Part 23

1.6K 149 2
                                    

"Kinan!!"teriak Viny cepat-cepat menarik Kinan menjauh dari Maul. Maul memegang pipinya yang dipukul Kinan lalu bangkit dan menatap Kinan.

"Lo apaan sih?! Gue baru dateng juga"ucap Maul kesal. Ia tak terima tiba-tiba Kinan memukulnya seperti itu.

"Gak usah pura-pura gak tau!!"bentak Kinan.

"Kinan!!"bentak Viny. Kinan langsung terdiam dan menatap Viny yang menggelengkan kepalanya.

"Pliss"mohon Viny. Kinan melemaskan tangannya yang terkepal lalu ia mengatur nafasnya yang menggebu karna emosinya

"Ada apaan sih? Gue salah apaan?"tanya Maul bingung dan sedikit kesal karna pukulan Kinan. Viny membalikkan badannya menatap Maul.

"Ga ada apa-apa kok"jawab Viny tersenyum sedikit dipaksakan. Maul tertegun menatap wajah Viny yang kusut. Hidung yang memerah, mata yang bengkak dan juga sisa air mata yang masih ada di pipinya.

"Lo kenapa?"tanya Maul pelan menatap Viny. Viny langsung menunduk dan menggelengkan kepalanya. Hamids mendekati Maul lalu memukul wajah Maul.

BUG

"Lo masih bisa ngomong kenapa?! Cih!" Maul mengusap kasar darah yang mengalir di sudut bibirnya. Ia menatap tajam ke arah Hamids

"Ck ini apaan sih maksudnya? Gue salah apaan hah?!"geram Maul mengepalkan kedua tangannya. Hamids mencengkram kerah Maul.

BUG
BUG

Hamids memukul wajah Maul beberapa kali dan membuat Maul jatuh tersungkur lagi. Maul berdiri dan membalas pukulan Hamids.

"Hamids Maul!! Udah!!"teriak Viny memisahkan Hamids dari Maul. Ia memeluk erat tubuh Maul yang ingin kembali menghajar Hamids.

"Udah pliss udah. Aku gak suka kalian berantem gini"isak Viny. Boby yang sedari tadi diam pun langsung menenangkan Hamids yang masih emosi.

"Mereka berdua yang duluan Vin. Aku gak tau apa-apa tiba-tiba di pukul kaya gini"ucap Maul emosi.

"Nan!"ucap Boby menahan tubuh Kinan yang ingin melangkah maju mendekati Maul.

"Vin kenapa sih lo tetep ngebelain dia?! Dia udah bikin nangis lo!"ucap Hamids geram.

"Maksud lo apaan hah?! Kapan gue bikin Viny nangis?!"teriak Maul ingin maju mendekati Hamids namun tubuhnya di tahan oleh Viny. Viny melepaskan pelukannya lalu berbalik menghadap Hamids.

"Karna Maul gak salah apa-apa! Aku yang salah!"teriak Viny.

"Ini kenapa jadi pada teriak-teriak gini sih!"ucap Boby berjalan ke tengah-tengah mereka.

"Sekarang pada tenangin diri dulu masing-masing. Lo berdua mending pulang ke rumah masing-masing, redain emosi lo berdua dulu baru boleh balik ke sini!"perintah Boby menunjuk Kinan dan Hamids yang masih terlihat emosi. Boby lalu mengalihkan pandangannya ke arah Viny.

"Kamu Vin. Kamu lebih baik masuk kamar. Istirahatin badan dan pikiran kamu. Gak usah nyalahin diri sendiri. Di sini gak ada yang salah"

"Dan lo Dyo gue mau ngomong sama lo"ucap Boby menatap Maul yang juga sedang menatapnya.

"Ngapain malah pada diem hah?!"ucap Boby keras membuat Viny langsung pergi ke lantai atas menuju kamarnya. Sedangkan Kinan dan Hamids langsung mengambil kunci motor mereka masing-masing lalu pergi dari rumah Viny.

"Bob sebenernya ada apa sih?"tanya Maul kepada Boby saat terdengar mesin motor Kinan dan Hamids menyala

"Lo jadian sama Yona?"tanya Boby. Maul langsung terdiam.

"Lo tau dari mana?"tanya Maul tidak menjawab pertanyaan Boby. Boby menghela nafas panjang.

"Viny. Dia di telfon Yona"ucap Boby. Maul berdiri mematung.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang