Part 20

1.9K 153 10
                                    

"Viny!"

Viny yang sedang berjalan dilorong sekolahnya berhenti dan menoleh ke belakang saat mendengar namanya dipanggil. Julian berlari mendekati Viny yang sudah berhenti.

"Viny... gue mau minta maaf soal kemarin. Gue...." Viny mengangkat tangannya memotong ucapan Julian.

"Gapapa. Gue udah lupain, anggap gak terjadi apa-apa aja ya"ucap Viny tersenyum tipis.

"Tapi gue ngerasa bersalah Vin. Sumpah gue gak bermaksud buat..."

"Udahlah Ian. Gue bener-bener gak mau bahas yang kemarin"potong Viny lagi dengan nada sedikit kesal. Saat Julian ingin membuka mulutnya ia melihat Kinan yang berdiri disamping Viny lalu merangkul bahu Viny.

"Gak usah gangguin Viny kalau lo gak mau luka di wajah lo nambah lagi"ucap Kinan,dingin. Julian menatap tajam ke arah Kinan dan mengepalkan kedua tangannya. Kinan melirik ke arah tangan Julian lalu melepaskan tangannya dari bahu Viny. Julian melangkah mendekati Kinan lalu menarik kasar kerah Kinan namun Kinan hanya menatap datar ke arah Julian.

"Julian Kinan ud...."

"Ada apa ini?!"ucap Pak Diman saat melihat Julian dan Kinan. Julian melepaskan tangannya sedangkan Kinan langsung membereskan kerah seragamnya.

"Gak ada apa-apa kok Pak. Saya permisi mau ke kelas. Yuk Vin"ucap Kinan yang langsung menggandeng tangan Viny dan menariknya pergi

"Julian kalian tadi berkelahi hah?"

"Ga kok Pak. Tadi cuman ada sedikit kesalah pahaman"jawab Julian mencoba tenang. Pak Diman menatap Julian dengan tajam.

"Ya sudah kamu sana ke kelas. Bentar lagi bel" Julian mengangguk sopan lalu pergi menuju kelasnya.

***

Suasana di kantin sekolah masih sama. Masih selalu penuh dengan murid-murid yang sudah kelaparan dan menanggung kebosanan sejak jam pertama dimulai tadi pagi. Namun hari ini ada yang berbeda, jika biasanya 4 pemuda brandalan sekolah ini hanya duduk berempat sekarang mereka harus merelakan untuk membagi duduknya untuk 5 perempuan cantik yang 2 di antara mereka sudah menjadi milik 2 pemuda itu.

"Ya ampun gue mimpi apa sih bisa semeja sama anak brandalan gini?!"gumam Ve.

"Gue denger ya! Emangnya gue mau semeja sama lo hah?!"ucap Kinan nyolot.

"Lo berdua bisa gak sih kalau ketemu gak adu bacot? Bosen gue dengernya!"ucap Maul kesal.

"Dia duluan!"ucap Ve dan Kinan berbarengan sambil menunjuk satu sama lain lalu mereka berdua melengos malas.

"Saling jatuh cinta aja baru tau rasa dah"ucap Maul. Sedangkan yang lain hanya menggelengkan kepalanya melihat kelakuan Ve dan Kinan.

"Amit-amit gue jatuh cinta sama anak brandalan hii"gidik Ve.

"Heh karma berlaku ya! Awas aja lo tiba-tiba jatuh cinta sama gue"ucap Kinan,sewot.

"Heh lo berdua berisik ya. Udah nih makan"ucap Hamids yang baru saja datang sambil meletakkan semua pesanan mereka.

"Kayanya yang bakal nyusul gue sama Hamids lo deh Nan. Cepet tembak ya Venya biar gantian lo yang traktir kita"ucap Boby tersenyum tengil.

"ASTAGA GAK MAU GUE!"

"Kalau ngomong gak usah ngaco Bob!"ucap Kinan melemparkan sendok ke arah Boby namun langsung ditangkap dengan cepat oleh Boby.

"Nyante bos"ucap Boby tertawa.

"Udah udah. Mending makan, nanti keburu bel masuk"lerai Viny. Mereka pun akhirnya mulai makan walaupun Ve dan Kinan lebih sering berantemnya daripada makan. Maul menjulurkan tangannya ingin mengambil sambal yang ada di depan Viny namun saat ingin mengambilnya ada tangan lain yang juga ingin mengambilnya.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang