"Mau gimana lagi? Memang itu kenyataannya Yon.."ucap Julian pelan. Maul mengkerutkan keningnya lalu mengambil berkas yang di tangan Yona. Maul mulai membaca.
Korban
Ratu Vienny Fitrilya (18)Terduga Tersangka Penusukan
Ayu Safira Oktaviani (17)Terduga Tersangka Perencanaan Penusukan
Ayu Safira Oktaviani (17)
Jessica Veranda Tanumihardja (18)
Mario Genova Gunawan (19)"Jessica Veranda? Ve?"ucap Maul kaget saat melihat nama salah satu temannya tercantum menjadi tersangka.
"Lo gak nyangka kan? Gue akan jelasin semuanya kalau yang udah pada dateng"ucap Julian. Maul menatap kosong ke arah foto Viny yang ada di berkas yang di pegangnya.
Susana di meja itu menjadi hening, hanya terdengar suara dentingan sendok Julian yang yang beradu dengan piringnya.
"Sorry-sorry kita telat. Tadi macet banget"ucap Boby yang baru saja datang bersama Shania. Mereka berdua pun langsung duduk. Julian dan Yona pun hanya mengangguk. Sedangkan Maul masih terdiam memandangi berkas yang ada di meja.
"Eh ini berkas baru Ian? Gue bca ya"ucap Shania mengambil berkas yang sedaritadi di lihat Maul. Maul menatap sebentar Shania lalu menyandarkan tubuhnya di sofa.
"Maul"ucap Yona mengusap bahu Maul. Maul menoleh dan tersenyum tipis.
Brak!
"Ini gak mungkin!!"ucap Shania melemparkan berkas itu di meja.
"Eh kenapa?"tanya Boby yang kaget melihat reaksi Shania, ia lalu mengambil berkas yang dilemparkan Shania dan mulai membacanya.
"Ian! Ini gak benerkan?! Gak mungkin Ve terlibat kasus ini!"ucap Shania kepada Julian yang sedang menatapnya.
"Itu dari polisi Shan..."
"Tapi Ve gak mungkin Ian! Polisi pasti salah"ucap Shania tajam. Boby menyimpan berkas itu lalu memijat pelan keningnya.
"Gue gak tau harus ngomong apa"ucap Boby pelan.
"Ehem.." Semua menoleh dan melihat Gracia yang baru saja datang.
"Maaf aku baru dateng"ucap Gracia pelan. Semuanya pun mengangguk pelan.
"Ka Nino belum dateng?"tanya Gracia setelah duduk di samping Shania.
"Belum Gre. Dia bilang tadi agak ngaret ke sininya"ucap Boby. Gracia mengangguk-ngangguk.
"Berkas baru ya? Aku boleh liat?"tanya Gracia ingin mengambil berkas yang ada di meja namun dengan cepat Maul mengambilnya.
"Aku mau baca dulu Gre"ucap Maul cepat.
"Ohyaudah"ucap Gracia. Diam-diam Shania dan Yona bernafas lega melihat Gracia belum melihat berkas itu.
"Mids!"panggil Julian saat Hamids baru saja menaiki tangga. Hamids tersenyum lalu berjalan menghampiri yang lain.
"Sorry telat. Udah pada nunggu lama ya?"ucap Hamids duduk di samping Gracia.
"Santai aja Mids"ucap Maul tersenyum tipis.
"Hai Gre"ucap Hamids menepuk puncak kepala Gracia. Gracia hanya tersenyum.
"Oke! Sekarang udah kumpul semua kan. Gue langsung aja ya, kemarin gue habis dari kantor polisi lagi dan polisi ngasih tau gue perkembangan kasus Viny dan Kinan.." Julian menghembuskan nafasnya lalu menyerahkan berkas kepada Hamids dan Gracia.
"Lebih baik kalian baca dulu"ucap Julian. Mereka berdua pun menerimanya lalu membacanya. Mata Hamids membulat saat melihat nama Ve tecantum di sana sedangkan Gracia terpaku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Friendship
FanfictionMenceritakan sebuah persahabatan antara 4 pemuda berandal dan seorang gadis manis. Apakah akan ada cinta di antara mereka? ataukah akan ada gadis-gadis lain yang mencuri perhatian mereka?