Part 27

1.8K 151 7
                                    

Seorang gadis cantik terlihat sedang duduk di kursi besarnya. Ia mengetuk-ngetuk jarinya ke meja seperti menunggu sesuatu. Tak lama kemudian telfon yang berada di mejanya berdiring, ia pun langsung mengangkatnya.

"Malam tahun baru. Cafe D'cosmo. Lo bisa jalanin rencana di sana" suara lembut dari sebrang telfon membuat Okta tersenyum senang.

"Oke. Thanks informasinya"

"Inget jangan sampai ada yang tau gue ikut campur masalah ini"

"Iya lo tenang aja. Mereka pasti akan ngira Julian yang udah bantuin gue. Identitas lo aman"

"Gue pegang ucapan lo" sambungan telfon pun terputus. Okta menyimpan kembali telfonnya dan menatap sebuah foto yang berada di meja.

"Mario dendam kamu akan terbalas sebentar lagi"

***

Boby mengucek-ngucek matanya saat mendengar suara sebuah piano di mainkan. Ia melirik ke arah jam yang berada di meja samping tempat tidurnya. Jam 02.30 pagi, ia sempat terdiam dan merasakan bulu kuduknya berdiri, siapa yang malam-malam begini bermain piano. Ia menyandarkan punggungnya lalu menoleh ke arah kasur di sebelahnya. Maul masih tertidur lelap dengan nyaman.

"Duh gue liat jangan ya?"gumam Boby bingung. Sebenarnya ia takut namun rasa penasarannya membuat ia bangkit dan keluar dari kamar.

"Viny?"panggil Boby saat melihat Viny yang sedang menunduk di depan piano. Viny mendongak dan menatap Boby.

"Boby kok bangun? Aku ganggu ya?"tanya Viny. Boby melangkahkan kakinya menghampiri Viny lalu duduk di sampingnya.

"Gak kok. Aku kaget aja tadi ada suara piano malem-malem gini. Kamu kenapa bangun jam segini?"

"Gak bisa tidur"ucap Viny memainkan jarinya lagi di atas tuts piano.

"Kenapa? Lagi banyak pikiran?"tanya Boby. Viny menggeleng. Boby menghela nafas lalu ikut memainkan jarinya di atas tuts piano.

"Udah lama gak main berdua ya"gumam Viny. Boby mengangguk dan tersenyum.

Mereka pun akhirnya larut dalam permainan mereka berdua. Melody mengalun dengan indah dan membuat siapa pun yang mendengar pasti menjadi tenang.

"Hh" Viny menyandarkan kepalanya di bahu Boby lalu memejamkan matanya.

"Makasih Bob"

"Makasih untuk?"tanya Boby menaikkan sebelah alisnya. Viny menegakkan tubuhnya lalu menatap Boby.

"Semuanya. Semua yang udah kamu dan yang lain kasih ke aku. Termasuk kasih sayang kalian selama ini"ucap Viny. Boby tersenyum lalu mengecup kening Viny.

"Sama-sama adik kecil" Viny
tersenyum lalu memeluk tubuh Boby. Merasakan kehangatan yang ia selalu suka dari tubuh Boby.

***

Jam 04.30 pagi.
Kinan yang sedang tertidur lelap dan bermimpu indah terpaksa harus terbangun karna ada seseorang yang mengguncang-guncangkan tubuhnya.

"Apaan sih Vin? Masih pagi juga"ucap Kinan yang masih memejamkan matanya.

"Kinan bangun! Temenin aku jogging!"ucap Viny. Kinan menutup telinganya dengan bantal.

"Gak ah ngantuk. Tuh Hamids aja"ucap Kinan.

"Maunya sama Kinan!! Ayo dong temenin!!"ucap Viny menarik bantal yang menutupi telinga Kinan.

"Ngantuk Vin" Viny melipat kedua tangannya dan memasang wajah ngambek.

"Kinan aku ngambek nih!" Kinan yang mendengar itu langsung terpaksa bangun dan mengerjapkan matanya.

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang