Bridal Tour

277 23 3
                                    

17 Agustus tahun 45
Itulah hari kemerdekaan kita..

Yeay!

Selamat memperingati kemerdekaan Indonesia :)
Semoga kita generasi muda bisa
Berkontribusi lebih banyak bagi negara
Berprestasi dan membanggakan bangsa
Terus memajukan Indonesia di dunia Internasional.
Aamiin..

Langsung aja, part baru dari MODERN FAIRYTALE

HAPPY READING =)
.
.
.
.
"Kalian kapan mau bulan madu? Ayah sama Bunda tuh pengen punya cucu dari kalian. Apalagi orang tua nk, kamu anak satu satunya kan" ucap Ayah Herry pada pasutri baru di depannya.

Iqbaal dan nk memang sedang berkunjung ke rumah kedua orang tua Iqbaal karena tadi Bunda Rike menelpon. Iqbaal sangat merindukan rumah dan kedua orang tuanya, begitupun dengan nk yang pernah satu rumah dengan keluarga itu.

"Bunda kan waktu itu udah kasih katalog dari beberapa agen tour gitu, kalian belum konfirmasi sampe sekarang, padahal bunda udah urus pasport sama visa kalian biar bisa langsung berangkat besok juga" tambah Bunda.

"Ayah, Bunda, banyak hal yang harus diurus, tidak perlu bulan madu jika ingin cucu" rasa sakit mulai menjalar dari pinggir perut kirinya karena dicubit oleh sang istri. Iqbaal menggigit bibir bawahnya keras untuk menahan agar tidak berteriak. Dia tau bahwa nk sangat ingin pergi ke luar negeri, namun dia juga mengerti tujuan utamanya adalah jalan jalan bukan bulan madu. Dia bahkan masih ingat saat istrinya ngotot akan pergi sendirian.

"kita kan bisa angkat anak" kali ini nk menambah tenaganya untuk mencubit Iqbaal lebih dalam karena pernyataannya yang barusan. Iqbaal sedikit tersentak namun tetap berupaya bersikap normal.

"Iqbaal!" gertak ayahnya. "Kenapa harus angkat anak? Kau masih muda, nk juga" Ayah Herry terlihat kesal mendengar kata - kata anak bungsunya.

"Bal, kalian ada masalah lagi?" merasa aneh dengan Iqbaal yang sedari tadi mengigit bibir bawahnya dengan keras dan nk yang membuang muka tak menghadap Iqbaal, membuat Bunda Rike khawatir.

"Ga" jawab Iqbaal singkat.

"Terus?" lanjut bunda bertanya.

"Ga ada" Iqbaal mengulang jawabannya agar sang Bunda mau percaya.

"Bal, emang urusan rumah tangga kalian urusan kalian, tapi sayang..." Bunda sengaja memotong ucapannya. "Bunda udah beli tiket pesawat ke Yunani besok siang" ucap bunda bangga, tidak lupa tiket itu pun ia pamerkan sebagai barang bukti. Reaksi Iqbaal kaget bukan kepalang, kebalikan dengan suaminya, nk malah sangat senang hingga matanya berbinar memandang dua buah tiket yang ada di tangan bunda.

"Iqbaal ga setuju!" ucap Iqbaal kesal

"Kenapa? Urusan kerja? Lah Bang kiki lagi sibuk syuting, Aldi kemaren habis tunangan habis itu mereka mau jalan jalan, jadwal kamu kosong sampai bulan depan. Masa yang tunangan aja jalan jalan yang nikahan engga, gimana si Bal. Jangan mau kalah romantis dong dari Aldi" balas Bunda.

"Ah!!" tak sanggup lagi menahan cubitan maut yang kuatnya 3x lipat dari sebelumnya, Iqbaal malah kelepasan berteriak.

"kenapa Bal?!" tanya bunda panik.

"iya, aku setuju" Iqbaal memutar bola matanya malas dan menyetujui rencana bulan madu mendadak dari bunda.

"gitu dong" ucap bunda dan nk bersamaan dengan riang. Setelah itu mereka melakukan high five disertai senyuman penuh kemenangan.

Selesai Nk membereskan tempat makan dan mencuci piring, Iqbaal langsung pamit mengajak nk pulang dengan alasan akan mempersiapkan keperluan mereka besok.

Sesekali ia melirik nk yang terlihat dari pantulan kaca disebelah sana, perempuan di sampingnya terus menatap jendela dengan senyuman yang terukir lebar. Iqbaal ingin tersenyum namun ia juga kesal karena pencubitan bertubi tubi yang haqiqi tadi. Itu adalah sebuah penyiksaan juga pemaksaan dan sebagai seorang suami seharusnya Iqbaal yang lebih berhak menentukan. Namun kenapa malah seperti ini jadinya. Ia akhirnya berdecak kesal dan kembali fokus pada jalan di depannya.

"seneng?" ucap Iqbaal dengan sinis saat membuka pintu mobil nk.

"hoho iya dong sayang" balas nk girang sambil menunjukan serentetan giginya. Melihat Iqbaal yang masih dongkol dengan iseng nk mencium pipi Iqbaal cepat lalu berlari masuk ke arah rumah meninggalkan Iqbaal yang berdiri mematung dengan keadaan shok bahkan ia masih memegang knop pintu. Seluruh wajahnya memanas hingga menjalar ke bagian tubuh bawahnya menuju perut sampai kaki, sampai sampai untuk berkedip pun dia tidak mampu.

"Bal, kunci rumah!" teriakan nk membuat Iqbaal tersadar dan cepat cepat menuju kesana.

Tuk.. Iqbaal menjitak jidat nk yang langsung direspon dengan berteriak dan mengelus jidatnya bersamaan, padahal Iqbaal menjitak dengan lirih.

"dasar wanita penggoda" kata Iqbaal datar sembari memberikan kunci.

"apah?! Kau bilang aku wanita penggoda?!" Iqbaal mengangguk dua kali menjawab pertanyaan istrinya, "ciuman colongan tadi itu apa namanya jika bukan menggoda" kata Iqbaal lagi, ia menaikan alisnya dan menatap nk intens.

"tadi anu.." jawabnya lirih dengan pandangan ke bawah tak menatap Iqbaal, ia tak sanggup ditatap Iqbaal seperti itu, kedua pipinya memanas. Malu. Untuk kedua kalinya Nk berlari meninggalkan Iqbaal. Dan untuk kedua kalinya Iqbaal berdecak sebal, padahal niatnya kali ini membalas ciuman tadi. Ah tapi sudahlah, mungkin ia yang salah strategi, seharusnya iqbaal tak menatap seperti tadi, ia mengacak rambutnya asal dan menjatuhkan diri ke atas kasur king size nya.

"ku pikir mudah, ternyata tidak" Iqbaal masih mendecak sebal karena misinya yang gagal, ia menutup mata dengan lengan kanannya. Terbayang dibenaknya adegan drama korea antara sepasang kekasih yang saling bertatapan lalu terbuai dalam suasana dan akhirnya berciuman hangat. Nyatanya hidup tak seindah drama korea. Lagi lagi ia berdecak mengingat kenyataan yang ada.
.
.
.
Ya Allah maaf ini aku lupa T_T
Ini makanya aku upload pagi di sabtu yang cerah
Maaf banget ya :((
Ga maksud buat ingkar janji kok
Kemaren itu nyasar gitu di kota orang sampe malem terus sampe kost lupa deh rencana awal #curcol :v
Untuk permintaan maaf
Aku bakal upload
3 HARI BERTURUT TURUT

Maaf sekali lagi..

Hope you like and enjoy my story
Give your vote, comment, and dont forget to add this story to your library and reading list :)

Thx u

Modern FairytaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang