1#perkenalan

1.8K 80 6
                                    

A/N:maaf ya guardian seraphimnya kehapus(maklum tangan gak bisa diem) untu selanjutnya aku nulis cerita baru, maaf ya kalau jelek, masih pemula nih. Langsung menuju ke cerita aja deh.
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Siang hari begitu panas, di atap sebuah sekolah smp, berdiri seorang lelaki berwajah tampan, berambut coklat, dan tinggi. Dia memakai baju seragam putih biru dengan name tag devan roxio.

Eh? Sedang apa dia di sana, bukankah ini waktunya untuk bersekolah? Jawabanya hanya satu yaitu membolos.

Tiba tiba pintu penghubung atap sekolah dibuka oleh seorang gadis berambut coklat dicepol asal, baju yang berantakan(sangat), dan wajah merah menahan marah. Di name tag nya tertulis 'lusifa antha'

Gadis itu berjalan ke arah depan dan........

"A-adu-duh sa-sakit" rintih dengan. "Udah BERAPA KALI AKU BILANG HAH!!!!JANGAN BOLOS!!!" Teriak siva dengan keras sambil menjewer telinga depan.
.
.
.
"Dasar gak berubah, mau sampai kapan kau bolos?" Gerutu siva. "Sampai pelajaran matematika dihapus dari dunia ini"jawab dengan ngasal.

"Ck, kau seharusnya bisa menjaga sikapmu dengan baik, kau itu waki ketua osis" ceramah siva sambil berjalan di koridor yang sepi.

"Seperti kau tidak melakukanya saja" cibir devan. "Hey, setidaknya aku tidak pernah membolos" bantah siva. "Tapi kau selalu terlambat sekolah" tambah devan. "Tapi kan aku mengerjakan semua tugasku" tukas siva. "Sudah lah ini tak akan ada habisnya, dasar perempuan jadi jadian" ujar devan.

"Enak aja, dasar pemalas" ujar siva.
"Pemarah"
"Perut karet"
"Ceroboh"
"Bodoh"
"Kutu buku" dan bla bla bla

Semua orang yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepala. Siva yang urakan dan devan yang pemalas. Kadang mereka bingung, bagaimana bisa orang seperti mereka menjadi ketua osis. Namun, semua pikiran itu mereka tepis jauh, 'toh sekolah tidak hancur kan' pikir mereka.

Ya, siva dan devan sahabat yang tak terpisahkan.
.
.
.
"Woy jangan nglamun dong" ujar devan. Kini sekarang mereka berada di ruang osis. Hanya mereka berdua. "E-eh, siapa yang nglamun" ujar siva. "Nglamun apa? Nglamunin aku ya~" goda devan. "Ih, pede gila" ujar siva sambil memalingkan mukanya.

"Van, kalo aku pergi, janji ya jangan benci aku" ujar siva tiba tiba. "Ngomong apa sih, ngaco" ujar devan. "Ih, serius tau" ujar siva sambil mengembungkan pipinya. " iya, iya" jawab devan asal. Tanpa tau mereka akan berpisah untuk 1 minggu ke depan.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
A/N: Gimana? Jelek ya? Maaf deeh kalo jelek. Ini masih bagian yang awal. Makasih ya yang udah mau nyempetin baca cerita aku

Vomment nya di tunggu lho!

Blue roseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang