Chapter 23#'Girl' From the Heaven

395 32 3
                                    

Blue Rose

Chapter 23 : 'Girl' From the Heaven

Bulan bersinar dengan cahaya redupnya. Bintang-bintang ikut bersinar bagaikan intan-intan yang diterpa cahaya matahari. Begitu indah dan memukau. Malam paling sempurna yang pernah ada. Namun, kenyataanya tidak seperti itu.

Seorang lelaki gagah melewati jalan setapak di tengah hutan. Berbekal cahaya bulan yang redup, lelaki itu terus menyusuri jalan setapak tanpa kenal lelah. Kedua tanganya digunakan untuk menarik gerobak kecil berisi perti berukuran sedang berwarna coklat tua.

Sesekali lelaki itu berhenti untuk menyeka keringat yang mulai bercucuran dari dahinya. Cukup lama dia berjalan, dan sampailah dia di sebuah padang rumput luas dengan kuncup-kuncup bunga yang sudah siap untuk mekar di musim semi nanti.

Lelaki itu menarik gerobak menuju tengah padang rumput. Digalinya sebuah lubang berukuran sedang dengan menggunakan cangkul dari gerobaknya. Setelah itu diturunkanya peti itu dari atas gerobak.

Lelaki itu membuka penutup peti. Di dalamnya bukan perhiasan ataupun barang bekas. Namun, sesosok bayi mungil yang seperti tertidur dengan pulas. Bayi itu memiliki kulit seputih kertas dan rambut berwarna perak setelinga.

"Kau bahkan belum pernah melihat indahnya dunia ini, tapi kau sudah harus merasakan indahnya surga di dunia lain" Lelaki itu berkata dengan nada lirih seolah takut suaranya membangunkan bayi mungil itu.

Setelah puas memandang bayi itu, ditutupnya kembali peti itu. Peti itu dia letakan didalam lubang yang telah ia buat. Benar, peti berisi bayi itu dia letakan di dalam lubang. Angin berhembus kencang, seolah mencegah lelaki itu untuk melakukan tindakan selanjutnya.

"Apa yang sedang kau lakukan?"

Sebuah suara mengagetkanya. Lelaki itu berbalik dan menemukan seorang wanita tua yang sedang memandang tajam kearahnya.

"Apa kau tau, yang kau lakukan ini adalah kesalahan besar?"

Wanita tua itu kembali berbicara. Lelaki iu tetap mengambil cangkulnya dan mulai memasukan tanah untuk menimbun peti tersebut.

"Jika aku berkata dia masih hidup, apa kau akan berhenti melakukan ini?"

Lelaki itu berhenti mencangkul dan menghela nafas lelah. "Biarkan anak ku beristirahat dengan tenang, dan jangan mengganggunya" Lelaki itu berbicara tanpa mengalihkan pandanganya dari peti itu.

"Dia bahkan belum melihat dunia ini dan kau sudah mau menguburkanya? Ayah macam apa kau!" Bentak wanita tua itu dengan nada tinggi. "Berikan dia kepada ku, dank au akan melihatnya sendiri" Lanjut wanita tua itu.

Mata lelaki itu memicing tajam, "Bagaimana bisa aku percaya kepada orang yang pertama kali ku temui?" ujarnya sambil bersedekap dada. Wanita tua itu tertawa keras. "Kalau ku katakan bahwa aku berasal dari White Tower, apa kau akan percaya?"

Wanita itu menunjukan sebuah kalung dengan bandul sebuah koin perak dengan ukiran naga yang tergantung dilehernya. Lelaki itu terdiam. White Tower. Tempat bagi orang-orang yang menyimpan rahasia dunia ini. Tempat yang bahkan tidak bisa dijangkau oleh para Raja. Tempat yang bagaikan pilar keseimbangan dunia yang akan selalu di jaga oleh para dewa dan dewi dari seluruh penjuru dunia.

"Apa benar dia masih hidup?"

Secercah harapankembali muncul dari hati kecilnya. Bolehkah dia berharap bahwa dia akan bisa mendengar suara yang bahkan belum pernah didengarnaya sama sekali? Bolehkah dia berharap bisa melihat kedua bola mata indah yang tersembunyi di balik kelopak mata itu? Tanpa sadar, air mata nya telah turun melewati pipinya.

"Benar, dengan satu syarat..."

Lelaki itu menghapus air matanya dengan kasar. "Apa itu?! Akan ku lakukan apapun untuk menghidupkanya!" Tanpa sadar nada nya menjadi naik beberapa oktaf. Wanita tua itu tersenyum singkat.

"Biarkan dia tinggal bersama kami di White Tower, kami akan menjaganya sampai umur 5 tahun, setelah itu akan ku kembalikan putrimu kepada mu, bagaimana?"

Lelaki itu terdiam sejenak. sebelum kemudian kembali membuka mulutnya. "Kenapa lama sekali?" Gumanya dengan suara kecil. Wanita tua itu kembali tersenyum kecil. "Tenanglah, ketika dia kembali nanti, dia akan menjadi gadis yang akan selalu membuat mu bangga seumur hidupmu"

Lelaki itu menghela nafas pelan sebelum kemudian kembali menggali lubang yang dia tutp dengan tanah. Diambilnya peti itu dari dalam sana. Peti itu dibuka. Menampilkan wajah seorang bayi mungil yang tak berosa dengan kulit seputih kertas.

Lelaki itu mengangkat bayi itu dengan perlahan seolah itu adalah barang rapuh yang jika kau menyentuhnya saja bisa hancur berkeping-keping

"Nak, apa kau mendengarnya? Sebentar lagi kau akan bisa melihat indahnya dunia ini, jadiilah gadis paling cantik san buatlah aku bangga kepada mu suatu hari nanti. Sampai jumpa 5 Tahun lagi"

Lelaki itu menangis. Air matanya jatuh membasahi pipi bayi itu. lelaki itu menatap Wanita tua itu dengan mata yang berlinang air mata. "Kuserahkan anak ku kepadamu, kumohon jagalah dia seperti anak mu sendiri". Wanita tua itu mengambil sang bayi dan mengendongnya dengan lembut. "Tentu aku akan melakukanya"

Wanita tua itu mengusap pipi bayi itu dengan lembut. "Mulai sekarang aku akan menjadi nenek mu". Lalu Wanita tua itu berbalik dan pergi meninggalkan Lelaki itu seorang diri di padang rumput itu.

Bulan bersinar dengan terang. Menjadi saksi bisu dari awal kisah seorang gadis yang akan merubah dunia. Gadis yang akan menuntun dunia ini pada jalanya. Entah itu kedamaian ataukah kehancuran abadi.

~Kisah pertamaku, aku datang dari sana, dari tempat yang bahkan tidak akan pernah terjangkau oleh seorang manusia seperti mu, aku bukan seorang manusia. Apakah kau masih ingin mendengarkan kisahku ini?~

.

.

.

.

.

.

.

.

To Be Continued.....

[A/N] :

Halo semuanya!!! Bertemu dengan saya lagi setelah sekian lama!!!

Bagaimana kabar kalian? Kalau saya baik-baik saja dengan segudang PR yang menumpuk di sudut meja belajar dan otak yang hampir pecah karena kebanyakan PR...

Saya heran, kenapa guru sekarang itu hobi banget ngasih PR banyak-banyak?

Saya kemarin sudah kena hokum guru karena enggak ngerjain PR, hahahha

Saya disuruh keluar dari kelas bersama dengan kawan-kawan seperjuangan saya, hahaha

Yah, gak apalah, itung-itung refreshing di luar, dari pada di dalam kelas malah tidur....

Untuk jadwal update, saya akan mengupdatenya berselingan dengan cerita saya yang satunya.

Kalau waktu ini say update Blue Rose, Maka dilain waktu saya akan ganti meng update yang Trouble Maker or Perfect Lady?, dan begitu seterusnya.

Oke!! Untuk kali ini,

Sekian dari saya...

See you next time!!

Blue roseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang