Viny menunduk ketakutan saat Mario mengeluarkan pisau dari belakang sakunya. Mario yang melihat itu langsung mendekati Viny dan mengangkat dagu Viny.
"Loh kenapa? Kok gak teriak-teriak lagi?"tanya Mario ia menempelkan pisaunya di pipi Viny.
"Gimana ya reaksi 4 pangeran lo kalau gue goresin pisau ini ke pipi lo? Kayanya bakal seru deh" Setelah itu Mario mulai menggoreskan pisaunya. Viny memejamkan matanya saat merasakan bagian tajam pisau mulai menggores pipinya.
"Sshh"desis Viny merasa sangat perih dibagian pipinya. Mario tersenyum puas melihat sebuah goresan yang cukup panjang dan mengeluarkan cukup banyak darah di pipi Viny.
"MARIO KELUAR LO!!" Mario menegakkan tubuhnya lalu menyimpan pisaunya di meja. Ia menatap jam di pergelangan tangannya.
"Wah udah dateng. Mereka gerak cepat ya kalau urusannya udah menyangkut lo"ucap Mario kepada Viny. Viny hanya diam, ia masih berusaha menahan perih di pipinya.
BRAK!
Viny langsung menunduk saat pintu di dobrak oleh Kinan. Ia hanya tidak ingin membuat keempat pemuda itu semakin khawatir karna pipinya yang berdarah."Well see orang yang ditunggu sudah datang"ucap Mario menyambut keempat pemuda yang terlihat sangat berantakkan. Mata mereka menyala penuh emosi menatap Mario.
"Lepasin Viny!!"ucap Kinan tajam.
"Urusan lo sama kita, bukan sama dia!"
"Gue tau. Tapi gimana ya sahabat lo cantik sih gue kan jadi pingin main-main sama dia"ucap Mario.
"Bajingan lo!"sentak Maul lalu berlari menuju Mario namun dengan sigap anak buah Mario menghalanginya. Terjadilah perkelahian antara Maul Boby Kinan dan Hamids dengan anak buah Mario.
"Jangan nunduk terus dong sayang. Liat deh di depan ada tontonan rame"ucap Mario mengangkat dagu Viny. Viny akhirnya meneteskan air matanya saat melihat perkelahian di depannya. Ia paling tidak suka jika harus melihat wajah tampan sahabatnya terdapat luka dan darah seperti itu.
BUG
Maul memukul wajah salah satu anak buah Mario sampai membuat orang tersebut jatuh tersungkur. Saat ia ingin membantu Kinan matanya tak sengaja melihat ke arah Viny yang juga sedang menatapnya. Ia terhenyu saat melihat tatapan mata Viny yang menyiratkan ketakutan dan juga kesedihan, Maul langsung tersentak saat melihat darah yang mengucur dari pipi Viny. Rahangnya mengatup keras, matanya menyalang tajam ke arah Mario yang sedang fokus ke arah perkelahian 3 temannya yang lain.
"BRENGSEK! LO APAIN VINY HAH?!"teriak Maul dan memukul Mario yang tidak siap menerima pukulan. Maul memukul wajah Mario kalap, emosinya benar-benar keluar, berani-beraninya Mario menyentuh dan melukai gadis yang ia dan sahabatnya jaga selama ini. Boby yang melihat Maul kalap langsung menghampirinya dan menahan sahabatnya sedangkan Hamids berlari mendekati Viny untuk membuka ikatannya.
Namun bukannya berhasil menarik Maul, Boby malah mendapat satu pukulan dari Maul.
"Aish"ringis Boby mengusap hidungnya.
"Vin maafin gue. Ini salah gue"ucap Hamids menarik tubuh Viny kedalam pelukannya. Viny menangis dalam pelukan Hamids, mengeluarkan semua yang ia rasakan sedaritadi.
"Beh cukup! Dia udah pingsan!"ucap Kinan menarik tubuh Maul menjauh dari Mario yang sudah tak sadarkan diri.
"Lepasin gue! Biar dia mati di tangan gue!"ucap Maul berontak.
"Udahlah, Sekarang yang penting Viny udah aman. Lebih baik kita bawa pulang Viny, biar dia bisa istirahat" Maul terdiam mendengar ucapan Kinan yang ada benarnya juga. Ia menoleh ke arah Viny yang sedang meringis kesakitan saat Boby mengusap pelan lukanya dengan sapu tangannya.
"Vin...maaf"lirih Kinan mengusap rambut Viny. Viny sebisa mungkin tersenyum ke arah Kinan, ia lalu mengalihkan pandangannya ke arah Maul yang hanya diam memperhatikkannya tanpa mengucapkan satu patah kata pun.
"Mau pulang"lirih Viny. Boby yang mendengar ucapan Viny langsung dengan sigap membalikkan badannya dan menyodorkan punggungnya.
"Sini naik ke punggung gue"
"Gue masih bisa jalan sendi...."
"Gak menerima penolakan. Cepet naik"potong Boby otoriter. Viny menghela nafas panjang lalu naik ke punggung Boby dan melingkarkan tangannya di leher Boby. Setelah memastikan Viny nyaman, Boby pun langsung berjalan keluar dari ruangan itu diikuti Kinan, Hamids dan Maul dibelakangnya.
***
Maul membuka pintu yang mengarah ke balkon rumah mewah Viny. Angin malam berhembus menyentuh kulitnya yang hanya berlapis kaos tipis. Ia menatap ke atas langit.
"Mas Maul kok belum tidur?" Suara Mbok Minah membuatnya menoleh ke arah belakang.
"Belum ngantuk Mbok. Viny udah tidur?"ucap Maul menanyakan keadaan Viny.
"Sudah Mas, baru aja. Tadi juga non Viny nyariin Mas"ucap Mbok Minah. Maul sedikit tersenyum mendengar Viny mencarinya.
"Terus mbok jawab apa?"
"Yang jawab Mas Hamids, katanya mas Maul lagi keluar dulu gitu" Maul manggut-manggut mengerti.
"Mas Maul mau di bikinin coklat hangat?" Maul menggeleng dan tersenyum.
"Gak usah mbok. Mbok langsung istirahat aja, udah malem"
"Ya sudah kalau gitu mbok permisi ya Mas"pamit Mbok Minah. Maul hanya mengangguk menanggapinya lalu ia kembali menatap langit. Getaran di sakunya membuat ia lagi-lagi harus mengalihkan pandangannya dari bintang-bintang yang sedang ia lihat. Ia mengambil ponselnya lalu melihat ada sebuah notif line.
ViviyonaApr : Maul?
Maul berjalan menuju kursi rotan dibelakang dan duduk dikursi itu lalu membalas line dari Yona.
DyoDjhndr : Ya?
ViviyonaApr : Sorry ganggu lo malem-malem. Gue cuman mau nanya tentang Viny, dia udah ketemu?
DyoDjhndr : Udah Yona.
ViviyonaApr : Gimana keadaannya? Baik-baik aja kan?
DyoDjhndr : Dia baik-baik aja cuman ada sedikit luka. Thanks udah perhatian sama Viny.
ViviyonaApr : Santai aja kali. Viny juga sahabat gue, gue gak salah kan perhatian sama dia?
DyoDjhndr : Gak kok. Gue malah seneng dia punya sahabat cewek kaya lo.
ViviyonaApr : hahaha lo bisa aja. Hmm kalau gitu gue pamit tidur ya? Gue lega udah tau Viny gak
kenapa-napa.DyoDjhndr : Oke. Hmmm Selamat tidur Yona.
Maul memasukkan kembali ponselnya saat tak ada tanda-tanda Yona akan membalas linenya. Ia kembali menatap langit yang kosong, tidak terlihat lagi bintang-bintang kecil yang tadi menemaninya. Sesaat terlintas wajah seseorang dalam fikirannya namun dengan cepat ia hilangkan. Ia menggelengkan kepalanya lalu beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam.
Tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship
FanfictionMenceritakan sebuah persahabatan antara 4 pemuda berandal dan seorang gadis manis. Apakah akan ada cinta di antara mereka? ataukah akan ada gadis-gadis lain yang mencuri perhatian mereka?