Menjadi Ibu muda, itulah yang Prilly rasakan saat ini. Sudah hapir sebulan dia usai bersalin, saat ini kondisi Prilly sudah mulai membaik dan sekarang ia bisa mengurus Leo sendiri. Ali memberikan suster pengasuh untuk Leo karena melihat kondisi Prilly yang belum stabil usai melahirkan, padahal Prilly menolak, ia bisa mengurus Leo sendiri, dia akan berusaha, hanya saja Ali tidak mengizinkannya.
Tetapi kemarin malam istrinya itu meminta agar saat ini Leo dia yang mengurus sendiri, awalnya Ali menolak karena ia tidak mau istrinya kelelahan, tetapi mendengar rengekan istrinya kemarin malam dan mengancam tidak akan memberikannya jatah 'malam' ketika dia sudah benar-benar pulih dari masa persalinannya, membuatnya menyerah. Akhirnya dia memperbolehkan Prilly sepenuhnya mengurus Leo dengan catatan suster pengasuh tetap membantunya.
Dan disinilah Prilly saat ini, di kamar mandi sedang memandikan Leo, dia bersenandung dan Leo begitu lincah di dalam bak mandinya, dia tertawa saat Priily menciumi pipi gembulnya dengan gemas. Anaknya sangat aktif walau baru berumur 1 bulan, Leo tumbuh dengan cepat, tubuhnya yang gempal membuatnya terlihat seperti bayi berumur 3 bulan, pipinya sangat chubby sehingga membuat siapa saja tidak tahan kalau tidak menghadiahi ciuman gemas, akan tetapi kesan tampan dan mempesona Leo begitu terasa kental sekali.
"Sayang..."
Prilly menoleh ketika mendengar suara suaminya. Ia mendapati Ali sudah berdiri diambang pintu kamar mandi sambil mengucek matanya, ia tersenyum.
"Sudah bangun?" Tanya Prilly lembut.
Ali mengangguk sambil tersenyum, ia menguap kecil lalu menghampiri istrinya yang sedang sibuk memandikan Leo. Dikecupnya puncak kepala Prilly kemudian ia duduk di samping Prilly.
"Anak Daddy pagi-pagi sudah mandi" dia mengecup pipi Leo yang membuat anaknya itu terkikik.
Prilly lalu dengan segera menyelesaikan pekerjaannya memandikan Leo. Ali mengambil handuk yang tergantung di sampingnya kemudian dililitkannya pada tubuh mungil Leo.
"Sudah selesai" Ali kemudian membawa tubuh Leo kedalam gendongannya. Ia kemudian menatap Prilly dengan intens, dahi Prilly menyeringit tidak mengerti, tidak lama kemudian ia baru menyadari kalau pakaian yang ia kenakan juga ikut basah saat memandikan Leo sehingga memperlihatkan lekuk tubuhnya.
Ali mendekat kemudian mengecup kecil bibir Prilly. "Mommy...Mommy sexy.." dia berbisik tepat ditelinga Prilly. Membuat Prilly menggeliat kecil, tubuhnya meremang.
Namun detik berikutnya mata Prilly melotot kesal, suaminya tiba-tiba saja mentertawakannya. Dia heran dan bingung.
"Hahaha... sayang, pipi kamu merah, seperti...hmm... ya... apa itu...hmm aahh.. tomat" kata Ali yang sungguh membuat Prilly jengkel.
"Ish! Kakak nyebelin!" Prilly merajuk kemudian mengambil alih Leo dalam gendongan Ali. Dia berlalu pergi meninggalkan Ali yang sedang terkekeh di kamar mandi.
Prilly kesal bukan main, ia mengomel sendirian sambil memakaikan pakaian Leo, sedangkan Leo nampak sesekali tertawa melihat tingkah Mommynya.
"Leo, kok ngetawain Mommy. Mommy tuh kesel tau sama Daddy kamu" kata Prilly cemberut. Leo yang tidak mengerti apa maksud Mommynya dia memerhatikan Prilly dengan lekat.
"Masa pipi Mommy dibilang kaya tomat. Kan jahat" Prilly cemberut, namun Loe malah menyeloteh tidak jelas seolah membawa Mommynya untuk berbicara.
"Iya, sayang. Daddy tuh, pagi-pagi bikin Mommy Badmood aja, harusnya pagi-pagi tuh bikin seneng kek...eh ini malah bikin kesel, kan nyebelin ya nak, dasar Daddy tuh..." omelan Prilly terhenti saat sebuah tangan sudah melingkar diperutnya. Dia menoleh dan cemberut saat melihat suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CRY WEDDING
FanfictionKadang hati tidak sejalan dengan logika. Kadang Cinta membuat seseorang akan melakukan apapun demi cintanya walau terdengar gila. Mengejarnya penuh obsesi, bermimpi menikah dengannya dan hidup bahagia bersamanya adalah impian semua orang yang memili...