Kali ini dengerin medianya ya guys wkwkw. Cocok sama bab ini. Thankyouu
Maliq and de'essentials - Untitled
Alice memutar bola matanya kesal.Lantaran Jovin malah kehilangan suaranya. Pita suaranya serak atau bagaimana lagi, Alice tak pernah habis pikir pada lelaki konyol itu.
Salahkan semua ini kepada Josh, dia merupakan biang dari semua kerepotan ini. Semalam sebelum prom night mereka semua menghabiskan malam bersama di rumah Jovin untuk latihan. Bahkan Alice sendiri benar-benar tak yakin apakah hal yang mereka lakukan kemarin adalah benar-benar 'latihan'.
Josh dengan gagahnya mengajak teman-temannya melakukan challange. Dia melakukan challange hanya untuk merampas semua cadangan makanan Jovin di kulkas dengan kedok 'seberapa-banyak-makanan-ringan-di-kulkas-yang-dapat-remaja-habiskan'. Dan cerdasnya, Jovin mengiyakan.
Tetapi hari mulai larut dan Alice lebih memilih untuk pulang ke rumahnya. Alicia sudah menunggunya untuk nonton film baru dengannya di rumah.
Dan tibalah hari ini, dimana suara mereka semua serak dan batuk karena kebanyakan memakan chiki di rumah Jovin.
"Ehehe, Al jangan marah ya. Terus gimana nih yang nyanyi siapa? Suara kita semua kan uhuk!" Jovin tak jadi melanjutkan perkataannya akibat batuknya.
"Siapa suruh makan chiki banyak-banyak. Gue bilang apa? Sekarang gimana nih yang dateng prom night udah banyak," Alice menyipitkan mata sebal sambil cemas melihat situasi banyak teman-teman seangkatannya yang sudah datang dan menunggu pertunjukkan dari band.
"Ya untung aja kita masih tampil nantian ya, Al. Seenggaknya 'kan kita bisa berdiskusi dulu ehehe," Josh mencengir sambil menggaruk-garuk rambutnya.
Alice menyipitkan mata kesal.
Bisa-bisanya mereka semua makan makanan ringan di waktu yang tidak tepat. Alice yang terbiasa harus sesuai dengan rencana seketika kesal parah dengan mereka. Lalu lantas siapa yang harus menyanyikan lagu ini?
"Al, kalo gua yang kajon gimana?" tanya Jovin dengan hati yang agak takut dengan Alice.
Alice yang diajak bicara oleh Jovin langsung menoleh pada Jovin, "Lah lu pikir siapa yang bakal nyanyi?" Alice memutar bola matanya. Ini bukan saat yang tepat untuk bercanda.
"Kalo elo yang nyanyi mau gak, Al?" Luke memberikan saran diikuti dengan mata yang terbelalak oleh Alice dan raut muka yang terkejut.
"Hah gua?"
"Ya mau siapa lagi sih Al gantinya? Kita kan makan chiki semua kemarin. Yang kagak lu doang. Yang kagak serak lu doang, Al. Masa iya lo mau malu-malu in nama band dengan membiarkan Jovin tetap nyanyi pake suara buaya keselek? Kagak kan?" kata Josh yang tumben kali ini benar.
Oh bener juga.
Alice mulai merenungkan yang dikatakan oleh Josh. Mau tidak mau, harus ia yang menyanyi. Syukurlah suara Alice lumayan indah dan merdu untuk didengar, sehingga ia menerima tawaran tersebut.
"Oke deh gua aja yang nyanyi."
Satu kalimat itu diikuti dengan sorak kegirangan dari teman-temannya yang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gone
Teen FictionKau akan menemukan seseorang yang dikhianati jika kau membaca ini. Dan kau akan menemukan seseorang yang sekarang telah berpindah hati menyukai orang lain. Dan bagian terburuknya adalah, ia menyukai sahabatnya sendiri. Ini bisa jadi cerita klise bia...