Part 15

1.8K 150 3
                                    

"Bunda ngapain sih ngobatin mereka?! Biarin aja!"ucap Viny saat melihat Bundanya yang sedang mengobat luka-luka yang terdapat di wajah dan tubuh Maul, Kinan dan Hamids bekas tawuran tadi siang.

"Sayang gak boleh gitu ah. Ayo sini bantuin"ucap Bunda lembut dan menyuruh Viny membantunya.

"Gak mau! Biarin aja lukanya! Biar infeksi terus bikin kapok mereka!"ucap Viny ketus. Maul berdiri lalu mendekati Viny yang berada di tangga dengan langkah yang sedikit tertatih

"Sorry"ucap Maul pelan. Viny memalingkan wajahnya lalu melipatkan kedua tangannya di depan dadanya. Kinan, Hamids dan Boby saling pandang lalu ikut berdiri dan menghampiri Viny.

"Iya maafin kita ya Vin"ucap Kinan.

"Ini yang terakhir deh beneran!"ucap Hamids.

"Iyaa Vin maafin dong" sekarang giliran Boby.

"Kita gak akan janji lagi sama lo karna kita tau lo gak akan mau nerima janji kita lagi tapi sumpah deh yang tadi itu yang terakhir dan kita bakal fokus ke pelajaran mulai sekarang"jelas Maul. Viny menoleh ke arah mereka berempat.

"Bener?"tanya Viny.

"Beneran!"

"Gak akan bolos lagi?"tanya Viny

"Gak akan!"

"Gak akan tawuran lagi?"

"Gak akan!"

"Akan ikut belajar di sekolah dan gak buat masalah?

"Iyaaa!"

"Gak akan ngerokok lagi?"

"Gak...... Bisa kalau itu" Viny menatap malas ke arah mereka yang sedang cengengesan.

"Oke gue masih tolerin yang terakhir"ucap Viny.

"Jadi lo maafin kita?"tanya Kinan. Viny mengangguk.

"Ah Pinyyy kesayangan gue makasih ya"ucap Hamids sambil memeluk Viny lalu diikuti Kinan, Maul dan Boby

"VINY PAKE V BUKAN P!"ucap Viny kesal.

"Bodo amat hahaha" Viny mendengus malas lalu kemudian ia tersenyum. Dia memang tak pernah bisa marah lama-lama kepada empat pemuda tampannya ini.

"Jadi siapa yang mau di obatin lukanya sama gue?"tanya Viny saat pelukan mereka terlepas.

"Gue!"ucap Kinan cepat.

"Heh luka lo kan udah di obatin sama Bunda! Gue nih belum! Gue aja Vin"ucap Hamids.

"Wey lo juga udah di obatin sama Boby. Gue nih belum sama sekali"ucap Maul tak mau kalah.

"Gue pokoknya!"

"Gue!"

"Gue!"

"Gue!"

Viny dan Boby saling pandang lalu menggidikan bahunya malas mendengar mereka debat. Sedangkan Bunda yang berada tak jauh dari mereka menggelengkan kepalanya pelan sambil tersenyum. Dari kecil sampai remaja sekarang mereka tetap sama, tidak akan betah berlama-lama marahan. Beliau sangat senang melihat persahabatan mereka yang masih tetap awet sampai sekarang.

"Semoga akan seperti ini terus ya Tuhan. Jangan sampai pisahkan mereka"doa Bunda.

***

Kinan, Boby, Hamids dan Maul benar-benar menepati ucapannya. Mereka tidak pernah lagi membolos pelajaran, tidak ikut tawuran dan juga tidak membuat masalah di sekolah. Guru-guru mereka terheran melihat perubahan keempat murid specialnya itu namun tetap bersyukur karna mereka berempat mau berubah.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang