Chapter 9

201K 8.7K 169
                                    

I'm comeback guys.
Oh, iya banyak yang sedih denger Prilly buta padahal kalian maunya Prilly amnesia aja.



Hmmm, aku fikir amnesia terlalu mainstream guys. Dari awal aku udah kebayang cerita ini nanti Prilly nya buta bukan amnesia. Kalau misalkan amnesia serasa seperti sinetron hehe
Kenapa bisa sampai buta? Kan yang kebentur kepalanya harusnya amnesia dong?. Sudah aku duga pertanyaan itu pasti muncul haha




Begini guys, kedua mata itu letaknya dibagian kepala jadi kemungkinan bisa mengalami kebutaan apabila benturan keras pada kepala juga mengenai syaraf mata terpenting, bayangin dong Prilly jatuh dari atas tangga terus menggelinding sampai bawah, bayangin aja disetiap tangga kepalanya terus-terusan kebentur keras dan mungkin salah satu syaraf mata terpentingnya juga ikut terbentur keras sehingga mengefek pada mata yang mengakibatkan kebutaan, seperti itu lah kira-kira. Semoga mengerti ya, kan dari awal aku udah peringatin kalau ini cerita Baper jadi ikutin aja kebaperan di tiap chapternya hehe




Kok Ali sama Bram bisa gak tau kalau Prilly buta? Kan mereka Dokter yang meriksa Prilly?.
Haha waduh pertanyaan yang bagus.
Begini guys. Mungkin Bram sama Ali hanya fokus pada luka dibagian kepala Prilly saja dan tidak terfikir pada hal yang lain sehingga mereka tidak mengetahui kalau Prilly mengalami kebutaan. Kan selama ini Prilly koma jadi mungkin mereka akan memeriksa kondisi Prilly saat Prilly udah siuman. Begitulah kira-kira hehe




Ada juga yang tanya, bahagianya kapan kak? Romantisnya kapan kak?.
Hmmm, kasih tau gak yaa? Hehe, yang jelas ikutin terus tiap chapternya biar pertanyaan itu terjawab dengan sendirinya hehe



Dan terakhir. Chapter ini dibuatkan khusus untuk @bhkejhd sesuai keinginan dia. Sempat jungkir balik mikirin idenya jadi agak lama nextnya soalnya gak nemu-nemu ide yang pas hehe
@bhkejhd semoga chapter ini sesuai keinginanmu ya, kalau gak sesuai berarti ide aku belum maksimal buat nyalurin ke tulisan ini hehe
Maklumlah aku belum sehebat penulis yang lain wkwk

Baiklah, selesai cuap-cuap gajenya hehe
Go next Chapter!!



*****


Hati Ali berkecambuk tidak percaya dengan apa yang dia dengar. Tidak terasa air matanya mengalir begitu saja. Ia menggeleng kuat dan menyesakkan dada. Dengan tangan bergetar ia membuka knop pintu ruangan Prilly. Air matanya jatuh tidak tertahankan lagi saat melihat Prilly yang begitu rapuh dengan tangisan histerinya. Memukul-mukul Randy yang berusaha menenangkannya.




"Prilly" suara Ali tercekat dan parau. Begitu sesak dan menyakitkan hatinya.




Prilly nampak terdiam mendengar suara Ali, tangannya yang sedang memukul-mukul Randy terhenti seketika. Tangisnya berubah menjadi segukan yang menyakitkan.



Dengan langkah cepat Ali berjalan kearah Prilly, hendak membawa Prilly kedalam pelukannya namun Prilly menggeleng, tangisnya kembali pecah. Ia sontak memeluk Randy dengan erat dan terisak lirih.




"Pergi! Kamu orang jahat! Pergi!" teriak Prilly histeris dan ketakutan.




Randy dan Ali saling tatap dan menggeleng. Kembali Ali menatap Prilly dengan tatapan terluka dan penuh rindu.



"Sayang, ini Aku. Ali, suami kamu" kata Ali parau dan sesak.




Prilly menggeleng kuat, ia semakin erat memeluk Randy. Tubuhnya bergetar, tatapannya kosong dan tersirat luka yang sangat dalam.




"Enggak! Pergi! Kamu jahat! Pergi dari sini!" teriak Prilly histeris. Tubuhnya semakin bergetar. Dan tangis pilu beserta kesakitannya keluar membuat hati Ali terhanyut sakit mendengarnya.



CRY WEDDINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang