Gone

17 : Sial Piket

Desiigner - Panda

Ken : Asha

Alice sangat bahagia menerima pesan LINE tersebut. Ia melompat - lompat kegirangan di kasurnya sampai tubuh Alice memantul tinggi di kasurnya.

Alice : Kenapa Ken?

Alice sangat gugup dan tak sabar menunggu pesan apa yang dikirim Ken kepadanya selanjutnya.

Ken : Nggak apa - apa, Sha. Cuma kangen kamu aja. Jarang ketemu 'kan kita? Coba aja ya kita satu sekolah, 'kan aku jadi gampang liat kamu langsung :)

Alice teriak. Teriak sekencang - kencangnya. Teriak bahagia.

"Alice bisa diem nggak sih?" teriak Alicia dari kamarnya. Kamar mereka memang bersebelahan.

"Iya - iya!" teriak Alice. Sungguh girang.

Alice : Boong mulu kamu, Ken.

Ken : Aku nggak boong, Sha.

Alice : Gombal mulu ah. Lagi ngapain, Ken?

Ken : Lagi chatting sama orang cantik nih.

Alice : Keeeeeen

Ken : Maksudnya sama mama aku, Sha.

Alice : oh ._.

Ken : Nggak - nggak, maksudnya kamu.

Alice : Gombal tingkat dewa kan

Ken : Mana mungkin aku boong sama kamu?

Alice : Aku kan nggak tau, Ken

Ken : Kok Asha gitu?

Ken : :(

Alice : Diajarain sama siapa kamu suka pake emot gitu? Aku geli liatnya.

Ken : Diajarin sama Dino. Dia kan alay kalo ngechat.

Alice : berarti sekarang kamu yang alaay

Ken : Aku alay aja kamu tetep sayang

Alice : Lho memangnya aku sayang kamu?

Ken : Oh iya, yang sayang banget kan aku bukan kamu.

Alice : Hm

Ken : Melting 'kan, makanya nggak bisa ngomong apa - apa?

Alice : hmm

Ken : Asha?

Alice : .

Ken : Kok gitu sih? Aku sedih lo

Alice : hmm

Ken : love you, baby

Alice : love me too

Ken : kok 'love me too' ?

Alice : yaudah. Love you too

Ken : nah gitu dong Asha

☆

"Pagi - pagi seperti ini kenapa kelasnya kotor? Mana ketua kelasnya?" kata Bu Feda ngomel - ngomel sambil menunjuk bagian kelas yang kotor.

"Saya, Bu." Reno mengacungkan telapak tangannya ke atas.

"Ini kalau kelasnya kotor seperti ini bagaimana saya bisa nyaman untuk mengajar, Reno?" tanya Bu Feda dengan nada menukik tajam.