Part 30 [B]

2.1K 167 15
                                    

Saat sudah sampai di basemant tidak terlihat seorang pun hanya berjejer mobil-mobil mewah milik para pengunjung cafe ini.

"Sialan. Di kerjain nih gue"gumam Viny ia membalikkan badannya ingin kembali namun terhenti karna ada yang memanggil namanya.

"Halo Viny. Hahh ku kira kamu gak akan ke sini"ucap Okta. Viny memutar tubuhnya lalu menatap Okta.

"Lo siapa?"tanya Viny bingung, ia tak pernah merasa kenal dengan gadis di depannya. Okta mendekat ke arah Viny dan menyodorkan tangannya.

"Kenalin aku Okta...." Viny menerima tangan Okta.

"....Sepupunya Mario"lanjut Okta tersenyum sangat manis. Viny membulatkan kedua matanya.

"Aw!"ringis Viny saat merasakan tangannya di remas kuat oleh Okta.

"Kamu pasti kenal Mario kan? Iya Mario yang sekarang di penjara gara-gara kamu!"ucap Okta tajam.

"Itu bukan salah gue. Dia yang salah!"balas Viny tak kalah tajam. Okta melepaskan tangannya lalu tertawa sinis.

"Mario gak pernah salah! Lo yang salah!"ucap Okta mengeluarkan sebuah pisau. Viny melotot kaget melihat pisau tajam yang mengacung di hadapannya.

"Lo harus dapet balasannya Viny"ucap Okta tajam. Viny mundur perlahan mencoba menghindari pisau itu. Ia membalikkan badannya dengan cepat dan berlari menjauh.

Bruk!

Viny menabrak tubuh seseorang lalu ia mendongakkan kepalanya.

"Ve!"ucap Viny senang. Ia merasa ada seseorang yang akan melindunginya.

"Hai Viny"ucap Ve tersenyum manis. Viny terdiam melihat senyum Ve, ada yang tak beres. Belum sempat ia berpikir jenih, tubuhnya sudah di balikkan menghadap Okta dan tangannya di tahan oleh Ve di belakang.

Ya! Selama ini yang membantu Okta adalah Ve. Musuh dalam selimut, orang yang tak pernah terpikirkan akan berbuat seperti ini.

"Ah hai Ve. Akhirnya lo datang, tadi dia mau kabur tuh"ucap Okta.

"Sekarang gak akan kabur. Cepet beresin deh sebelum ada orang dateng"ucap Ve. Viny termenung dan tak percaya bahwa sahabatnya yang sudah ia percaya melakukan seperti ini.

"Ve.."ucap Viny pelan.

"Kenapa? Lo gak percaya? Hahhh gimana ya? Lo itu bego sih. Gue gak ngerti kenapa semua orang itu suka sama lo padahal lo cuman cewek lemah yang gampang di bohongin"ucap Ve.

"Semua orang selalu muji lo dari guru sampai murid di sekolah bahkan Gre pernah bilang kalau dia pingin punya kaka kaya lo. Lo bisa bayangin gimana sakitnya gue ngedenger adik gue ngomong begitu?!" Viny meringis pelan saat Ve mencengkram erat tangannya.

"Dan gue benci 4 brandalan di sekolah yang selalu ngelindungi lo dan manjain lo segitunya. Gue cinta sama Kinan Vin! Tapi dia gak pernah liat gue, Kinan selalu ngeliat lo!! Gue benci!!"

"Jangan berpikir gue gak tau apa-apa tentang lo. Gue tau kok semuanya, apalagi hubungan lo dan Maul...." Viny terdiam kaku mendengar ucapan Ve.

"Ah iya satu lagi. Gue tau kok apa yang lo lakuin di toilet sama Maul tadi.."bisik Ve tersenyum penuh kemenangan. Tubuh Viny langsung bergetar ketakutan.

"Yah Ota dia ketakutan tuh"ucap Ve meledek. Okta tersenyum sinis lalu mendekat ke arah Viny.

"Ratu Vienny Fitrilya...."

Jleb

Viny membulatkan matanya saat merasakan pisau itu menusuk perutnya. Rasa nyeri itu langsung menjalar ke seluruh tubuhnya.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang