Ali pulang dengan wajah penat dan begitu lesuh, seharian ini ia benar-benar banyak pikiran. Keputusan untuk menyetujui permintaan Grice tadi membuatnya gelisah, tetapi mau bagaimana lagi, kata dokter yang menangani Grice cara itu sepertinya akan berhasil menyembuhkan kejiwaan Grice yang terganggu karena sebenarnya yang Grice inginkan adalah bersamanya, jika ia selalu ada untuk Grice maka perlahan Grice akan sembuh. Pada akhirnya Ali tidak mempunyai pilihan lain selain menyetujui permintaan Grice, walau bagaimanapun ini juga salahnya, Grice menjadi gila karena ia yang sudah melukai hati gadis itu. Tetapi keputusan itu membuatnya terbebani setengah mati, bagaimana kalau Prilly sampai tau?. Ia tidak mau istrinya itu terluka. Sudah cukup selama ini ia menyakiti Prilly, sekarang waktunya ia harus membahagiakan istrinya, terlebih saat ini istrinya itu sedang mengandung buah cinta mereka. Nampaknya Ali harus merahasiakan ini semua. Semoga saja Grice cepat sembuh dan dia akan benar-benar meninggalkan gadis itu.
Ketika Ali sudah masuk kedalam rumah yang ia temukan adalah kesunyian dan kekosongan, tidak ada Prilly, ia mencari-cari keberadaan Prilly dan tersenyum lega saat menemukan Prilly sudah tertidur di atas ranjang kamar mereka, begitu pulas dan nampak cantik dengan lampu kamar yang temaram memantul pada wajahnya, ia menatap jam di dinding yang sudah menunjukan pukul 9 malam, ternyata ia pulang terlambat dari biasanya, itu dikarenakan tadi ia harus mengurusi Grice. Dengan pelan Ali berjalan kearah Prilly, ia duduk di samping ranjang lalu memandangi wajah cantik istrinya dengan nafas yang teratur karena tertidur. Tidak bisa Ali pungkiri kalau istrinya bertambah cantik ketika sedang hamil dan juga begitu menggemaskan, membuatnya semakin hari semakin mencintai istrinya itu dan selalu merindukannya disetiap detik.
Pelan-pelan, tidak berniat ingin membangunkan Prilly, tangan Ali terangkat, membelai wajah Prilly dengan lembut lalu mengusap pipinya. Betapa Ali sangat menyayangi Prilly, kemudian dengan penuh cinta ia membungkukkan tubuhnya, mengecup kening Prilly dengan penuh perasaan.
"Kakak sayang kamu" gumamnya lembut, berbisik di depan wajah Prilly, penuh cinta. Lalu dia tersenyum dan sekali lagi mengecup kening Prilly.
Ali memperbaiki posisi selimut di tubuh Prilly, dielusnya pipi Prilly dengan lembut setelah itu dia beranjak untuk mandi.
Setelah selesai mandi dan sudah menggunakan piyama tidur, Ali tersenyum melihat kearah Prilly yang sedang menggeliat kecil di tengah tidurnya, seperti bayi dan itu membuat Ali menjadi gemas. Dengan segera ia kembali duduk disamping ranjang, memandangi wajah istrinya, senyumnya berkali-kali mengembang, bahkan Ali rela seluruh waktunya di gunakan untuk memandangi wajah istrinya yang sedang tertidur, tanpa beban.
Terlalu gemas dan merindukan Prilly, Ali mengecupi wajah Prilly, tanpa ampun, begitu hati-hati agar istrinya tidak terbangun, namun nampaknya Prilly dapat merasakannya, ia setengah bangun dari tidurnya, bibirnya tersenyum, lalu tangannya melingkar di leher Ali membuat Ali terkejut dan mendongak menatapnya.
"Hmmm... Kakak nakal" gumamnya serak, suara bangun tidur. Matanya masih terpejam karena mengantuk. Sedangkan Ali tersenyum lalu mengecup pipinya.
"Kakak kangen, sayang" bisiknya lembut, penuh cinta dan itu membuat Prilly langsung membuka matanya, ia menunduk dan menemukan Ali tengah menatapnya dengan lembut.
Prilly tersenyum lalu mengelus pipi Ali, "Aku juga"
"Apa?"
"Kangen"
"Kangen siapa?"
"Kakak"
"Kakak siapa?"
"Suamiku" pipi Prilly merona, ia menggigit bibir bawahnya, masih malu-malu menyebut suamiku dan itu membuat Ali terkekeh gemas.
"Kamu itu..." dengan lembut Ali mengelus dahi Prilly, "Kenapa masih malu-malu, sayang. Kakak mencintaimu" bisiknya serak, menahan perasaan.
![](https://img.wattpad.com/cover/54594739-288-k972395.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CRY WEDDING
FanfictionKadang hati tidak sejalan dengan logika. Kadang Cinta membuat seseorang akan melakukan apapun demi cintanya walau terdengar gila. Mengejarnya penuh obsesi, bermimpi menikah dengannya dan hidup bahagia bersamanya adalah impian semua orang yang memili...