AUTHOR POV
"Bunda hari ini ga pergi kan?" Tanya nk.
"Sayang, kalo hari libur begini malah butik rame banget, jadi bunda pergilah. Tapi Iqbaal hari ini juga pergi, kak patrick telfon bunda semalem, katanya Iqbaal ada job" Jawab bunda panjang lebar.
"Yah aku sendiri dong di rumah" nk menggembungkan pipinya.
"Kamu ikut Iqbaal aj.." belum selesai bunda rike bicara Iqbaal memotong.
"Ga" tolak Iqbaal tegas.
"Pokoknya Iqbaal harus jagaain nk, gandeng dia kemanapun, jaga dia, pokoknya bunda ga mau tau" kata bunda memaksa Iqbaal.
"Tap" Iqbaal mencoba mengelak.
"Ga ada tapi - tapi an bal!" Perintah bunda rike tegas.
"Kalo gitu, mending aku ikut bunda aja bun, atau sendiri di rumah juga ga papa" kata nk mencoba menengahi.
"Nk, kalo kamu ikut bunda nanti ga betah soalnya bunda lama, lagian bunda kan kerja serius, takutnya malah ga bisa ngurus kamu. Kalo kamu sendiri di rumah kasian dong, bunda yang ga tega. Mending kamu ikut Iqbaal, kalo iqbaal itu santai, dia bisa jagain kamu" jelas bunda, "oh ya ini bunda punya baju buat kalian" bunda rike memberikan baju itu pada nk dan Iqbaal.
"Kok kembar bun?" Nk mengangkat satu alisnya.
"Iya soalnya bunda pikir baju ini lucu kalo di pake kalian, jadi gimana gitu, sekarang kalian pake baju itu" perintah bunda selanjutnya.
"Gamau" bantah Iqbaal.
"Kalo Iqbaal ga mau pake,uang jajan selama satu minggu bunda ambil" ancam bunda.
"Kejem" Iqbaal pun naik ke atas dan membawa baju itu.
"Nk mau mandi dulu ya bun, bye" Nk pun menyusul Iqbaal ke atas -kan kamar mereka berhadapan-
"Dandan yang cantik sayang".Setelah mereka berdua - Iqbaal dan Nk - selesai, mereka pun turun ke bawah.
"Nah gitu dong, anak bunda cantik dan ganteng. Sini kalian berdiri disini".
"Ngapain bun?" Tanya Nk.
"Udah sinih" bunda menarik tangan iqbaal dan nk sehingga mereka berdiri sejajar. Setelah itu bunda rike mengeluarkan benda pipih dari dalam saku celananya, dan mengambil gambar mereka berdua.
"Nah bunda mau kirim foto ini ke ibu kamu nk" jelas bunda.
"Lah kenapa harus sama Iqbaal bun?" Nk memanyunkan bibirnya.
"Soalnya bunda sekalian kasih tau baju yang kalian pake itu" bunda lalu tersenyum.
"Acara iqbaal dimulai jam berapa bun?" Tanya Iqbaal tiba - tiba.
"Jam sembilan bal"
Iqbaal melihat jam tanganya, dan jarum jam menunjukan pukul sembilan lebih seperempat. Dia terlambat. Ia pun langsung mengambil kunci mobilnya.
"Iqbaal berangkat bun, cepet woy" Iqbaal memerintahkan nk masuk ke dalam mobilnya.
"Nk berangkat ya bun" ia mencium tangan bunda rike dan langsung berlari masuk ke dalam mobil. Iqbaal pun langsung tancap gas pergi meninggalkan rumah.Iqbaal menoleh kesampingnya, dia menyadari bahwa nk duduk di belakang. "Pindah depan" perintahnya.
"Gimana caranya bal? Kan susah" elak nk.
"Pindah!"bentaknya.Nama Kamu POV
"Pindah!" Ya ampun gila Iqbaal, udah nyetir ngebut banget, sekarang aku suruh pindah ke depan. Hellow?! Gimana caranya coba. Ini mobil aja keadaanya ga stabil.
"CEPET!" Bentaknya lebih keras. Jujur Iqbaal nakutin kalo lagi marah. Mungkin, gara - gara terlambat dia jadi marah, atau dia tak sudi pergi bersamaku?Iqbaal POV
"CEPET!"aku membentaknya. Dia kira gue supirnya, enak aja duduk di belakang. Oke gue tau, gue egois apalagi gue lagi nyetir dengan kecepatan tak terkontrol seperti ini. Lagian bunda itu aaahh buat gue emosi aja, kenapa ga bilang kalo acaranya di mulai jam sembilan. Bisa jadi sampe sana udah bubar, karena nanti kejebak macet.
Gue noleh ke sebelah, gue liat nk lagi kesusahan pindah dari belakang ke depan.Cits..!
Aku mengerem mendadak. Karena kucing yang tiba - tiba lewat. Shit. Kucing siapa keliaran tengah jalan gini hah!.
Jedug!
"Adoh" kepala nk terbentur atap mobil, karena ia tadi sedang berdiri. Tapi bagusnya dia jadi langsung duduk, daripada daritadi gue liatin, dia ribet amat. Ah gara - gara dia juga, gue liatin dia mulu jadi hampir nabrak kucing. Lah terus, ngapain gue ngeliatin dia mulu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Modern Fairytale
FanfictionBECAUSE LIFE IS A JOURNEY WE NEED TO WRITE OUR STORY TO BE A NEW HISTORY - Our love story just like another fairytale- -We love each other, and slay the world together- Cerita ini menjelaskan tentang hubungan cinta antara Iqbaal Dhifakhri Ramadhan y...