Rahasia Terbongkar

270 30 0
                                    

*NAMA KAMU* POV

Ting.. nong.. ting.. nong..

"biar aku buka"

"bal? Apa yang terjadi?" Mataku membelalak tak percaya. Dia hampir jatuh, aku pun memapahnya.

"Dia meminum alkohol, kamu mabok bal?" Tanya teh Ody pada Iqbaal.

Aku mendudukannya di sofa ruang tamu.

BRAAAKKK!!!!!

Aku mendengar pintu di banting kasar.

"Arum?" Tanya Iqbaal dengan suara samar. Aku juga melihat Arum yang setengah sadar sama seperti Iqbaal.

Arum sekarang duduk di pangkuan Iqbaal, mereka berciuman. Aku dan teh Ody hanya bengong melongo tak percaya.

"IQBAAL!!!" teriakan bunda dapat memecahkan keheningan seisi ruangan.

Bunda menarik kasar Arum, dan menyeretnya pergi ke luar rumah.
"PERGI DARI SINI SEKARANG JUGA!"

PLAK!
Satu tamparan berhasil mendarat di pipi mulus Iqbaal!

"KAMU NGAPAIN BAL! SEJAK KAPAN KAMU JADI GINI!" Amarah bunda sudah sampai puncak. Dia mengambil teko air dan menyiramkannya pada Iqbaal.
"BANGUN BAL! SADAR! TAUBAT!"

"Maafkan Iqbaal bun, Iqbaal ga sadar ngelakuin ini bun" sekarang Iqbaal berlutut pada bunda.

"NGGA SADAR GIMANA! UDAH JELAS JELAS KAMU MABOK! KAMU CIUMAN SAMA CEWEK! APA ITU YABG BUNDA AJARIN BAL!"

"Bun, beneran bunda ga ada niat buat mabok. Iqbaal ga tau kalo minuman itu memabokan bun. Iqbaal dibawa pergi sama Arum, terus di suruh minum itu. Dan Iqbaal ga inget kalo Iqbaal nyium cewek bun, bun maafin iqbaal bun, tolong" Iqbaal masih berlutut di bawah kaki bunda, dia pun mulai menangis.

"Bun, sudahlah maafkan Iqbaal. Mungkin dia benar, bahkan dia pun tak ingat apa yang ia perbuat" aku mencoba membela Iqbaal, bunda malah pergi dari sini dan masuk ke kamarnya.

Aku pun jongkok di depan. Aku menghapus air matanya. Diapun memeluku erat, aku membalas pelukannya.

"Apa yang aku perbuat hingga bunda begitu marah padaku?" Tanyanya dalam isakan tangis.

"Lebih baik kau mandi dan menceritakan semuanya pada bunda" aku melepas pelukan ku. Iqbaal pun masuk ke kamarnya.

IQBAAL POV

Bunda masih menangis, dan aku merasa sangat bersalah karena telah membuat wanita yang begitu berharga dan sangat aku sayangi menangis.

"Iqbaal mau jelasin sesuatu bun. Jadi Iqbaal diajak Arum jalan, Arum bawa Iqbaal ke restoran yang hampir mirip kaya bar, terus Iqbaal di kasih minuman, dan Iqbaal ga inget apa apa setelah itu bun, please percaya sama Iqbaal bun" aku menjelaskan kejadiannya pada bunda.

Bunda memeluku erat, aku pun menghela nafas lega. Sepertinya bunda percaya padaku.

"Kenapa kamu mau pacaran sama Arum bal? Dia bukan perempuan yang baik" celoteh bunda.

Skak Mat!

Aku hanya diam.

"Jawab bunda bal" Nada Bunda sedikit meninggi.

"Entahlah bun, Iqbaal tak mau memberitahukan ini pada bunda" aku menunduk.

"Tapi kenapa bal? Iqbaal liat bunda" Bunda mengangkat kepalaku, dan memandangku berbinar - binar.

"Iqbaal ga mau bunda celaka" aku pun kembali menunduk.

"Cerita sama bunda bal. Bunda ga bakal bilang ke siapapun. Bunda janji" lanjutnya.

"Ng... Iqbaal dipaksa sama arum, bun" jawabku jujur.

"Terus kenapa kamu mau?" Tanya bunda lagi.

"I-i-iqbaal diancem Arum"

**************************
Adakah yang nunggu update an cerita gaje nan absurd ini?
Maaf baru update.
Is it too late now to say I'm sorry??
Please kasih masukan yah asiknya ini cerita mau digimanain
Love you. Xoxo

Author


Modern FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang