Part 17

1.5K 147 8
                                    

Jep

Lampu kembali menyala dan membuat para tamu kembali tenang dan menikmati pesta.

"Hahh akhirnya nyala lagi. Gimana Vin lo masi... eh Viny? Vin?"ucap Julian heran saat tak melihat Viny di sampingnya. Hanya ada tas kecil milik Viny tergeletak di sofa. Julian mengedarkan pandangannya ke seluruh tamu tapi tidak melihat Viny. Ia menggarukkan kepala belakangnya yang tak gatal.

"Kok tiba-tiba hilang ya?"

***

Maul mengedarkan pandangannya pandangannya ke seluruh tamu undangan mencari Viny. Namun sedari tadi ia sama sekali tidak melihat Viny di antara para tamu undangan yang hadir.

Jep

"Lah kok mati?"gumam Maul. Ia mulai mendengar para tamu yang berteriak dan panik. Saat matanya tanpa sengaja melihat bayangan yang aneh seperti ada seseorang yang sedang dipegang oleh dua orang berbadan besar, ia lalu mengikuti mereka dari belakang. Saat sudah sampai di luar matanya terbelalak kaget melihat siapa yang dibawa oleh kedua orang asing itu.

BUG!

"Mau dibawa kemana sahabat gue hah?!"geram Maul memukul salah satu dari mereka.

"Sialan!"umpat orang yang berkumis lalu menyerang Maul. Maul dengan sigap menahan tangan orang itu lalu memelintirnya ke belakang dan menendang perut orang itu. Maul dengan cepat naik ke atas tubuhnya lalu memukul wajah orang itu dengan kalap. Sedangkan orang yang sedang menahan tubuh Viny meneguk ludahnya susah payah saat melihat temannya yang tidak berdaya.

"Gue harus kabur"gumam orang itu lalu dengan langkah mengendap-endap ia meletakkan tubuh Viny di jalan lalu berlari dengan kencang.

"WOY PENGECUT LO!"teriak Maul saat melihat orang itu kabur. Ia lalu bangkit dari tubuh orang berkumis itu dan langsung menghampiri Viny yang tak sadarkan diri.

"Vin bangun Vin"ucap Maul menepuk-nepuk pipi Viny. Ia mendesah cemas lalu mengambil ponselnya di sakunya dan mendial nomor Boby.

"Cepet lo ke parkiran sekarang!"ucap Maul langsung saat Boby sudah mengangkat telfonnya.

"Hah? Emng ad...."

"Gak usah banyak tanya! Sekarang ke parkiran!"ucap Maul sedkit membentak lalu menutup telfonnya. Setelah menyimpan kembali handphonenya, ia kembali mencoba menatap Viny yang tak sadarkan diri dipangkuannya. Maul menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Viny, ia mengelus pelan pipi Viny. Beberapa menit kemudian Boby dan Kinan datang sambil berlari ke arah Maul.

"Loh Viny kenapa?!"tanya Kinan panik saat melihat Viny tak sadarkan diri.

"Gue ceritain nanti. Sekarang mana kunci mobil? Gue bawa dia pulang sekarang"ucap Maul.

"Bentar kita harus kasih tau Hamids dulu"ucap Kinan.

"Gak usah. Biarin dia di sini dulu sampai acara selesai"ucap Maul.

"Terus dia pulang gimana?!"

"Lebih baik gini, gue sama Maul pulang naik mobil bawa Viny. Dan lo tunggu di sini sampai acara selesai dan balik sama Hamids pake motor Maul"ucap Boby yang sedaritadi hanya diam.

"Oke, nih. Kunci motor lo mana?"ucap Kinan memberikan kunci mobilnya kepada Boby. Maul menyerahkan kunci motornya lalu menggendong Viny. Boby membuka sweaternya lalu menyelimuti bahu Viny yang terbuka.

"Ayo Bob"ucap Maul melangkahkan kakinya menuju mobil Kinan.

"Bob kalau ada apa-apa langsung telfon gue!"ucap Kinan menepuk pundak Boby. Boby mengangguk lalu menyusul Maul.

"Hhhh"desah Kinan berjalan masuk kembali ke dalam. Sebenarnya ia ingin pulang dan mengetahui apa yang terjadi tapi ia juga tidak mengacaukan kebahagian Hamids. Ia tidak ingin membuat Hamids panik dan melupakan Gracia karna mendengar kabar Viny yang pingsan.

***

Boby membukakan pintu rumah untuk Maul yang sedang menggendong Viny. Maul pun dengan cepat berjalan masuk dan langsung menaiki tangga ke lantai atas. Bunda yang sedang menonton TV terlonjak kaget.

"Loh Boby, Viny kenapa?"tanya Bunda. Boby menoleh ke arah belakang dan menatap Bunda.

"Viny pingsan Bun tapi Boby gak tau kenapa. Maul belum cerita"ucap Boby.

"Astaga..." Bunda dengan cepat berjalan ke kamar Viny. Saat sampai di kamar Viny, Bunda melihat Maul yang sedang melepaskan sepatu Viny.

"Kalian berdua tunggu di bawah aja. Bunda mau gantiin baju Viny dulu"perintah Bunda kepada Maul dan Boby.

"Iya Bun..." Mereka pun keluar dari kamar dan menutup kamar Viny.

"Beh kenapa Viny bisa pingsan?"tanya Boby saat mereka sudah duduk di ruang keluarga. Maul menyandarkan punggungnya lalu menutup wajahnya.

"Gue gak tau. Tadi..............." Maul mulai menceritakan kejadian tadi.

"Ada yang ngincar Viny"ucap Boby pelan setelah mendengar cerita Maul. Maul menatap Boby mengerutkan keningnya.

"Tapi siapa?" Boby menggeleng tidak tahu.

"Kita harus hati-hati Beh. Jangan biarin Viny sendirian sekarang"ucap Boby. Maul mengangguk menyetuji Boby. Lalu mereka terdiam memikirkan siapa yang sudah mengincar Viny.

***

BRAK!

Seorang perempuan menggebrak meja kerjanya dan menatap penuh emosi kepada anak buah di depannya.

"Lo gimana sih?! Kerja gak becus banget!"

"Ma..maaf bos. ta..tadi ada ya..."

"Gue gak terima alasan apapun!! gara-gara lo rencana kita gagal total!"bentak perempuan itu. Orang di depannya langsung menunduk ketakutan.

"Hhh sudahlah lo keluar sana. Gue muak liat muka lo!"ketus perempuan itu lagi. Anak buahnya mengangguk

"Ba...baik bos. se..sekali lagi sa..ya minta maaf"

"Hmm!" Orang itu membungkukkan badannya lalu pergi keluar ruangan bosnya. Perempuan itu menyandarkan punggungnya lalu memukul keras mejanya.

"Sialan! Sialan! Sialan! Gagal semua!!"







Tbc!
Jangan lupa vote dan commentnya! ^^

Anyway happy new year :)

FriendshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang