07 : Kotak Pink Misterius

722 24 1
                                    

Check out my other story in my profile called
'Rainy'
You will love it

"Udahlah, Dav. Jangan permalukan nama gue di depan adek kelas gini. Gue jadi tersipu malu gini," kata Aron pada David.

"Bukan gue yang mempermaluin elo. Tapi lo emang malu - maluin," kata David pada Aron.

Tawa mulai meledak diantara anggota band kelas sebelas. Sementara kelas sepuluh? Mereka tak berani tertawa. Mereka menahan tawa mereka, termasuk Alice.

"Hahaha yaudah ah, kalian diem dulu Ron, Dav," kata Alexa pada David dan Aron.

"I'm so sorry, Lex," kata David dan Aron bersamaan.

"Lex lex. Emangnya nama gue Alex? Kek nama cowok aja," gerutu Alexa pada teman - temannya itu. Rion dan Ron, anggota band kelas sebelas yang juga menjadi sahabat dekat Alexa, David, dan Aron itu tertawa lepas.

"Nama lo kan Alex," kata Aron.

"Ditambah huruf A dibelakangnya," tambah David. Mereka berdua selalu saja kompak.

"Orang ogeb diem aja deh," kata Alex makin kesal. Tetapi ia tak bisa menahan tawanya.

Apa jangan - jangan eskul band bukan ini? , Batin Alice yang tidak menyangka jika kakak kelasnya sekonyol as she see.

"Yaudah kita kenalan dulu ya. Aku Alexa. Aku dulu main gitar trus nyanyi juga," kata Alexa memperkenalkan diri. Lalu Alexa meninju Ron dengan sikunya pertanda waktunya Ron memperkenalkan diri.

"Nama gue Ronald, biar akrab panggil Ron aja. Gue dulu nyanyi sama gitar. Ganti-gantian sama Alexa. Jangan canggung gitu sama kita-kita. Sekarang kita semua sahabat," kata Ron pada adik kelasnya.

"Sok bijak banget lo, Ron," Kata Aron.

"Masa lo nggak tau, dia kan the next Mario Teguh," tambah David.

"Yah yang penting gue nggak pernah ngompol gara-gara ketakutan nonton film horror lah," balas Ron. Ia menekankan kata 'ngompol' saat ia bicara dengan Aron.

"Ah anjrit lo menyebar aib di depan adek kelas. Gue malu setengah mati tau gak lo," kata Aron pada Ron.

Kak Aron yang terlihat berwibawa itu pernah ngompol?

Luke dan salah satu teman disebelahnya tertawa diam-diam. Tapi Aron tak mengetahui hal tersebut.

"Oh iya nama gue Aron. Gue main drum. Hai Alice! Jangan dengerin bisikan sayton tadi ya. Itu boong kok. Kalian harus percaya sama gue," kata Aron yang membuat tawa Alice dan teman-temannya meledak.

"Sedih gue, dek," kata Aron pada adik kelasnya.

"Yaudah lanjut ah lanjut," kata Alexa. Alexa memang bijaksana.

"Nama gue David. Gue dulu main keyboard. Kalian bisa panggil gue 'barbie' " kata-kata David itu lagi-lagi membuat seisi ruang musik ini tertawa. Perut mereka terkocok dengan pipi yang pegal. Bahkan Alice sempat mengeluarkan air mata. Tapi bukan air mata haru.

"Nama gue Rion. Gue dulu main bass. Gue yang paling alim lho disini," kata Rion.

"Yee pencitraan dasar," kata Alexa pada Rion.

"Yaudah kalian kenalin diri kalian ya. Mulai dari kamu ya," kata Alexa menunjuk Luke.

"Nama saya Luke, saya main bass."

"Nama saya Nate, saya main keyboard."

"Nama saya Alice, saya main drum."

GoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang