Hidupmu Hidupku

2.1K 122 30
                                    

SIVIA menatap kosong pada sepiring nasi goreng udang di hadapannya. Ia hanya mengaduk-aduk tanpa berminat untuk memakannya sama sekali. Kilasan percakapan Gabriel dan Alvin yang tak sengaja di dengarnya tadi, sungguh mengganggu pikirannya.

"Have you fallen for her?" Gabriel bertanya pada Alvin, masih dengan tertawa-tawa.

Alvin menatap Gabriel sesaat sebelum kemudian menghela nafas pelan. "Sebenernya, Yel..." mulai Alvin. "Totally, you're right..."

Gabriel menaikkan sebelah alisnya, isyarat meminta Alvin melanjutkan penjelasannya.

"Sepertinya, gue emang suka sama dia."

Gabriel tersenyum lebar mendengar ucapan Alvin. "Bilang dong.."

Alvin mengangkat bahunya. "Ga segampang itu lah.."

"Kenapa?"

Alvin tersenyum miring, "You know me more than whoever."

"Hmmm..."

"Gue sayang.. sayang banget sama dia, tapi yaaa...." Alvin menggantungkan kalimatnya.

"Lo takut bakal nyakit-, Eh, Bia?"

Sivia tergagap mendapati dirinya tertangkap basah menguping pembicaraan Gabriel dan Alvin. "Eh.. Gu-gue, cuma mau bilang, makan malemnya udah siap."

Sivia menghembuskan napas panjang. Tak sadar bahwa tindakannya barusan menarik perhatian dua orang yang saat ini masih duduk bersamanya di meja makan. 'Dia siapa sih yang di bicarakan?'

"Lo kenapa, sih?" tanya Gabriel

"..........."

"Biaaa.."

"Hah?"

"Lo kenapa?"

"Eh? Kenapa emang? Gue nggak pa-pa kok."

"Bohong."

"Serius.."

"Kalo nggak pa-pa, makan dong!"

"Udah kenyang."

Gabriel menghela napas lalu melempar pandangan pada Alvin yang duduk di sampingnya. Alvin hanya menggeleng. Tak mengerti juga dengan sikap aneh Sivia.

"Sejak kapan melototin makanan doang bisa bikin kenyang?" tanya Alvin tiba-tiba.

Sivia cemberut, "Siapa yang melotot?"

"Nah, yang dari tadi cuma diem sambil melototin makanan siapa? Nanya lagi."

"Gue nggak melotot."

"Iya, lo ngelamun."

"Gue nggak melotot dan gue juga nggak ngelamun." Ucap Sivia sebal.

"Terus lo ngapain?"

"Yah-yahh.. gue makan."

"Yaudah, makan."

"Yaudah."

Dengan muka masam Sivia menyendok nasi di piringnya penuh-penuh lalu mengunyahnya hingga pipinya menggembung. Alvin hanya menatapnya cuek, sementara Gabriel tersenyum geli melihat kejadian itu. Alvin memang tidak bisa bersikap manis untuk menunjukkan perhatiannya. Tapi justru hal ini malah membuat Sivia menuruti kemauan Alvin. Syukurlah.

***

Ada satu waktu dimana kamu akan melupakan banyak hal karena satu hal, yaitu cinta. Begitu juga yang saat ini di alami oleh gadis yang tengah duduk diam di depan meja belajarnya. Satu-satunya aktifitas yang di lakukannya sejak hampir dua jam yang lalu adalah menatapi layar laptopnya yang menampakkan sebuah halaman akun twitter dengan nama pengguna @AlvinMandala.

One Piece of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang