16. Sejarah yang Mengerikan

380 24 1
                                    

"Jadi, semua orang disini penyihir?"

Kami berjalan bedampingan melewati jalan yang lebih besar setelah melewati gang kecil tadi. Suasana disini sedikit aneh, rasanya seperti baru saja turun hujan, jalannya seperti basah tapi tidak ada air yang menggenang. Lu Han menyelipkan jari-jarinya di saku jaket miliknya seperti sama-sama merasakan kesejukan disini. Aku masih tidak percaya dimana aku sekarang, entah dunia lain dari bumi ini, entah bagian lain dari dunia ini. Aku seperti berada dalam mimpi gadis kecil yang berharap bertemu dengan penyihir yang akan mengabulkan semua permintaanya.

"Ya, hampir semuanya" jawabnya ramah.

Aku sampai sekarang masih belum bisa menerima kalau pria disampingku ini sempat mengacuhkanku tempo hari, membuatku berpikir kalau sudah tidak ada harapan, karena sekarang dialah satu-satunya orang yang memberiku harapan. "selain penyihir, disini ada garde dan peri"

"Peri? Jadi maksudmu mereka benar-benar ada?" Aku tahu dari suaraku ini aku merasa sangat antusias, aku seperti Alice yang masuk ke dalam dunia wonderland, bukan hanya sekedar gadis kecil yang sedang bermimpi. Aku tahu aku berada di tempat dimana paling dicari di dunia ini.

"Sebenarnya sejak berkembangnya zaman, keberadaan mereka sudah semakin tidak diketahui, di tempat ini kita hanya dapat menemukan puluhan Peri, tidak begitu banyak, mereka lebih nyaman bersembunyi, kata Ayahku populasi Peri lebih banyak berada di bagian utara bumi, dan bagian selatan Eropa. Di Asia tidak begitu banyak Peri bisa tinggal"

Aku mengangguk, seperti sedang di dongengkan "lalu bentuknya superti apa?" Tanyaku penasaran. Dulu ketika kecil -bahkan sampai sekarang- aku suka melihat film dengan tema peri-peri yang cantik. Sekarang? Aku berada di Heks Verden, tempat yang akan memberikanku kebenaran dengan keberadaan makhluk-makhluk itu. Aku rasa.

"Kau tidak akan pernah tahu bentuk aslinya, karena mereka bisa berubah menjadi seperti yang mareka mau, seperti hewan, tanaman yang tumbuh, bahkan gadis cantik" Lu Han melirik dua gadis pejalan kaki. Salah satunya mengenakan payung berwarna merah muda dan yang satu lagi merapat ke gadis yang membawa payung, mereka berdua tertawa riang sepanjang berjalan kemudian menyapa Lu Han.

"Hi, Lu Han" sapa mereka berbarengan, dengan suara lembut dan senyumnya yang manis.

"Hey" Lu Han membalas.

"Apa mereka peri?" Tanyaku berbisik.

"Entahlah," Lu Han menaikkan bahunya "tapi setahuku peri akan memberikan sedikit sihir untuk memberitahu kalau mereka itu peri" Lu Han menjelaskan.

Memang sihir seperti apa? Apa mereka akan tiba-tiba terbang? Menghilang? Ini membuat ku pensaran, aku menoleh sebentar kearah dua gadis tadi dan memperhatikan mereka dengan cermat. Aku menemukan sesuatu yang aneh pada langkah kaki mereka, membuat aku terhenti untuk membalikan badan. Kedua gadis itu meninggalkan jejak kaki yang berbeda, gadis yang memegang payung memunculkan jejak kaki bersalju, sedangkan temannya memunculkan bunga yang indah setiap ia meninggalkan langkahnya. Aku tidak bisa berkata apa-apa. Apa itu sihir? Jadi mereka peri?

"Hey, Ana ayo cepat" aku mengerjapkan mata mendengar Lu Han memanggil, seperti terdasar dari lamunan. Aku berlari kecil mengejar Lu Han dan tersenyum kearahnya menunggu penjelasan Lu Han lagi, tapi sepertinya ia lebih memilih diam dan membiarkanku berimajinasi sendiri.

"Lalu kalau yang satu lagi?" Aku membuat Lu Han kembali bercerita.

"Garde? Mereka manusia biasa tapi mereka tahu keberadaan kami, mereka melindungi kami dari orang luar yang mencari tahu tentang kami, jika Garde sudah mengabdikan hidupnya dia bisa saja belajar sihir dari kami" Aku mendengarkan cerita Lu Han dengan baik "hanya saja Garde kami hanya sedikit yang murni manusia biasa kalau pun ada akan segera di ambil oleh para vampir dan anak-anak mereka" Lu Han melanjutkan.

Anabelle & The Golden Compass Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang