER PASANGAN?" Suaraku menggema seisi ruangan. Bakat suara seperti toa ini memang aku miliki dan ini membantu haha..

"Gue mau sama lo, Sivana biar sama Iqbaal" kata Aldi.

Nah pas banget, apalagi Sivana pengen banget sama Iqbaal. TBH AKU PENGEN SAMA IQBAAL. tapi ya gitu lah. Daripada nilaiku jelek, mending aku sama Aldi.

"Oke, kamu ga papa kan siv?" Tanya ku. Dia hanya mengangguk.

Aku beranjat dari kursi, namun pergelangan tanganku di tarik. Dan aku pun terduduk lagi.

"Lo sama Sivana aja, liat tuh kasian dia. Kan dari tadi udah latian sama lo"kata Iqbaal.

Aku melongo mendengar Iqbaal mengatakan seperti itu. Haduh dia itu ga peka bat. Udah jelas - jelas Sivana kesenengan gitu mau nge dance sama Iqbaal. Malah di suruh balik sama Aldi lagi.

"Lo gapapa kan *nk*?" Tanya aldi.
"Iya gapapa kok"aku tersenyum.

Aldi kembali berlatih bersama Sivana. Dan aku masih duduk manis disini.

Tiba - tiba Iqbaal mengulurkan tanganya."Katanya pengen latian".

Aku mendongak, dan aku memasang muka tak percaya "hah?"

"Ayok cepetan" dia menarik tanganku.

"Kita nari apa? Kan ada yang dansa, balet, cha - cha, lah kita?" Tanyaku bingung.

"Hanya ikuti musiknya dan kita menari berdasarkan alunan musik"jawab Iqbaal.

Sialnya, saat aku dan Iqbaal akan berlatih. Waktu latihan habis. WTF!

"Oke sekarang penilainya. Sekarang tanggal 15, absen no 15 maju dengan pasanganya"perintah pak guru.

Hufft untung aku bukan absen 15.aku menghela nafas lega.

Iqbaal tiba - tiba menarik tanganku menuju ke tengah ruangan. Eh ada apa ini?

"Kok main tarik hah?" Aku mendengus kesal.
"Aku absen 15 beo"jawabnya. Bola mataku langsung mwbulat dan aku rasa mulutku membuka beberapa senti.
"Beneran hah?"tanyaku.
"Iya".
Aku menelan ludah dan berharap dewi fortuna berpihak pada ku hari ini.

Modern FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang